Islam di Swiss, Melihat Lebih Dekat Kehidupan Muslim di Negeri Alpen

islam di swiss

Pecihitam.org – Masuknya Islam ke swiss dimulai ketika para pelaut muslim dari Andalusia (Spanyol) membangun sebuah negeri di Prancis Selatan. Setelah para pelaut Muslim itu menaklukkan negeri-negeri di Prancis dari daerah selatan sampai ke arah utara, dan pada tahun 939 M/ 321 H akhirnya mereka sampai ke wilayah St.Gallen di Swiss.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Setelah sampai di daerah Swiss kemudian mereka memindahkan armadanya, dengan tujuan mengamankan negara asalnya yang saat itu masih Andalusia. Salah satu cara mereka mengamankan Andalusia yaitu dengan membangun berbagai menara pengintai dibeberapa tempat di pegunungan Alpen.

Bahkan sebagian wilayah di wilayah pegunungan Alpen dikuasai oleh pasukan Islam Andalusia. Sehingga memudahkan mereka memasuki wilayah Swiss dari arah laut.

Setelah dinasti Islam di Andalusia runtuh, sebagian umat Islam berhijrah untuk menyelamatkan diri mereka dari penyiksaan tentara Kristen, mereka memasuki Swiss selatan dan kemudian memutuskan untuk menetap. Mereka tidak hanya menetap namun bergabung dan menyatau dengan penduduk setempat.

Raja Teutons yang menguasai Jerman saat itu pernah mengirimkan utusannya kepada raja Abdurrahman an-Nasir pemimpin kerajaan Islam Andalusia untuk membicarakan keberadaan tentara Islam di wilayah St Gallen.

Pada pertegahan abad ke-14 Hijriah, setelah perang dunia II berkecamuk sebagaian kecil dari umat Islam mengungsi di Swiss. Umat Islam yang mengungsi dan yang sudah menetap disana menunjukkan akhlak baik dan menyebarkan nilai-nilai Islam pada penduduk. Akhirnya beberapa penduduk asli Swiss memeluk agama Islam.

Baca Juga:  Cara Agar Cepat Hamil dalam Islam, Begini Penjelasannya

Salah seorang yang memeluk Islam dalam golongan pertama adalah seorang penyair Swiss kala itu, yang bernama Frithjof Schuon, sebelumnya dia menganut sebuah agama yang ada di Prancis beraliran kependetaan.

Frithjof Schuon memiliki minat dan menjadi muslim yang taat hal itu menjadikan dia memutuskan untuk berpindah dan dia mengucapkan Syahadat di Aljazair Mesir. Setelah berada di Aljazair dia belajar dan mendalalami Islam disana, setelah itu dia kembali ke Swiss dan mendakwahkan agama Islam di negaranya.

Setelah Frithjof Schuon masuk Islam dia dikenal dengan nama as-Shaykh `Isa Nur al-Din Ahmad al-Shadhili al Darquwi al-Alawi al-Maryami. Dari tangan dinginnya pun ada beberapa warga Swiss yang memeluk Islam.

Umat Islam Swiss semakin lama semakin bertambah disebabkan masuknya imigran Muslim dari negara lain dan juga semakin bertambahnya penduduk asli swiss yang memeluk Islam. Pada tahun 1951 umat Islam tercatat jumlahnya kurang lebih sekitar 2000 orang, kemudian pada akhir tahun 70an jumlahnya bertambah hingga 30 ribu orang.

Pada tahun 2009 umat Islam di Swiss yang masuk Islam mencapai 400 ribu orang atau sekitar 4,26 persen dari total seluruh penduduk Swiss. Sementara pada tahun yang sama menurut salah satu tokoh muslimah di Swiss yaitu Monica Nur Sammour-Wust, perempuan yang masuk Islam jumlahnya sekitar 30 ribu orang.

Baca Juga:  Mengapa Fatwa Ulama Bisa Beda Meski Rujukannya Sama

Salah satu kota yang memiliki jumlah umat Islam terbanyak di Swiss ialah kota Basel. Namun umat Islam di Swiss sebagian besar adalah imigran dari Arab, Kosovo, Turki dan Afrika. Sebagian lainnya yaitu para diplomat, pekerja profesional, pegawai di PBB dan pelajar yang sedang menempuh studi. Umat Islam di Swiss membentuk komunitas sendiri-sendiri sesuai etnis dan kewarganeraannya, termasuk warga Indonesia yang menetap di sana.

Setelah umat Islam mulai berkembang di Swiss, kaum Muslim mendirikan sebuah Islamic Center pertama di Swiss dan berada di kota Jenewa. Aktvitas di Islamic Center masih sederhana yaitu hanya untuk tempat shalat berjamaah dan menerbitkan majalah Islam berbahasa Arab dan Prancis. Namun aktivitas tersebut tidak berjalan lama, dan pada akhirnya Islamic Center tersebut ditutup.

Pada tahun 1972 baru berdiri persatuan Islam yang pertama. Bertujuan untuk mendirikan masjid pertama di Swiss. Persatuan tersebut menetapkan tujuh orang yang dijadikan sebagai pimpinan dan juga sebagai pelaksana. Ketujuh orang yang ditunjuk tersebut adalah perwakilan negara-negara Islam dan kantornya berada di Jenea dan juga mereka berperan sebagai penasihat.

Baca Juga:  Al Qur'an Tak Pernah Sebut Khilafah, Hizbut Tahrir Jangan Bikin Kacau!

Mereka ketujuh orang tersebut berunding dan kemudian menetapkan peraturan-peraturan dan kemudian juga mendaftarkan organisasi Islam Swiss secara resmi. Berkat kesungguhan para piminan usaha tersebut berhasil, pemerintah Swiss memberi izin untuk mendirikan Masjid dan Islamic Center.

Setahun kemudian yaitu di tahun 1973 Raja Arab Saudi saat itu yaitu Raja Faisal berkunjung ke Swiss dan meletakkan batu pertama untuk kemudian mendirikan King Faisal Center yang berlokasi tidak jauh dari kantor PBB. King Faisal Center mencakup sebuah masjid yang cukup besar, perpustakaan dan sekolah gratis untuk anak-anak muslim Swiss.

Sehingga kini, telah berdiri berbagai organisasi Islam modern yang tersebar diberbagai di Swiss. Salah satunya adalah Gemeinschaft Islamischer Organisationen der Schweiz (GIOS) yang didirikan di Zurich pada tahun 1989.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik