Nama Lain dari Bulan Rajab dan Kesunnahan di Dalamnya

bulan rajab

Pecihitam.org – Rajab adalah bulan ke tujuh dalam hitungan kalender tahun Hiriyah. Bagi umat Islam, bulan Rajab termasuk salah satu bulan yang istimewa. Namun tahukah kamu, ternyata bulan Rajab juga mempunyai nama lain yang menambah kemuliaan bulan ini dalam Islam.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Masyarakat Muslim di Indonesia, banyak sekali melakukan kegiatan keagamaan, seperti berpuasa, merayakan Isra’ dan Mi’raj Nabi Saw, mengadakan khataman al-Quran secara berjamaah dan lain sebagainya. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa bulan Rajab adalah bulan yang sangat mulia bagi umat Muslim.

Berikut adalah nama-nama lain dari bulan Rajab:

1. Bulan Rajab disebut dengan Syahrullah atau bulan milik Allah.

2. Bulan istighfar. Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds, dalam kitab Kanzun Najah was Surur menjelaskan sebagai berikut;

قال العلماء : رجب شهر الاستغفار وشعبان شهرالصلاة على النبي المختار ورمضان شهر القرأن

“Ulama berkata, ‘Rajab adalah bulan istighfar, Sya’ban adalah bulan shalawat kepada Nabi Saw, dan Ramadhan adalah bulan al-Quran.”

3. Bulan al-Ashab, sebab pada bulan ini kebaikan dan keberkahan mengalir deras dari Allah.

Baca Juga:  Pentingnya Sosok Ayah Dalam Keluarga

4. Bulan al-Asham. Sebab dahulu pada bulan ini masyarakat Arab berhenti berperang, mereka seakan-akan tuli atau tidak mendengar suara pedang yang berkecamuk karena peperangan.

5. Bulan Rajam. Sebab pada bulan ini para setan dilempari dan dirajam sehingga mereka tidak bisa menyakiti dan mengganggu para orang-orang sholeh dan Waliyullah. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin berikut ini;

ثم رجب هو مشتق من الترجيب، وهو التعظيم لأن العرب كانت تعظمه زيادة على غيره. ويسمى الأصب لانصباب الخير فيه. والأصم لعدم سماع قعقعة السلاح فيه. ويسمى رجم ـ بالميم ـ لرجم الأعداء والشياطين فيه حتى لا يؤذوا الأولياء والصالحين

“Rajab merupakan derivasi dari kata ‘tarjib’ yang berarti memuliakan. Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut ‘al-Ashab’ karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini. Ia bisa juga dipanggil ‘al-Asham’ karena tidak terdengar gemerincing senjata untuk berkelahi pada bulan ini. Boleh jadi juga disebut ‘Rajam’ karena musuh dan setan-setan itu dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.”

Sebagai umat Islam, kita sangat dianjurkan untuk memuliakan bulan ini dengan banyak beribadah kepada Allah serta amal-amal shaleh lainnya. Salah satu yang sangat dianjurkan adalah berpuasa. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu’ab al-Iman, dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda;

Baca Juga:  Apa Perbedaan Salaf, Salafi dan Salafiyah? Ini Penjelasannya

إن في الجنة نهرا يقال له رجب أشد بياضا من اللبن و أحلى من العسل من صام من رجب يوما سقاه الله من ذلك النهر

“Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada salju, lebih manis dari pada madu. Siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dengan air sungai tersebut.”

Berikut adalah niat puasa bulan Rajab:

Pertama, lafadz jika kita niat berpuasa sejak malam hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghadin ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

“Aku niat puasa sunah Rajab besok hari karena Allah Ta’ala.”

Kedua, lafadz jika kita niat berpuasa pada siang hari sebelum masuk waktu Dzuhur.

Baca Juga:  Kisah Abu Nawas Dan Teras Reotnya Yang Bisa Bertasbih

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.”

Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik