Niat, Keutamaan dan Waktu Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah

niat dan keutamaan puasa dzulhijjah

Pecihitam.org – Bulan dzulhijjah adalah salah satu bulan yang di istimewakan oleh Allah, kebanyakan masyarakat menyebutnya sebagai bulan haji, bulan dzulhijjah merupakan أشهر الحرم yaitu bulan-bulan yang dimulyakan. Dalam bulan ini umat islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada Allah entah yang wajib atau sunnah, serta menghindari segala jenis perbuatan maksiat. Salah satu ibadah yang di anjurkan adalah puasa di bulan dzulhijjah, apa itu puasa dzulhijjah? Kapan waktu pelaksanaannya? Serta bagaimana niatnya? Dan adakah dalil yang menunjukkan akan hukum puasa di bulan ini?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Puasa dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilakukan di sembilan pertama bulan dzulhijjah, bagi umat islam dianjurkan melaksanakan dari hari pertama bulan dzulhijjah sampai hari kesembilan. Namun apabila tidak mampu melaksanakan puasa dari hari pertama, maka dianjurkan puasa di hari ke delapan dan ke sembilan, maka dalam puasa sembilan hari ini ada yang dinamakan puasa Tarwiyah dan Arafah, yang mana puasa tarwiyah dilaksanakan pada tanggal delapan, dan puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal sembilan, yaitu bertepatan dengan jamaah haji yang melakukan wuquf di Arafah, puasa Arafah juga merupakan puasa yang dihukumi sunnah muakkad.

Baca Juga:  Sholat Sunnah Sebelum Shalat Maghrib, Adakah Riwayatnya?

Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Nasa’i bahwa Rasulullah shollahu alaihi wa sallam berkata

وصوم عرفة يكفر السنتين الماضية والمستقبلة

“Bahwa Allah akan menghapus dosa selama 2 tahun yaitu 1 tahun yang lampau dan 1 tahun yang akan datang”.

Maksud dari menghapus dosa yang akan datang adalah menjauhkan dari segala perbuatan maksiat.

Adapun niat puasa dibulan Dzulhijjah adalah

نويت صوم شهر ذي الحجة سنة لله تعالى

Dan niat ini boleh dilafalkan di siang hari, jika dia lupa berniat di malam hari dan selama yang berpuasa belum melakukan hal-hal yang menjadikan puasa tersebut batal, termasuk makan dan minum dari terbitnya fajar sampai matahari tergelincir (waktu dhuhur), karena niat malam hari hanya diwajibkan untuk puasa yang wajib hukumnya.

Sedang dalil yang menunjukkan keagungan bulan dzulhijjah adalah sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda: “tidak ada hari yang lebih dicintai oleh Allah untuk melakukan amal kebaikan melainkan 10 hari di bulan dzulhijjah” (H.R. Tirmidzi)

Baca Juga:  Khutbah Jum'at Tidak Memakai Bahasa Arab, Bolehkah?

Hadis tersebut menunjukan bahwa amalan apapun yang dilakukan di 10 hari pertama bulan dhulhijah adalah sangat di sunnahkan, akan tetapi mayoritas ulama’ menjadikan hadis tersebut untuk dalil anjuran berpuasa 9 hari di awal bulan dzulhijjah, hal tersebut dapat dibuktikan dalam pemberian judul dalam riwayat Ibnu Majah yaitu صيام العشر (puasa di sepuluh hari).

Menurut kajian hadis, bahwa penamaan judul suatu bab memberikan arti akan pemahaman rowi pada hadis yang di riwayatkan, berarti secara tersirat Ibnu Majah menjadikan hadis tersebut untuk dalil akan kesunnahan puasa tersebut.

Ibnu Hajar menyebutkan dalam Fathul Bari “hadis tersebut memberi artian keutamaan berpuasa di sepuluh awal bulan dzulhijah sebab puasa merupakan perbuatan yang mulia”.

Meskipun tercantum 10 hari puasa di hadis tersebut, namun bukan berarti disunnahkan pula puasa di hari kesepuluh, bahkan puasa di hari itu haram hukumnya karena hari raya idul adha jatuh pada hari tersebut. Adapun maksud sepuluh hari tersebut, al-Mubarakfuri menjelaskan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi syarah dari Sunan at-Tirmidzi, sepuluh hari yang dimaksud disini adalah sembilan hari yaitu dimulai dari tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah.

Baca Juga:  Bagaimana Hukum Mengadopsi Anak dalam Islam?? Begini Dalil dan Ketentuannya

Demikianlah hal-hal yang terkait dengan puasa di bulan dhulhijjah, dan telah disebutkan juga mengenai pengertian, niat, waktu pelaksanaan, dan dalilnya. Maka mari kita amalkan puasa tersebut di bulan Dzulhijjah nanti. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

Nur Faricha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *