Mengenal Lebih Dekat Sosok KH Anwar Zahid Bojonegoro

kh anwar zahid

Pecihitam.org – Siapa yang tak tahu dengan kyai lucu dan terkenal dengan dialeknya yang sangat blak-blakan, beliaulah KH. Achmad Anwar Zahid atau biasa dikenal dengan KH Anwar Zahid. Beliau lahir pada 11 Maret 1974 di Dusun Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Penceramah kondang asal jawa Timur ini dikenal dengan gaya ceramahnya yang segar dengan bahasa yang tegas namun merakyat, dan menyesuaikan siapa yang menjadi audien atau pendengarnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ceramahnya yang diselipi dengan guyonan menjadikan masyarakat dari anak-anak hingga orang tua suka dengan ceramah beliau, bahkan banyak yang menungu-nunggu jadwal ceramahnya KH Anwar Zahid. Tidak hanya berceramah ke seluruh pelosok nusantara bahkan beliau juga berdakwah hingga luar negeri. Beliau juga menjadi pengasuh sebuah Pondok Pesantren bernama Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah di kediamannya Bojonegoro.

Riwayat masa kecilnya, beliau selayaknya anak kecil pada umumnya, waktu kecil beliau juga bermain-main dengan teman seumurannya. Namun dalam belajar agama Islam, yang pertama kali mengenalkannya adalah kedua orang tuanya sampai usia SD, sebab sang Abah adalah Kyai di Kampungnya.

Baca Juga:  Al Battani, Ahli Astronomi Muslim Penemu Jumlah Hari

Pada tahun 1988 Anwar Zahid belajar di Pesantren Langitan Jawa Timur, selain menimba ilmu beliau juga mencari keberkahan para kyai dan guru pesantren tersebut diasuh oleh Romo Kyai Abdullah Faqih. Di pesantren Langitan Anwar Zahid muda tidak pernah menyianyiakan waktunya, beliau memanfaatkan waktunya untuk memperdalam ilmu agama, mulai dari ilmu fiqih, ilmu tasawuf dan juga ilmu Al-Qur’an.

Kemudian memasuki usia SMA, beliau berpindah ke Gresik. Di Gresik beliau memperdalam Ilmu Al-Qur’an dan juga menghafalnya. Di Gresik beliau berada di Pondok Pesantren “APTQ” Sempurnan Bungah, Gresik.

Berkat pesantren Langitan dan APTQ Sempurnan Bungah beliau menjadikan sebagai modal menyebarka agama Islam dengan berdakwah. Awal dakwah beliau belumlah seterkenal saat ini, hingga sekarang beliau diundang untuk ceramah hingga 6 sampai 7 tempat perhari.

Baca Juga:  Hamzah bin Abdul Muthalib, Paman Nabi yang Dijuluki Singa Allah

Sejak tahun 2014 KH Anwar Zahid membentuk sebuah majelis Ta’lim di lingkup pondok pesantren asuhan beliau. Majelis ini ditujukan untuk masyarakat dan diberi nama Majelis Ta’lim Maqoomam Mahmudah yang dilaksanakan tiap hari senin. Kegiatan dalam Majelis tersebut diisi dengan pembacaan Ratib Al-Haddad dan Istighosah oleh seluruh jamaah yang dipimpin langsung oleh KH. Anwar Zahid.

KH. Anwar Zahid adalah Kyai yang memiliki ciri khas yaitu bahasanya yang mudah dicerna oleh masyarakat menengah kebawah, apa yang beliau dakwahkan juga seputar kehidupan sehari-hari yang dialami oleh masyarakat umum, sehingga banyak yang menyukai ceramah beliau. Masalah yang diangkat terkadang adalah masalah yang ringan dan itu dapat memberi jalan keluar dari permasalahan yang ada, masyarakat pun seperti mendapatkan angin segar untuk jiwa serta raganya.

Banyak masyarakat yang menantikan jadwal dakwah beliau karena Kh. Anwar Zahid tidak pernah mematok tarif yang harus diberikan. Sesuai dengan perkembangan zaman, dakwah beliau tidak hanya dapat dinikmati atau didengarkan secara langsung saja, bisa juga dilihat pada media seperti Youtube.

Baca Juga:  Biografi Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi

Meskipun terkadang beliau berdakwah dengan menyindir, maksud beliau adalah untuk meyindir agar orang yang melakukan kesalahan akan malu dan merubah sikapnya. Kerendahan hatinya atau tawadhu beliau selalu ditunjukkan di manapun. Ketawadu’an beliau ini tanpa dibuat-buat namun malah menjadikan bertambahnya jamaah yang suka dengan cara dakwah KH Anwar Zahid.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik