Inilah Empat Misi Nabi Adam Diturunkan ke Dunia

misi nabi adam

Pecihitam.org – Adam as adalah khalifah pertama yang Allah turunkan ke muka bumi. Beserta istrinya Hawa, mereka membangun kehidupan baru di bumi. Adam menjadi pemimpin pertama dalam sejarah agama Islam. Ia membawa agama Islam sebagai pokok ajaran dan konsep dalam kehidupan manusia di setiap harinya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Beliau terpisah dengan istrinya ketika diturunkan ke bumi. Menurut Hasan Al Basri, Adam diturunkan di India sedangkan istrinya Hawa diturunkan di daerah Jeddah. Kemudian keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah.

Keduanya diturunkan ke muka bumi bukan tanpa sebab. Sebagai seorang Nabi pertama, Adam bertanggung jawab atas moralitas umat manusia awal. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Nabi Adam dikaruniai sebanyak sembilan puluh sembilan anak.

Diantara mereka ada yang berjenis kelamin perempuan ada juga yang berjenis kelamin laki-laki. Semuanya mendapat perlakuan yang sama atas dasar hukum yang telah ditetapkan Allah swt.

Menurut Imam Hasan, Nabi Adam diturunkan ke bumi dengan mengemban empat misi. Empat misi ini berkaitan dengan penyempurnaan akhlak, akidah, serta tata kelola kehidupan bermasyarakat secara baik dan benar. Empat misi tersebut adalah:

Baca Juga:  Ini Amalan di Bulan Dzulhijjah yang Sebaiknya Kamu Kerjakan

1. Mengesakan Allah swt

Allah adalah dzat yang maha esa, tidak ada lagi yang sanggung menyamai dirinya. Dalam masalah ini, Nabi Adam diperintahkan untuk menyerukan kepada umat bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, karena itulah tidak ada satu pun yang bisa menyamainya.

Dalam tataran ibadah, hendaknya dikhususkan untuk Allah semata. Dialah tempat dari semua peribadatan yang dilakukan seluruh makhluk. Hanya dia yang bisa menentukan sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan mahkluknya. Dan dialah dzat yang bisa memberikan nikmat yang setimpal atas ibadah yang telah dilakukan.

2. Seruan Beramal Baik

Semua manusia diberikan akal agar bisa membedakan hal yang baik dan buruk. Sehingga ia bisa memilih hal mana yang harus dikerjakan dan hal mana yang harus ditinggalkan. Bagi keturunan Nabi Adam, Allah memberikan hadiah lebih bagi mereka yang senantiasa melakukan apa-apa yang diperintahkan Tuhan. Hal ini tertuang dalam berbagai firman Allah yang dikumpulkan dalam kitab suci Al-Qur’an.

Dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan surga sebagai hadiah bagi orang-orang yang gemar menunaikan kebaikan. Sebaliknya, Allah mengancam dengan “neraka” bagi mereka yang suka berbuat kejahatan. Oleh karenanya, Nabi Adam diutus untuk mengajak keturunannya bersama-sama masuk dalam surga. Dengan beramal baik dan menjalankan syariat Islam maka seluruh keturunannya akan mendapat hadiah berupa surga.

Baca Juga:  Sejarah Makkah; Pondasi Agama Samawi hingga Politisasinya

3. Menyeru Untuk Berdoa

“Berdoalah niscaya akan aku kabulkan.” Itulah salah satu penggalan ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan umat manusia selalu memanjatkan doa. Fungsi doa sendiri sebagai pintu harapan, yang mana jika pintu itu dibuka akan muncul beberapa kemudahan mendapatkan apa yang diharapkan.

Nabi Adam diperintahkan Allah untuk mengajak umatnya berdoa kepadaNya. Allah lah tempat berkelu kesah, dan Allah pulalah tempat mengajukan dan meminta pertolongan. Tidak ada dzat lain yang sanggung membantu umat manusia selain Allah swt. Maka berdoalah agar dirimu selalu ingat kepadaNya dan selalu dekat dengan rahmatNya.

4. Laku Sosial Yang Baik

Misi Nabi Adam tidak hanya sebatas misi ketuhanan, yaitu misi yang menyerukan penyembahan kepada sang khalik. Namun misi Adam juga membentuk akhlak mulia dari keturunannya. Sebagai utusan, Nabi Adam harus menasehati juga mencontohkan melalui perilaku yang ia jalani setiap harinya.

Baca Juga:  Wali Songo: Sejarah Lengkap 9 Tokoh Penyebar Islam di Tanah Nusantara

Selain itu, beliau juga harus mengingatkan jika ada yang salah dan segera meminta maaf jika melakukan penganiayaan terhadap makhluk lainnya. Dari sini menjadi jelas, bahwa turunnya khalifah di muka bumi sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada makhluknya.

Allah tidak mau makhluknya celaka oleh adanya aturan yang semu. Allah menurunkan utusan supaya manusia mengikuti jalan ketuhanan. Dengan begitu, manusia tidak akan pernah tersesat dan selalu menjadi makhluk yang mulia di mata Tuhannya.

Muhammad Nur Faizi