Mengapa Disebut Malam Lailatul Qadar ? Berikut Penjelasanya

mengapa disebut malam lailatul qadar

Pecihitam.org – Ramadhan telah tiba, umat Islam diwajibkan melaksanakan ibadah puasa. Dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Didalam bulan Ramadhan ini ada malam yang begitu istimewa dari seribu bulan yaitu malam Lailatul Qadar pada malam tersebut turun malaikat-malaikat untuk memberikan keberkahan serta ampunan kepada manusia yang ikhlas beribadah kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya. Namun tahukah mengapa disebut malam lailatul qadar?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tidak semua orang bisa melihat Lailatul Qadar, akan tetapi hanya orang-orang pilihan. Pada malam qadar ini pintu-pintu langit dibuka. Tidak seorang hamba pun yang bersembahyang pada malam itu, kecuali Allah Swt., akan mengganti baginya.

Untuk setiap takbirnya akan ditanamkan sebatang pohon di dalam surga, yang seandainya seorang pengendara berjalan sekeliling bayang-bayang pohon itu selama seratus tahun, tentu belum selesai ditempuhnya.

Untuk setiap rakaat (diganti dengan) sebuah rumah dalam surga, terbuat dari berlian, yaqut, zabarjad dan mutiara. Dan untuk setiap ayat yang dibaca di dalam salatnya ( diganti dengan ) sebuah mahkota di surga dan untuk setiap duduk  ( diganti dengan ) sebuah derajat diantara derajat-derajat surga dan untuk setiap salam ( diganti dengan ) seperangkat perhiasan diantaara perhiasan-perhiasan surga.

Baca Juga:  Rahasia Hubungan Suami Istri, Kitab Fathul Izar Bagian 1

Mengapa malam itu disebut lailatul Qadar ? Tidak lain karena pada malam itulah ditetapkanya segala urusan, keputusan-keputusan rizki, ajal dan semua yang bakal terjadi pada tahun itu sampai dengan malam yang sama pada tahun depan. Allah Swt., menetapkan itu semua untuk negara-negara dan seluruh hamba-hamba Nya.

Artinya, bahwa Allah Swt memperlihatkan semua itu kepada para malaikat dan menyuruh mereka melaksanakan apa yang menjadi tugas mereka masing-masing. Allah menuliskan untuk mereka apa yang telah Dia tetapkan untuk tahun ini, lalu memperlihatkanya kepada mereka.

Dan bukan berarti, bahwa Allah Swt mengadakan penetapan ( taqdir ) pada malam itu. Karena Allah Swt telah menetrapkan semua taqdir sebelum menciptakan lagit dan bumi pada zaman Azali.

Baca Juga:  Makna Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Jawaban dan Keutamaannya

Seseorang bertanya kepada Al Husain bin Al Fadhl : Bukankah Allah telah menetapkan semua taqdir sebelum menciptakan lagit dan bumi ?

Benar, jawab Al- Husain, Jadi apakah arti lailatul qadar ? tanyanya pula kepada Husain. Jawab Al Husain : “ Penerapan taqdir-taqdir itu sesuai dengan waktu masing-masing dan pelaksanaan keputusan yang telah ditetapkan”. ( Tafsir Lubab)

Mengapa malam itu disebut lailatul qadar, tidaklain karena  pada malam itu ditetapkanya segala urusan dan keputusan-keputusan untuk tahun itu sampai tahun berikutnya. Kemudian diserahkan buku pengendalian, yaitu daftar rahmat dan siksa kepada malikat Jibril as., daftar tumbuh-tumbuhan dan rizki kepada malaikat mikail as., daftar hujan dan angin kepada malikat Israfil as., dan daftar pencabutan nyawa dan selesainya ajal kepada malaikat Izrail as., Allah Swt berfirman :

فِيْهَا يُفْرِقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ
Fiihaa yufraqu kullu amrin hakimin

Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah “.

Baca Juga:  Mubahalah Bukan Perkara Mudah, Ini Syarat Ketentuannya

al Qadar juga diartikan sesak. Kartena bumi pada malam itu sesak dengan banyaknya para malaikat as. yang turun ( Misykatul Anwar).

Mengenai kapan terjadinya lailatul qadar? Ketidak-pastian kapan waktu datangnya lailatul qadar  mengandung hikmah yang sangat besar, yaitu membuat manusia terus beribadah setiap malam dengan harapan mendapatkan kemuliaan lailah al-qadr.

Jika waktunya pasti, kita hanya cukup menunggu dan kemudian melaksanakan ibadah di waktu tersebut. Untuk itu mari kita selalu untuk bersiap –siap menyambut datangnya malam yang penuh dengan keutamaan.