NU-Muhammadiyah Minta Pemkab Lamsel Segera Realisasikan Hunian Tetap untuk Korban Tsunami

Pecihitam.org – Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah dan Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Selatan meminta Pemkab Lamsel segera merealisaikan pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban terdampak tsunami.

“Masyarakat korban terdampak tsunami 2018 sudah satu tahun terakhir masih menempati hunian sementara (Huntara),” kata Ketua PCNU Lamsel Nur Mahfudz, dikutip dari Lampost, Senin, 13 Januari 2020.

Namun, kata Nur, Pemkab setempat belum merealisasikan Huntap bagi para korban.

“Setelah satu tahun terjadinya tsunami, PCNU dan PD Muhammadiyah ikut membantu pemerintah daerah untuk menyediakan Huntara untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah tsunami 2018. Sudah kewajiban NU dan Muhammadiyah untuk mengingatkan pemerintah daerah mereliasikan Huntara menjadi Huntap,” ujarnya.

Baca Juga:  NU: Keputusan Pemerintah Batalkan Haji 2020 Sudah Tepat

Hal itu diungkapkan Nur Mahfudz saat menyampaikan permohonan melalui Refleksi Keagamaan di awal  2020 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan Raden Intan, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Lamsel, Senin, 13 Januari 2020.

Pihaknya juga meminta pemerintah agar meningkatkan keamanan di wilayah Pemkab Lampung Selatan dan sekitaran Masjid Agung Kalianda. Sehingga, terhindar dari tindak kriminal dan maksiat.

“Pemerintah harus menindak tegas pelaku tindak kriminal, seperti curanmor dan perbuatan maksiat di seputaran komplek Pemda. Khususnya di halaman Masjid Agung Kalianda yang selama ini sering terjadi. Sebagai Ormas islam kami sering melihat pada malam hari ada orang yang duduk yang berlainan jenis,” ujarnya.

Ketua PD Muhammadiyah Mukhlisin mengatakan permohonan bagi perusahaan dan lokasi pariwisata di Kabupaten Lamsel memiliki tempat ibadah agar tidak terlena dengan berbagai hiburan.

Baca Juga:  NU Tegaskan Covid-19 Nyata, Bukan Konspirasi

“Di beberapa perusahaan, tempat rekrasi dan tempat-tempat hiburan lainnya di wajibkan memiliki tempat ibadah. Sebab, selama ini kebanyakan masyarakat yang ingin melakukan ibadah tidak ada tempatnya,” ujar Mukhlisin.

Muhammad Fahri