Mencukur Rambut Selama 40 Rabu Akan Menjadikan Seseorang Alim Fiqh?

Mencukur Rambut Selama 40 Rabu Akan Menjadikan Seseorang Orang Alim Fiqh

Pecihitam.org – Dalam Islam, hari Rabu merupakan hari Istimewa. Disebutkan, pada hari inilah Allah menciptakan cahaya. Maka setiap sesuatu yang dimulai pada hari Rabu akan menjadi istimewa. Hingga disebutkan di dalam salah satu kitab bahwa mencukur rambut selama 40 hari Rabu akan menjadikan seseorang alim Fiqh.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Awalnya hari Rabu sering dianggap sebagai hari sial. Karena dalam sejarah, terdapat berbagai peristiwa-peristiwa ‘buruk’ yang terjadi di Hari Rabu. Di antaranya, Allah menghancurkan Raja Namrud dengan memasukkan serangga ke dalam telinganya. Raja Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan ditenggelamkan di Sungai Nil. Allah menenggelamkan Qarun bersama harta kekayaan dan keluarganya di dalam perut bumi.

Di hari Rabu pulalah, Allah membinasakan Auj bin Unuq dengan burung Hudhud. Allah menghancurkan kaum Nabi Saleh As. Namrudz dibinasakan Allah dengan serangga nyamuk. Allah membinasakan kaum Nabi Hud As dengan angin kencang, dan Allah menghancurkan Syadad bin Aad dengan suara Malaikat Jibril.

Baca Juga:  Begini Praktek Khitan yang Sesuai dengan Tuntunan Nabi SAW

Maka sebagaimana dijelaskan oleh Imam As-Sakhawi dalam Maqashid Al-Hasanah, hari Rabu mengadu kepada Allah karena sering dianggap hari sial.

وبلغني عن بعض الصالحين ممن لقيناه أنه قال: شكت الأربعاء إلى اللَّه سبحانه تشاؤم الناس بها فمنحها أنه ما ابتدئ بشيء فيها إلا تم

Artinya: Saya dengar dari sebagian ulama saleh yang kami temui, ia berkata: Hari rabu mengadu kepada Allah tentang anggapan sial orang-orang terhadapnya, maka Allah menganugerahkan bahwa apa pun yang dimulai di hari Rabu, maka pasti akan sempurna. (Al-Maqashid al-Hasanah, Jilid I halaman 575)

Makanya, Sering kita temui di kalangan pesantren dan kaum santri kebiasaan memulai kebaikan pada hari Rabu. Misalnya, mulai aktif masuk pesantren dimulai hari Rabu. Akad nikah atau membangun rumah biasanya juga dilaksanakan di hari Rabu.

Bahkan, tak jarang kita dapati banyak ulama dan para Wali Allah yang wafat pada hari atau malam Rabu. Salah satunya adalah mantan Presiden RI keempat, KH. Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur. Beliau wafat pada hari Rabu 30 Desember 2009. Ra Lilur juga wafat malam Rabu.

Baca Juga:  Adab Anak kepada Orang Tua Ada Tujuh, Apa Sajakah?

Bahkan tiga mantan Presiden RI sebelum Gus Dur, yakni Soekarno, Soeharto dan BJ. Habibie juga berpulang di hara yanh sama, Rabu.

Kembali kepercayaan mencukur rambut selama 40 hari Rabu yang diyakini bisa menjadikan seseorang alim Fiqh. Apakah ini ada dalilnya, baik dari hadis ataupun perkataan sahabat dan salafus shaleh.

Disebutkan oleh Sayyid Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal di dalam kitab Busyral Karim

وخبر “من حلق رأسه أربعين مرة في أربعين أربعاء صار فقيهاً” لا أصل له، لكن عمل به وظهر صدقه

Hadist yang berbunyi: “ Barangsiapa yang mencukur gundul rambutnya selama 40 Rabu, maka orang tersebut akan menjadi orang yang ahli fiqih“, itu tidak mempunyai asal, akan tetapi orang yang mau melakukanyya akan nampak kebenarannya (Busyral Karim halaman 400)

Baca Juga:  Mengenal Istilah Tahlilan, Selametan, Kenduri dan Berkat dalam Tradisi NU

Demikianlah penjelasan tentang praktek mencukur rambut selama 40 hari Rabu. Hal ini memang tidak ada dasar ataupun dalilnya. Namun banyak terbukti orang yang melakukannya benar-benar menjadi orang yang ahli fiqih. Wallahu a’lam bisshawab!

Faisol Abdurrahman