Merayakan Waktu Pagi dengan Shalat Dhuha

shalat dhuha

Pecihitam.org – Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang telah menjadi tradisi dan kebiasaan orang-orang saleh. Mereka bersujud pada saat matahari mulai beranjak naik, menghaturkan pujian pada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan pada dunia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mengawali hari dengan ibadah merupakan senjata hebat bagi jiwa seorang muslim, agar tidak terjerumus dalam buruknya hawa nafsu. Dan ibadah di awal hari dalam bentuk ritual shalat tidak lain adalah shalat dhuha.

Melalui shalat dhuha tersebut kita memohon pada Allah SWT, agar dijaga dari segala marabahaya yang mengancam. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis qudsi yang berbunyi;

Wahai anak Adam jangan sampai kalian tertinggal untuk melakukan ibadah kepada-Ku dengan empat rekaat di awal hari, maka Aku akan cukupi kamu hingga akhir hari

Itulah janji Allah SWT yang akan memberi kecukupan kepada hamba-Nya, baik berupa keselamatan, rezeki, atau apa saja yang pantas bagi hamba menurut Allah SWT.

Baca Juga:  Keutamaan, Niat, Doa, Waktu, Tata Cara Sholat Dhuha dan Bacaannya yang Baik dan Benar

Karena yang terbaik bagi hamba adalah yang terbaik untuk hamba menurut Allah SWT. Dan yang tidak baik bagi hamba adalah yang tidak baik untuk hamba menurut Allah SWT. Oleh sebab itu, tidak ada kenikmatan yang pantas kita harapkan kecuali mendapatkan yang terbaik dari-Nya.

Sayangnya, keutamaan-keutamaan shalat dhuha yang telah disebutkan dalam Kitab-kitab tuntunan Ibadah belum sanggup memotivasi sebagian besar Umat Islam untuk menunaikannya.

Barangkali kita bisa mencoba memakai perspektif berbeda mengenai Shalat Dhuha ini sebagaimana yng disebutkan oleh Umar bin Khattab r.a.

Waktu dhuha bagi Umar bin Khattab adalah hari raya, yang seharusnya dimeriahkan dengan shalat. Orang yang beranggapan bahwa shalat dhuha adalah perayaan maka dirinya akan tampil lebih ceria dan semangat dalam menjalankan shalatnya.

Dari Salamah bin Samak berkata, aku mendengar Umar bin Khathab berkata, “rayakanlah waktu dhuha kalian dengan shalat. (H.R. Ibnu Abi Syaibah)”

Dengan keriangan hati itu, shalat dhuha menjadi aktivitas ibadah yang dijalankan dengan penuh keikhlasan. Yang ditegakkan dengan khusyu’ tanpa pamrih apapun selain bergembira. Dan merupakan ungkapan syukur pada Allah SWT atas karunia berupa datangnya waktu dhuha.

Baca Juga:  Begini Adab Membaca Al-Quran, Perhatikan Dengan Baik!

Karena pada saat itu, dia masih dapat melihat kembali matahari terbit dari ufuk timur, Masih dapat menghirup oksigen dengan leluasa. Semua nikmat tampak semarak mengitari hari-harinya di waktu pagi.

Seperti kebahagiaan yang datang begitu meriah pada saat hari raya. Dan inilah nikmat yang harus pula kita sadari sebagai karunia Ilahi yang sangat berharga dan tak temilai.

Di sisi lain, manusia juga tidak dapat menerka waktu, tentang kejadian dan peristiwa yang akan menimpanya. Namun betapa bahagianya hati ketika kembali melihat pagi, itu berarti ia telah dihidupkan setelah sebelumnya dimati-kan Tuhan.

Dan sebagai hamba yang lemah dan tak berdaya menghadapi kematian. Sudah semestinya untuk menghaturkan puji syukur pada Allah SWT yang telah menyatukan kembali ruh dengan jasadnya. Dan dapat menikmati pagi hari sebagaimana mestinya.

Baca Juga:  Keutamaan Shalat Dhuha, Salah Satu Sebab Terbukanya Pintu Rezeki

Maka shalat dhuha, dari sisi ini dimaknai sebagai ekspresi untuk mengungkapkan syukur pada Allah SWT. Dengan hati penuh riang dan kegembiraan, serta semangat tanpa pamrih, karena telah diberi umur yang panjang.

Maka umat Islam sudah sepantasnya merayakan pagi hari dengan shalat dhuha. Pagi yang kita jumpai adalah pagi yang baru, dan semangat yang baru. Dengan shalat kita berharap mendapat keberkahan waktu dan keberkahan segala kenikmatan yang kita dapat pada hari itu.

M Resky S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *