Mahfud MD: Tak Perlu Negara Islam, yang Penting Islami

Pecihitam.org – Meniru sistem pemerintahan Nabi Muhammad Saw haram hukumnya. Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Hal tersebut ditegaskan Mahfud MD pada Diskusi Panel Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2020.

Pemerintahan Nabi Muhammad, kata Mahfud, menggunakan sistem legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

“Semua peran itu berada dalam diri Nabi Muhammad Saw sendiri. Nabi berhak dan boleh memerankan ketiga-tiganya karena dibimbing langsung oleh Allah Swt,” ujar Menteri Pertahanan pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, dikutip dari situs resmi NU, Sabtu, 25 Januari 2020.

Ia pun mempertanyakan, setelah Nabi Muhammad Saw sendiri, adakah umat Islam yang bisa memerankan ketiga-tiganya seperti Nabi Muhammad? Menurut dia, umat Islam tidak mungkin lagi ada yang menyamainya.

Baca Juga:  Pertegas Kemandirian, Ketum PBNU: Sejak Dulu NU Enggan Bebani Siapapun

“Oleh karena itulah, dilarang mendirikan negara seperti yang didirikan Nabi Muhammad,” tegasnya.

Guru Besar Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini menawarkan konsep negara islami, bukan negara Islam.

“Di dalam negara islami, yang ditekankan adalah nilai-nilai Islam dipraktikkan oleh pemerintah dan masyarakatnya. Sementara bentuknya bermacam-macam; seperti Malaysia berbentuk kerajaan, dan Indonesia republik,” ujarnya.

“Kita tak perlu negara Islam, tapi negara islami,” sambungnya.

Menurutnya, negara di dalam negara islami penduduknya taat hukum, sportif, tepat waktu, antikorupsi, dan sifat-sifat lainnya yang diajarkan ajaran Islam. 

“New Zealand islami itu, Jepang islami,” kata Mahfud.

“Keduanya, Malaysia dan Indonesia ingin membangun masyarakat islami, tapi bukan teokrasi islam,” terangnya.

Apa yang dilakukan negara-negara Islam dengan bentuk negara berbeda-beda, kata dia, tidak melanggar ajaran Islam.

Baca Juga:  Meneladani Toleransi Dakwah Rasulullah Sebagai Manifesto Islam Ramah

Pasalnya, menurut Mahfud di dalam Al-Qur’an tidak menetapkan sama sekali bentuk negara yang harus dijalankan.

“Apa yang dilakukan di Indonesia dan Malaysia sama-sama benarnya. Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu memperkuat pernyataan Mahfud MD,” ujar Mahfud.

Mahfud menyebut penduduk negara Jepang itu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam seperti disiplin, tetap waktu, amanah, serta sifat-sifat positif lainnya. 

“Sehingga, jika penduduk negara Jepang mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka adalah penduduk Muslim terbaik di dunia,” ujarnya.