Bukan Hanya Pada Malam Nisfu Sya’ban, Inilah Waktu-waktu Amal Manusia Dilaporkan

Bukan Hanya Pada Malam Nisfu Sya'ban, Inilah Waktu-waktu Amal Manusia Dilaporkan

Pecihitam.org– Malam Nisfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya’ban dikenal sebagai malam pelaporan amal manusia selama setahun. Maka saat malam bulan purnama di bulan kedelapan kalender Hijriah ini, umat Islam di berbagai belahan dunia mengisinya dengan berkumpul dan membaca Yasin di masjid-masjid.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Memang benar, sebagaimana sabda Nabi, Sya’ban adalah bulan pelaporan amal manusia. Walau dalam hal ini, para ulama masih berselisih pendapat, apakah pada malam Nisfu Sya’ban atau tidak terbatas pada hari maupun malam tertentu.

Lebih jauh dari itu, kita harus tahu. Ternyata dalam Islam pelaporan amal manusia oleh malaikat pencatat ke hadirat Allah tidak hanya pada bulan Sya’ban saja atau setahun sekali. Bahkan amal manusia ada yang pelaporannya tiap hari.

Berikut kami sampaikan empat waktu di mana amal manusia diangkat atau dilaporkan kepada Allah SWT.

1. Setiap Hari, yakni Saat Waktu Subuh dan Ashar

Anak manusia selama sehari mulai dari waktu Shubuh hingga Ashar dibawa catatatnya oleh malaikat untuk dilaporkan langsung kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Keistimewaan Nabi Muhammad Yang Tidak Dimiliki Nabi-Nabi Sebelumnya

Karenanya, orang yang sedang melakukan shalat Subuh atau Ashar saat amalnya diangkat, ia akan dipandang mulai di sisi Allah. Begitu pun sebaliknya.

Tentang hal ini, Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Imam Muslim yang artinya sebagai berikut:

“Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat salat Shubuh dan Ashar. Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah bertanya kepada mereka (dan Allah lebih Mengetahui keadaan para amba-Nya),

“Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan salat.” (HR. Muslim)

2. Setiap Pekan, Yakni pada Hari Senin dan Kamis

Selain dilaporkan harian, amal manusia juga dilaporkan dua kali dalam sepekan, yakni ketika hari Senin dan Kamis. Karenanya, ada Sunnah Rasul berpuasa di dua hari ini. Tujuannya agar ketika amal diangkat kita dalam keadaan berpuasa.

Tentang hal ini, Nabi bersabda

Baca Juga:  Dua Sifat Iri yang Dibolehkan oleh Rasulullah SAW

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ اْلإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Amal-amal manusia diperiksa pada setip hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Tirmidzi)


3. Setahun Sekali, Yakni pada Bulan Sya’ban

Malam Nisfu Sya’ban yang dikenal oleh banyak orang sebagai malam dengan istilah malam penutupan Amal merupakan salah satu waktu di mana amal manusia dalam setahun dilaporkan.

Oleh karena itu, disebutkan dalam banyak hadits bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memperbanyak puasa di bulan Sya’ban karena ingin ketika amalnya diangkat atau dilaporkan beliau dalam keadaan berpuasa.

Selain itu, sebenarnya malam Nisfu Sya’ban bukan hanya malam pelaporan amal. Melainkan pada malam itu juga merupakan malam dimana Takdir manusia akan ditentukan selama setahun hingga bulan Sya’ban berikutnya.

Allah SWT berfirman dalam Surat Ad-Dukhan

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

Sesungguhnya Kami (Allah) menurunkannya pada malam yang diberkati. Sesungguhnya Kami (Allah) yang memberi peringatan. Pada malam itu ditetapkan urusan yang penuh hikmah. (QS. Ad-Dukhan ayat 3 – 4)

Baca Juga:  Pengaruh Kebudayaan Champa Terhadap Islam di Nusantara (Bagian 2/Habis)

Ketik menafsirkan ayat ini, Ikrimah berkata bahwa malam penuh berkah tersebut adalah malam Nisfu Sya’ban yang mana pada malam itu ditetapkan semua urusan yang akan terjadi selama dari selama setahun mulai dari rizki, jodoh dan kematian

4. Setelah Mati di Alam Kubur

Saat inilah seluruh amal manusia mulai dari lahir hingga mati dilaporkan kepada Allah dan kemudian diberikan kembali kepada orang yang bersangkutan.

Faisol Abdurrahman