Kisah Sedekah Sayyidina Ali yang Dibalas Berlipat Ganda dengan Tunai

Kisah Sedekah Sayyidina Ali yang Dibalas Berlipat Ganda dengan Tunai

Pecihitam.org – Pada suatu hari Sayyidina Ali r.a pulang ke rumah setelah mengunjungi rumah Rasulullah. Sejenak kemudian, beliau bertanya kepada istrinya, “Adakah makanan yang bisa dimakan suamimu, wahai wanita mulia?”

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

“Demi Allah aku tidak memiliki apa-apa. Tetapi ada uang enam dirham pemberian Salamn ketika aku memintal tadi,” jawabnya. “ Mana uang tersebut wahai wanita mulia. Biar aku yang membelikannya,” ujar Sayidina Ali. Kemudian uang tersebut diberikan kepada Sayidina Ali yang langsung keluar membeli makanan.

Sayyidina Ali r.a melangkahkan kakinya ke luar rumah. Belum sempat dia sampai di tempat penjual makanan, ada laki-laki yang menghampirinya seraya berkata, “siapa gerangan yang mau menghutangi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Memenuhi janji,” kata lelaki tersebut.

Mendengar hal tersebut, ia tergerak hatinya dan segera menyerahkan uang yang tadinya mau dibelikan makanan untuk dimakan berdua dengan istrinya.

Akhirnya sayyidina Ali pulang ke rumah dengan tangan hampa. Melihat hal tersebut, Fatimah sebagai istrinya menangis. Beliau pun berkata, “Mengapa menangis wahai wanita mulia?” tanya Sayidina Ali. “Wahai anak paman Rasulullah, engkau pulang tidak membawa apa-apa,” jawab Fatimah.

Baca Juga:  Tipudaya dan Usaha-Usaha Yahudi Membunuh Nabi Isa AS

Melihat hal itu, segera sayyidina Ali berinisiatif menemui Rasulullah saw. Namun beberapa jarak beliau meninggalkan rumah, terdapat seorang badui yang berusaha menjual untanya. Lelaki itu berkata, “Wahai abu Hasan belilah onta ini.” Secara spontan sayyidina Ali menjawab “ Aku tidak punya uang,” jawabnya singkat.

Namun orang tersebut memaksa dan berkata, ”Gampang. Uang kapanpun boleh.” “ Berapa engkau jual onta ini,” tanya Sayidina Ali. “Seratus dirham,” jawabnya. “Baiklah onta ini aku beli,” ujar Sayidina Ali.

Akhirnya onta itu beralih tangan menjadi kepunyaan sayyidina Ali. Belum lama onta itu berpindah tangan, segera sayidina Ali dihampiri oleh pemuda Badui yang lain seraya berkata, ”Wahai Abu Hasan apakah onta itu kau jual?”

“ Ya …” jawab Sayidina Ali.
“ Berapa harganya,” tanya si Badui
“ 300 dirham ,” jawab Sayidina Ali.

Baca Juga:  Kisah Jalaludin Rumi Hampir Dibunuh Demi Membeli Sebotol Arak

Jual beli mereka berjalan dengan lancar. Setelah mendapatkan uang 300 dirham, sayyidina Ali pulang ke rumah dengan wajah gembira. Melihat apa yang dibawa oleh suaminya, Fatimah pun ikut tersenyum bahagia dan sayyidina Ali menceritakan kejadian yang dialaminya seharian ini.

Setelah selesai dengan istrinya, sayyidina Ali r.a menghadap Rasullullah saw di masjid. Sesampainya di masjid, Rasulullah melihat wajah bahagia dengan senyum merekah.

Rasulullah berkata, “ Wahai Ali, engkau akan memberi kabar aku, atau aku akan memberimu kabar?”. “ Tuanlah yang mestinya memberi wahai Rasulullah,” jawab Sayidina Ali.

Kemudian Nabi berkata,” Wahai Ali, engkau telah meminjamkan Allah enam dirham dan Allah memberimu tigaratus dirham. Allah mengganti tiap dirham menjadi 50 dirham . Orang yang pertama datang kepadamu itu Jibril, sedang yang kedua Israfil.”

Kisah tersebut menggambarkan kepada kita, bagaimana pentingnya sedekah. Bagaimana sayyidina Ali dengan ringan tangan menghampiri seseorang yang merasa kesusahan karena terbelit ekonomi.

Baca Juga:  Kisah Abdullah bin Ubay; Orang Munafik Pada Zaman Rasulullah

Namun di saat ia melihat istrinya dalam keadaan lapar, dia muncul sebagai sesosok kesatria yang bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukannya.

Walaupun begitu, ia kembali menolong seseorang meskipun dirinya sendiri berada dalam posisi terdesak. Alhasil, Allah memiliki rencana yang indah di akhir cerita. Onta milik orang Badui yang pernah ia tolong, berhasil dijual dengan harga berlipat ganda. Sungguh Maha Kuasa Allah swt.

Muhammad Nur Faizi