Kyai Marzuqi Mustamar: Alumni Luar Negeri Harus Nyantri Kembali di Indonesia

Pecihitam.org – Siapa saja boleh berbangga diri atas capaian prestasi belajar, apalagi yang bersangkutan adalah lulusan luar negeri. Namun, lantaran akan menyebarkan ilmunya di Tanah Air, maka yang harus dilakukan adalah mengenal medan perjuangan. Itu bisa dilakukan dengan kembali ke pesantren.

Demikian yang antara lain disampaikan KH Marzuqi Mustamar pada pengajian rutin di mushalla Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, jalan masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya, Sabtu (27/1) malam.

“Mas, di sini Jawa, bukan Arab,” kata Kiai Marzuqi di hadapan peserta yang memadati lokasi pengajian. Dan, apa yang disampaikan sebenarnya mengutip pesan KH Anwar Mansur ketika menerima kedatangan tamu sejumlah alumni dari Timur Tengah.

Baca Juga:  Puluhan Santri Asal Malaysia Positif Corona Sepulang dari Pesantren di Indonesia

Menurut Wakil Rais PWNU Jatim tersebut, siapa saja yang merampungkan belajar di luar negeri, harus sadar bahwa dirinya hidup di Indonesia. “Belajar di Arab maupun Barat bukan berarti harus berpenampilan dan berperilaku layaknya orang Arab dan Barat,” tandasnya.

Dalam pandangan Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang ini, bangsa dan masyarakat Indonesia memiliki karakter dan cara hidup yang arif serta harmoni yang dipertahankan secara turun-temurun.

“Jangan kemudian merasa hebat lantaran lulusan Arab atau Barat, lantas menyalahkan para pendahulu yang kontribusinya sangat jelas untuk dakwah Islam dan menjaga bangsa,” urainya. Yang diperlukan adalah terus belajar, sampai kapanpun, lanjutnya.

Apa yang disampaikan Kiai Marzuki ini bukannya tanpa teladan. Lantaran tradisi untuk nyantri kembali setelah merampungkan studi dari luar negeri juga dicontohkan Kiai Syuaib Sarang.

Baca Juga:  Diduga Berbaiat ke Abu Bakar Al-Baghdadi, 6 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88

Kala itu mengantarkan cucunya yakni Kiai Zubair (ayahanda KH Maimoen Zubair) untuk mengaji kembali ke KH Muhammad Faqih Maskumambang Gresik. “Padahal Kiai Zubair sebelumnya lama mengaji ke para syaikh di Arab Saudi,” tandasnya.

Agar harmoni yang telah diwariskan para pendahulu tetap terjaga, Kiai Marzuki mengajak lulusan dari kampus atau lembaga pendidikan luar negeri untuk kembali belajar di pesantren. “Ya, alumni luar negeri termasuk dari Timur Tengah harus mondok lagi di pesantren,” pungkasnya

Source: NU Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *