Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemah

niat puasa arafah dan tarwiyah

Pecihitam.org – Sebagaimana kita tahu dalam sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan harihari yang istimewa, sehingga umat Islam dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa sunnah yaitu puasa tarwiyah dan puasa Arafah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dari Ibnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari).

Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah

Segala sesuatu hal tergantung pada niatnya. Oleh karenanya niat itu sangat penting dilakukan. Berikut adalah niat puasa tarwiyah dan arafah dalam bahasa Arab, latin dan terjemahannya.

Baca Juga:  5 Jenis Udzur Puasa Ramadhan Beserta Penjelasan Hukumnya

Lafadz niat puasa tarwiyah.

نويت صوم التروية سنة لله تعالى
Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Arafah

Berikut ini lafal niat puasa Arafah pada malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Perlu diperhatikan niat puasa sunnah Tarwiyah maupun puasa Arafah di atas sebaiknya dibaca ketika malam hari agar tidak lupa. Meski demikian bagi yang terlupa bisa membaca niat tersebut pada siang harinya. Hal ini diperbolehkan, karena kewajiban membaca niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib saja.

Sedangkan bagi puasa sunnah, niatnya boleh dilakukan di siang hari selama yang bersangkutan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh hingga gelincir matahari atau Dzuhur.

Baca Juga:  Hukum Jual Beli Online dalam Pandangan Islam

Berikut ini lafal niat puasa sunnah Arafah di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah dianjurkan bagi mereka yang sedang menunaikan ibadah haji maupun yang tidak sedang berhaji, bahkan disunnahkan pula beserta tujuh hari sebelumnya, yaitu tanggal 1-7 Dzulhijjah. Adapaun untuk puasa Arafah hanya disunnahkan bagi yang tidak berhaji.

Anjuran ini didasarkan pada sebuah hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Selain itu karena puasa Arafah memiliki keutamaan begitu besar para ulama memasukkan puasa ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad).

Baca Juga:  Hukum Lewat di Depan Orang Sholat, Bolehkah?

Adapun tentang fadhilah atau keutamaan puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah inii juga didasarkan pada hadits riwayat Imam Muslim, bahawa Rasulullah SAW bersabda :

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya, “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik