NU Jatim Berduka, Istri Ulama Gus Miek Meninggal Dunia

Gus Miek

Pecihitam.org – Kabar duka datang dari keluarga ulama KH Mamim Thohari Djazuli (Gus Miek). Istri dari Gus Miek, Nyai Lilik Suyati atau akrab dipanggil ‘Bu Yat’, meninggal dunia.

Kabar duka ini beredar di kalangan Warga Nadhlatul Ulama (NU) Jawa Timur lewat pesan WhatsApp pada Minggu, 6 Oktober 2019, sekitar pukul 19.50 WIB.

“Sampun kapundut dateng Ngersane Allah swt Nyai Miek, garwo Gus Miek. Mugi-mugi pinaringan husnul khatimah. Dumateng jamaah pecinta Majlis Sema’an Al-Qur’an Wa Dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab, santri-santri Gus Miek, Penderek Jama’ah Setia Gus Miek dipun aturi rawuhipun dateng Ploso Kediri Jawa Timur,” demikian isi pesan WhatsaApp terkait kabar meninggalnya Bu Yat.

Kabar tersebut turut dibenarkan Prof Dr M Noor Harissuin dari IAIN Jember.

“Kita semua berduka atas wafatnya kalangan ulama,” ujar Prof M Noor Harissuin.

Diketahui, Gus Miek dan Nyai Lilik dikaruniai enam anak empat putra dan dua putri. Di antaranya ialah H.Agus Tajjuddin Heru Cokro, H.Agus Sabuth Pranoto Projo, Agus Tijani Robert Syaifunnawas, H.Agus Orbar Sadewo Ahmad, Hj. Tahta Alfina Pagelaran, Ning Riyadin Dannis Fatussunnah.

Baca Juga:  PBB Desak Kerajaan Arab Saudi Segera Bebaskan Tahanan Aktivis Perempuan

Dilansir dari situs resmi PWNU Jatim, Minggu, 6 Oktober 2019, kisah cinta Gus Miek dan almarhumah berawal saat Gus Miek berjalan-jalan dari tempat diskotik dan berhasil membuat satu orang bertaubat. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang perempuan yang amat cantik. Gus Miek lantas tertarik akan kecantikan gadis itu.

Lalu diikutinya gadis itu sampai pada rumahnya. Dan pada saat itu Gus Miek jatuh hati pada gadis itu dan mencari tahu tentang gadis itu. Setelah tahu tentang gadis itu ia berniat melamar lalu menikahi gadis cantik itu.

Awalnya dari pihak keluarga Gus Miek kurang setuju. Abah Gus Miek (KH. Djazuli bin Utsman) tidak setuju karena gadis tersebut kurang memiliki pengetahuan mengenai agama Islam. Lalu ada salah satu kyai di pondok Al-Falah yang menyanggah bahwa gadis ini lah yang akan mampu dan bisa menjadi pendamping Gus Miek.

Baca Juga:  PBNU Sebut BPJS Harusnya Tidak Naik Sebab Ada Solusi Lain

Karena Gus Miek berdakwahnya berbeda dengan orang biasa. Beliau sering merantau ke berbagai daerah, berbagai tempat perjudian, tempat diskotik dan tempat-tempat orang dugem lainnya. Akhirnya Abah Gus Miek setuju atas pernikahan anaknya dengan gadis itu.

Gadis ini bernama Lilik yang kemudian akrab disapa Nyai Lilik. Ia adalah seorang pemain tenis meja yang handal. Sering diajak lomba-lomba yang berkaitan dengan olahraga.

Nyai Lilik tidak pernah mondok atau sekolah yang ada hubungannya dengan pelajaran agama islam. Akan tetapi Gus Miek menyukainya dan menikahinya.

Sewaktu Nyai Lilik menjadi istrinya, malam pertama sampai malam ke 30 Nyai Lilik tidak pernah keluar kamar. Itu merupakan kemauan dari Gus Miek. 30 hari di kamar tidak boleh bertemu dengan siapapun kecuali dengan Gus Miek.

Baca Juga:  Heboh, Menag Sebut Radikalisme Masuk ke Masjid Lewat Orang 'Good Looking'

Apabila beliau lapar, makanan akan diantarkan ke kamarnya dan segala kebutuhan disiapkan oleh Gus Miek. Ini adalah cara Gus Miek mengajari istrinya 30 hari diajarkan ilmu-ilmu agama dan 30 hari pulalah Nyai Lilik menghafal Al-Quran 30 juz.

Nyai Lilik sangat berubah setelah menikah dengan Gus Miek. Beliau yang awalnya hanya seorang wanita biasa pemain tenis meja yang tidak mengerti kaitannya dengan ilmu-ilmu agama menjadi mengerti ilmu-ilmu agama karena diajari oleh Gus Miek.

Demikianlah kisah cinta keduanya, yang terus dikenal masyarakat, khususnya umat Islam dan warga Nahdliyin.

Muhammad Fahri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *