Membaca Basmalah, Keutamaan dan Hukum Membacanya

membaca basmalah

Pecihitam.org – Sebagai muslim kita dianjurkan untuk meniru apa-apa yang dilakukan oleh panutan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Salah satunya yaitu ketika hendak melakukan hal-hal yang mempunyai nilai kebaikan, kita dianjurkan untuk membaca basmalah terlebih dahulu seperti hadis nabi yang berbunyi:

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

كل أمرذي بال لايبتدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحي فهو أبتر

“Segala perkara yang memiliki nilai baik tetapi tidak dimulai dengan basmallah maka berkurang kebaikan dan berkahnya.”

Sebab basmallah merupakan rangkaian kalimat yang memuat asma (nama) yang agung, yaitu ada lafdz al-jalalah (الله) dan dua sifat Allah yaitu (الرحمن & الرحيم). Kemudian makna kandungan semu kitab suci terkumpul dalam al quran, makna kandungan al quran terkumpul dalam surat al fatihah, makna kandugan surat al fatihah terkumpul dalam basmallah, makna kandungan basmalah terkumpul dalam huruf ba’ nya basmalah, dan makna kandungan ba’nya basmallah terkumpul dalam titiknya huruf ba’ tersebut.

Titik menggambarkan bahwa ia adalah permulaan wujud yang darinya terwujudlah segala sesuatu yang maujud atas kuasa dzat yang wajibul wujud/ wajib adanya. Sedangkan huruf ba’ memiliki makna mushahabah yaitu, bersamaan dengan memulai suatu pekerjaan yang dimaksudkan seseorang menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, dengan tujuan untuk mengharap terlimpahnya barokah dari basmallah tersebut.

Baca Juga:  Hukum Pancung dalam Islam, Ketentuan dan Landasan Hukumnya

Dalam praktiknya seseorang yang ingin melakukan suatu pekerjaan terkadang lupa membaca basmalah. Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana ia membaca basmallah sedangkan pekerjaannya telah dimulai/justru sudah selesai. Maka ketika terjadi hal semacam itu untuk mencari jalan keluarnya melihat keadaan seseorang tersebut ketika ia lupa membaca basmalah.

Jika seseorang lupa membaca basmallah pada saat ia hendak melakukan pekerjaan, dan baru ingat bahwa ia belum membaca basmalah pada ia berada di pertengahan pekerjaannya, maka seketika itu juga ia membaca basmallah. Seperti ketika ia makan dan lupa membaca basmallah, kemudia ia ingat di saat ia sedang makan, maka seketika ia membacanya.

Kemudian jika seseorang lupa membaca basmalah di awal saat ia mau melakukan pekerjaan, sampai akhir pekerjaan selesai dan ia baru ingat, maka ia masih bisa membacanya dengan ada tambahan lafadz yaitu,

بسم الله الرحمن الرحيم أوله وأخره

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang pada permulaan pekerjaan sampai akhir pekerjaan”

Selanjutnya mengenai hukum membacanya setidaknya ada lima hukum yaitu;

  1. Pertama, Sunnah membaca basmalah ketika hendak melakukan hal yang penting menurut syara’ seperti ketika hendak makan dan minum, hendak tidur dan melakukan hal mulia lainya seperti bekerja dan lain sebagainya, serta sunnah juga membaca basmalah ketika hendak melakukan ibadah.
  2. Kedua, Haram membaca basmalah ketika hendak melakukan hal yang haram secara dzatnya seperti minum khamr (alcohol), melakukan zina, mencuri, dan lain sebagainya yang dimana hal tersebut dilarang oleh syara’ dengan larangan yang pasti .
  3. Ketiga, Makruh membaca basmalah ketika hendak melakukan hal yang makruh secara dzatnya seperti melihat kemaluan istri/suami. Berbeda ketika hendak melakukan hal makruh yang bukan secara dzatnya seperti memakan makanan yang memiliki bau tak sedap seperti makan bawang, pete dan sebagainya.
  4. Keempat, Wajib membaca basmalah ketika dalam shalat. Hal ini berlaku dalam sholat yang mengikuti madzhab syafi’i karena imam syafi’i berpendapat bahwa basmalah termasuk dari ayat fatihah yang wajib dibaca ketika dalam shalat.
  5. Kelima, Mubah membaca basmalah ketika hendak melakukan hal yang tidak memiliki nilai kemuliaan menurut syara’. Dalam hal ini dicontohkan seperti membaca basmalah ketika hendak memindahkan suatu barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Baca Juga:  Empat Terminologi Ruh Menurut Imam Ghazali

Begitulah fadhilah atau sebuah keutamaan dari bacaan basmalah serta hukum-hukumnya yang sering kita lafadzkan disetiap harinya, bukan hanya sebuah kalimat biasa melainkan bila kita tinjau dari segi tata krama kita terhadap sang maha pencipta, basmalah tersebut merupakan sebuah kalimat izin dan memohon ridho atas setiap apa yang kita ingin lakukan entah itu berupa ibadah wajib ataupun sunnah dan juga perbuatan yang kita anggap baik.

Semoga kita senantiasa melestarikan bacaan basmalah di setiap segi kehidupan kita sehingga apa yang kita perbuat benar-benar di restui dan di ridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu A’lamu bi Muradihi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *