Kamu Muslimah Pendaki Gunung? Tak Ada Salahnya Perhatikan 5 Hal Ini

muslimah pendaki gunung

Pecihitam.orgBeberapa tahun belakangan, mendaki gunung sangat populer. Mendaki gunung adalah hobi yang sangat digemari oleh banyak kalangan, termasuk para perempuan berhijab. Mendaki gunung adalah salah satu aktivitas ekstrem, perlu ada persiapan perlengkapan agar saat mendaki gunung tetap nyaman. Berikut adalah lima hal yang perlu diperhatikan bagi Muslimah pendaki gunung

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bagi Muslimah pendaki, persiapan sebelum pendakian gunung sangat penting. Perlu melakukan latihan fisik, menjaga kesehatan alias menerapkan gaya hidup sehat saat mendaki gunung. .

Persiapan di sini adalah memperbanyak olahraga, menjaga kesehatan dan juga makanan yang dikonsumsi. Sebab apabila tidak ada persiapan nanti akan menyusahkan orang lain saat melakukan pendakian.

Para perempuan terutama yang memakai hijab perlu merencanakan kapan tanggal akan melakukan pendakian dan kapan tanggal haid atau menstruasi datang. Untuk perlengkapan sendiri, kita mesti membawa hijab atau kerudung yang nyaman.

Jika perlu, pakailah hijab instan atau kerudung segi empat agak tidak repot. Jangan memakai pashmina, sebab pashmina agak repot untuk Muslimah saat mendaki gunung.

Membawa perlengkapan pribadi dan alat shalat adalah yang utama. Tak hanya soal kerudung saja yang mesti diperhatikan, tapi juga terkait pilihan baju. Baju dengan bahan katun menjadi pilihan yang tepat saat pendakian.

Baca Juga:  Menjawab Tuduhan Ustadz Zainal Abidin Lc Tentang Shalawat Bid’ah

Baju yang bahan katun memudahkan aktivitas di gunung sebab mudah menyerap keringat atau bahan jersey yang berbahan dry fit. Bawalah kaos yang senyaman mungkin. Selain itu, memakai bawahan yang nyaman baik rok atau celana juga bisa, tapi tidak boleh jeans.

Alas kaki yang digunakan juga harus ringan. Pakailah sepatu atau sandal yang ringan, dan jangan membebani diri sendiri. Karena tidak mandi di gunung, maka solusinya adalah memakai deodorant. Terus tissue basah buat bersih-bersih, dan tidak perlu malu untuk meminta ditemani untuk buang air besar maupun buang air kecil.

Sekalipun tengah mendaki, kita tidak boleh melupakan ibadah. Para muslimah bisa membawa mukena yang ringan dan praktis untuk digunakan pada waktu waktu shalat. Saat ini, ada banyak yang menjual model-model mukena yang ringan dan sederhana.

Tapi jika tidak punya mukena ringan, kita bisa memanfaatkan jilbab yang lebar untuk menutupi bagian atas tubuh terutama bagian kepala dan memakai sarung tangan untuk menutupi tangan, serta kaus kaki.

Baca Juga:  Taat dan Maksiat dalam Islam, Bagaimanakah Pengertiannya?

Muslimah yang hobi mendaki tidak boleh lupa untuk mempersiapkan diri secara matang. Berikut ini adalah lima benda yang mesti dibawa selain perlengkapan wajib ketika mendaki gunung bagi para Muslimah pendaki:

Pertama, alat shalat. Mengerjakan ibadah wajib harus tetap dilakukan walaupun sedang dalam pendakian menuju puncak. Sebagai Muslimah yang taat beribadah, alat salat jangan sampai lupa dibawa.

Agar tetap ringkas dalam pengemasan, bawalah mukena yang berbahan ringan, dan simpanlah di tempat yang mudah dijangkau agar tidak kesulitan saat akan digunakan.

Kedua, lotion pelembab kulit dan tabir surya atau lipbalm. Kesehatan kulit harus tetap dijaga meski tengah berada di tengah hutan atau di puncak gunung. Kelembapan alami kulit harus tetap diperhatikan jangan sampai kulit kering dan iritasi.

Ketiga, pembalut. Meski sedang tidak dalam masa menstruasi, pembalut harus tetap disiapkan dan dibawa di dalam tas. Perlu diingat juga, saat berada di kawasan gunung, pembalut yang sudah dipakai mesti dibawa turun kembali agar kebersihan gunung tetap terjaga. Fungsi lain dari pembalut bisa kamu gunakan sebagai bantalan pundak untuk membawa carrier.

Baca Juga:  Fakta Masjid Nabawi yang Berusia 1441 Tahun Sejak Dibangun Rasulullah Saw

Keempat, alat dokumentasi. Alat dokumentasi bisa berupa buku catatan, pulpen dan kamera. Alat dokumentasi memudahkan kita untuk menumpahkan rasa yang sedang dialami, sehingga rindu bisa tercurahkan dalam buku atau kamera. Alat dokumentasi berguna untuk merekam momen-momen penting pendakian.

Kelima, pembersih wajah. Pembersih wajah yang dibawa mesti disesuaikan dengan kondisi gunung yang akan dikunjungi. Apabila keadaan gunung sulit air, maka bawalah jenis milk cleanser dan toner.

Selain itu, ada pula gunung yang memiliki aturan tidak boleh menggunakan sabun atau bahan kimia yang bisa menimbulkan busa. Maka, akan lebih aman apabila membawa milk cleanser dan toner saja bagi Muslimah saat mendaki gunung.

Demikian semoga bermanfaat.

Ayu Alfiah