Otak Pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani Dikabarkan Tewas Kecelakaan Pesawat

Pecihitam.org – Kabar terkait tewasnya Kepala Operasi intelijen Amerika Serikat (AS) terhadap Irak, Iran dan Afghanistan, Michael D’Andrea beredar di sejumlah pemberitaan internasional.

Dilansir dari laman Telusur.co.id, Selasa, 28 Januari 2020 melalui laman Veterans Today, sejumlah sumber intelejen Rusia mengatakan bahwa D’Andrea adalah orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Qassem Soleimani.

Sumber intelejen Rusia menyebutkan bahwa D’Andrea telah tewas dalam peristiwa jatuhnya pesawat militer AS yang disebut-sebut terkena tembakan militan Taliban di Ghazni, Afghanistan timur.

Pesawat militer Bombardier / Northrop Grumman E-11A milik AS tersebut diketahui terjatuh pada Senin 27 Januari 2020. Akibat insiden itu, semua tentara AS yang berada di dalam pesawat tersebut, termasuk perwira tingggi, meninggal dunia.

Baca Juga:  Mufti Libya: Umat Islam Haji dan Umrohnya Cukup Sekali Saja, Saudi Banyak Membantai Orang Lain

Juru bicara kelompok militan Taliban mengaku telah menembak pesawat itu di atas wilayah yang mereka kuasai di dekat kota Ghazni.

Namun, militer AS yang mengkonfirmasi jatuhnya pesawat itu mengklaim indikasi kecelakaan itu tidak ada disebabkan oleh tembakan musuh.

Untuk diketahui, pesawat jenis Bombardier / Northrop Grumman E-11A tersebut merupakan pesawat pengawas dan komunikasi.

Pesawat itu merupakan pusat komando seluler CIA untuk Michael D ‘Andrea, dan sekarang, platform mata-mata dan pusat komando seluler tercanggih di Amerika dengan semua peralatan dan dokumennya jatuh ke tangan Taliban.

D’Andrea adalah sosok yang mendapat julukan “Ayatollah Mike” di Timur Tengah. Ia merupakan tokoh intelijen CIA yang paling menonjol di kawasan Timteng dan sekitarnya.

Baca Juga:  Pembuat Hukuman Cambuk di Aceh, Terciduk Berzina dengan Istri Orang

D ‘Andrea telah menjalankan false flag CIA dan program pembunuhan di Timur Tengah sejak 2017 silam, dan diduga bertanggung jawab tidak hanya atas pembunuhan Jenderal Soleimani melainkan juga pembantaian terjadap 300 demonstran Irak. 

Muhammad Fahri