Bukan Sekedar Tradisi, Ini Pahala Memberi Uang Anak-anak Saat Lebaran

memberi uang saat lebaran

Pecihitam.org – Pada saat lebaran, ada sebuah tradisi yang selalu melekat di waktu mengunjungi saudara. Anak-anak ikut bersilaturrahmi, diajarkan berlapang dada meminta maaf kepada saudara sambil mengenal siapa saja saudara mereka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tidak sampai di situ, banyak ditemukan kegiatan memberi beberapa lembar uang kepada anak-anak saat lebaran. Mereka pun bahagia menerimanya, sambil tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada pemberinya. Ternyata, dibalik semua itu ada pahala besar bagi mereka yang memberi uang pada anak-anak saat hari raya lebaran Idul Fitri.

Ada wajah ceria pada sosok belia. Ada kegembiraan dan kesenangan pada keduanya. Keduanya bersuka cita merayakan hari raya. Oleh karenanya, lebaran menjadi hari yang dinanti karena kebahagiaan akan terpancar pada wajah cerah tak banyak dosa.

Kehadiran virus corona ikut merubah tatanan tradisi yang sudah dibangun sejak lama. Namun begitu, pahala memberikan beberapa lembar uang tetap tidak berubah dan akan terus dicatat oleh Sang Maha Kuasa.

Dalam Lubabul Hadits, Imam Suyuthi menyampaikan satu hadits Imam Abu Ya’la dari Sayyidah Aisyah: “Sesungguhnya di surga ada satu rumah yang bernama Rumah Kegembiraan.  Tiada yang memasukinya kecuali orang yang menggembirakan anak-anak kecil.”

Hadits tersebut jelas menggambarkan besarnya pahala bagi orang yang membahagiakan anak-anak. Pahala tersebut berupa rumah kebahagiaan yang nantinya diberikan ketika di akhirat kelak. Baik anak kandung maupun anak kecil milik saudara, semuanya bisa mendatangkan pahala berupa rumah kebahagiaan. Apalagi yang dibahagiakan adalah anak kecil yang kurang mendapatkan kebahagiaan dari orang tuanya maupun warga di sekitar lingkungannya.

Baca Juga:  Menjawab Wahabi, Kaligrafi Masjid Itu Bidah? Ini Kata Ulama 4 Madzhab

Bagi orang pemberi uang, dirinya dapat belajar tiga hikmah yaitu rasa syukur, berbagi kebahagiaan, dan mempererat tali persaudaraan.

Pertama, rasa syukur, syukur adalah ungkapan terimakasih kepada Tuhan atas segala sesuatu yang telah diberikanNya. Pemberian rezeki pada anak kecil merupakan wujud syukur yang diungkapkan dengan berbuat kebajikan.

Meskipun manfaatnya ada pada makhluk Allah, namun secara tidak langsung ia telah melaksanakan anjuran yang Allah perintah. Itulah wujud syukur, selalu indah bagi siapapun yang melakukannya, dan selalu menyenangkan bagi siapapun yang mendapatkannya.

Kedua, ungkapan rasa bahagia. Selalu ada kesempatan berbuat kebajikan, dan salah satunya dengan memberikan kebahagiaan. Uang lebaran yang diberikan pada anak-anak, meskipun jumlahnya sedikit bisa membuat bahagia.

Baca Juga:  Dimanakah Wilayah Najd, Tempat Lahirnya Muhammad bin Abdul Wahab Itu Berada?

Memberikan kebahagiaan juga termasuk ungkapan syukur. Orang yang senang berbagi kebahagiaan akan senantiasa tenang dan peka terhadap lingkungan sekitar. Dirinya akan berada pada garda terdepan untuk menolong siapapun yang membutuhkan bantuannya. Dan yang lebih penting, secara psikologis dirinya mudah merasa tenang dan pintar mengendalikan emosi yang ada pada dirinya.

Ketiga, mempererat tali persaudaraan. Pada umumnya anak kecil hanya mau melakukan sesuatu yang dianggapnya menyenangkan. Sementara itu, kegiatan silaturrahmi sering diaggap sebagai kegiatan yang membosankan karena dirinya harus bersikap tenang dan mendengarkan pembicaraan yang dirinya tidak paham.

Oleh karenanya, pemberian uang dimaksudkan agar kegiatan silaturrahmi terkesan menyenangkan. Umumnya uang identik dengan kesenangan. Maka memberikan uang kepada anak sama dengan memberikan keceriaan kepada mereka.

Baca Juga:  Orisinalitas Filsafat Islam (2): Modifikasi Ibnu Sina terhadap Filsafat Yunani

Dengan tiga hikmah tersebut, maka sangat pantas jika memberi uang kepada anak kecil saat hari lebaran diganjar dengan rumah kebahagiaan. Pahala tersebut dirasa pantas baginya yang melakukan satu kebaikan berdampak banyak pada kebaikan lainnya.

Orang yang memberikan uang sama saja membuka mata air kebaikan. Dari sana akan mengalir kebahagiaan lainnya yang akan menyasar pemberi uang ataupun orang lain yang membutuhkan jiwa sosial sang dermawan.  

Muhammad Nur Faizi