Kumpulan Amalan Sunnah Sebelum Tidur Yang Bisa Dilakukan

Kumpulan Amalan Sunnah Sebelum Tidur Yang Bisa Dilakukan

PeciHitam.org – Setelah seharian beraktivitas, tidur merupakan hak yang wajib didapatkan bagi tubuh kita. Ketika tidur, seluruh bagian tubuh beristirahat sekaligus meremajakan kembali tubuh kita agar esok hari tubuh menjadi bugar. Ada banyak sekali sunnah sebelum tidur yang bisa dilakukan oleh kita, bahkan al-Quran juga menyebutkan beberapa kali tentang tidur.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Di dalam Al-Quran, tidur juga disebutkan beberapa kali. Salah satunya dalam surah Az-Zumar: 42,

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”

Di dalam Islam, banyak sekali sunnah yang dapat dilakukan sebelum tidur, antara lain:

Sebelum tidur hendaknya berwudhu terlebih dahulu, sehingga saat tidur kita dalam keadaan suci, tidak berhadast. Selanjutnya disunnahkan untuk melakukan shalat witir. Bagi orang yang merasa yakin akan bangun sebelum shalat shubuh dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu dan mengerjakan witir sebelum masuk waktu shalat shubuh. Akan tetapi, bagi orang yang tidak yakin bangun sebelum shubuh dianjurkan mengerjakan witir sebelum tidur.

Baca Juga:  Tujuh Nama Anak Rasulullah yang Harus Kita Ketahui, Siapa Sajakah Mereka?

Kemudian bersihkan tempat tidur, minimal dengan mengibasnya dengan sarung atau kain lain sebanyak tiga kali seraya berdoa:

بِاسِمَكَ رَبي وَضَعْتُ جَنْبي، وبك أرفعُهُ ، إنْ أَمْسكْتَ نَفْسي فارْحَمْها ، وإنْ أرْسَلتَها فَاحْفَظْها بما تَحْفظُ به عِبادَك الصالحينَ

Hal tersebut dilakukan karena kita tidak tahu apa yang terjadi di tempat tidur kita selama kita tinggalkan. Maka dianjurkan untuk dibersihkan dahulu. (HR. Bukhari no. 6320 dan Muslim no. 2714)

Selanjutnya matikan lampu dan berbaring dengan posisi memiringkan badan ke kanan. Membaca dzikir al-Muawwidzaat, yaitu surat al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas, kemudian meniupkannya ke telapak tangan lalu mengusapkannya ke kepala, wajah dan badan, sebanyak tiga kali.

Membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah dilanjutkan dengan membaca ayat kursi. Dengan membaca ayat kursi maka selama terlelap tidur kita dalam penjagaan Allah SWT dan tidak diganggu oleh setan. Kemudian membaca surat al-Kafirun. Karena dengan membaca surat tersebut maka kita akan terhindar dari segala sesuatu yang membuat kita menjadi syirik.

Baca Juga:  Ketika Imam Abu Hanifah Ditimpa Fitnah dan Cobaan

Lalu membaca doa sebelum tidur, bacaan yang masyhur yaitu:

باسْمِك اللَّهمَّ أحيا وأمُوتُ

Rasulullah SAW memberikan bacaan doa sebelum tidur yang lain, yaitu:

بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

“Dengan asma-Mu wahai Tuhanku, aku menyandarkan sisi badanku, dan dengan asma-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau mengambil nyawaku, ampunilah. Dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana engkau menjaga badan milik hamba-hambamu yang salih.”

Ketika kita sudah meletakkan tangan kanan di bawah sebelum tidur, selain dianjurkan membaca doa yang sudah mayshur, kita juga dianjurkan untuk membaca doa ini yang bersumber dari hadis riwayat Imam Muslim dari Bara’ bin ‘Azib, dia berkata;

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ رَجُلًا إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنْ اللَّيْلِ أَنْ يَقُولَ

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِرَسُولِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Baca Juga:  Sifat Hukum Islam itu Konstan namun Juga Dinamis

“Ya AIlah, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dengan berharap-harap cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari azab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Rasul-Mu yang telah Engkau utus.”

Demikianlah sunnah sebelum tidur yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan ibadah kita kepada Allah swt.

Mohammad Mufid Muwaffaq