Kitab Al Muharrar Rofii, Kitab Fiqih Madzhab Syafii

Pecihitam.org – Kitab Al-Muharrar (الْمُحَرَّرُ) begitulah nama kitab ini hanya satu kata saja. Demikianlah nama yang masyhur dan tercantum dalam banyak manuskrip. Adapun nama panjang seperti Al-Muharror Fi Furu Asy-Syafiiyyah dan nama Al-Muharrar Fi Al-Fiqh, tidak terlalu masyhur dan tidak didukung oleh banyak manuskrip.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Arti muharror ialah muhazdzab munaqqo (yang diedit dan dibersihkan). Ibnu Hajar Al-Haitami berkata:

الْمُحَرَّرُ الْمُهَذَّبُ الْمُنَقَّى

Artinya: “…(arti) Al-Muharror adalah yang dibebaskan dari tambahan-tambahan dan dibersihkan…” (Tuhfatu Al-Muhtaj, juz 1 hlm 133)

Kitab ini adalah kitab fiqih madzhab Asy Syafii merupakan kitab yang tergolong jenis mukhtashor (ringkasan). Walaupun begitu, penerbit Dar As-Salam, Kairo mencetak dan menerbitkannya dengan ketebalan sekitar 1800 halaman dalam 3 jilid.

Kitab ini dikarang oleh imam Ar-Rofi’i. Ar-Rofi’i adalah pelopor dan pembuka jalan kerja tahrir madzhab Asy Syafii. Melalui perantaraan usaha beliau, bangkitlah pendekar muharrir Asy Syafiiyyah yang lain yaitu Imam An Nawawi. Dua orang ulama besar ini di beri gelar Asy Syaikhana dalam madzhab Asy Syafii sebagai penghormatan kepada mereka. Demikian besar pengaruh Imam Ar Rofi’i dan Imam An Nawawi sampai-sampai sebagian orang menyebut mereka berdua sebagai pendiri atau mu-assis kedua madzhab Asy Syafii setelah Imam Asy Syafii.

Baca Juga:  Dituduh Suka Makan Ular, Ulama Nusantara Akhirnya Nulis Kitab Tentang Belut di Mekkah

Kitab Al-Muharrar merupakan hasil peneletian Imam Ar-Rofi’i yang mengkaji berbagai macam variasi ijtihad ulama Asy Syafiiyyah dan klaim-klaim ijtihad Asy Syafii dalam berbagai macam persoalan. Imam Ar-Rofii begitu serius meneliti semua karya kitab yang telah diwariskan oleh para ulama sebelumnya yaitu semenjak zaman wafatnya Imam Asy Syafii sampai masa hidup Ar-Rofi’i (sekitar akhir abad ke-6 H sampai awal abad ke-7 H). Hasil penelitian itu kemudian ditulis dan dituangkan dalam dua karya masterpiecenya; yang besar dinamakan kitab Fathu Al-Aziz atau disebut juga Asy-Syarhu Al-Kabir, yang lebih kecil adalah kitab Al-Muharror yang sedang dibahas saat ini. Oleh karena Al-Muharror berbentuk ringkasan, maka dalam kitab ini hanya ditulis kesimpulan-kesimpulan hukum hasil penelitian Imam Ar-Rofi’i, tanpa ada pengutipan dalil kecuali sedikit saja yang ditulis.

Baca Juga:  Kitab Tuhfatu Al Muhtaj Karya Ibnu Hajar Al Haitami

Al-Muharrar adalah kitab mustaqil (independen). Maksudnya, meskipun kitab ini disebut mukhtashor tetapi kitab ini bukan hasil ringkasan kitab lain. Al-Muharror bukan kitab turunan dari kitab lain. Penyebutan mukhtashor untuk kitab ini hanya dikarenakan efisiensi lafadz yang dipakai jadi bukan karena hasil ringkasan dari kitab lain. Hal Ini adalah pendapat Ibnu Hajar Al-Haitami, juga pendapat Ali Jumu’ah dalam kitabnya, Madkhol Ila Dirosati Al-Madzahib Al-Fiqhiyyah hlm 51.
Perhatian ulama Asy Syafiiyyah cukup tinggi terhadap kitab ini. Sejumlah ulama telah mentakhrij hadis-hadisnya, membuatkan syarah, membuatkan hasyiyah dan bahkan membuatkan mukhtashor lagi.

Yang dikenal mentakhrij hadis-hadis yang terdapat pada Al-Muharror adalah Ibnu Jama’ah (767 H). Kitab takhrij beliau diberi nama Takhriju Ahaditsi Al-Muharror.

Adapun karya yang berupa syarah dan mukhtashor dari kitab ini, jumlahnya lumayan banyak. Abdullah Al-Habsyi menyebut ada sekitar 10 syarah dan hasyiyah untuk Al-Muharror sendiri dan ditambah 3 mukhtashor (Jami’ Asy-Syuruh Wa Al-Hawasyi, hlm 114-115).

Baca Juga:  Kitab Kifayatu Al Akhyar Fi Halli Ghoyatu Al Ikhtishor Karya Al Hishni

Hanya saja, dari tiga mukhtashor itu, yang terpenting dan paling fenomenal adalah mukhtashor karya Imam An Nawawi yang bernama Minhaju Ath-Tholibin. Pada masa-masa selanjutnya, para ulama memusatkan perhatian untuk mensyarah kitab Minhaj Ath-Tholibin, meringkasnya, membuat komentar, catatan pinggir, catatan kaki, manzhumah dan lain-lain. Dalam perjalanan sejarah akhirnya, malah popularitas kitab Minhaj Ath-Tholibin yang ternyata lebih jauh melampaui popularitas Al-Muharrar sendiri yang menjadi kitab asalnya.

Silahkan download kitab tersebut pada link dibawah ini:

Kitab Al Muharrar Rofi’i

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *