Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Nusantara yang Wajib Kamu Tahu

Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Nusantara

Pecihitam.org Sudah berabad-abad lamanya islam masuk ke Nusantara, dalam perjalanan penyebarannya, islam memberikan banyak pengaruh baik dari segi budaya, sosial dan tentunya yang utama yaitu akidah. Dan banyak pula peninggalan sejarah kerajaan islam di nusantara.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Agama islam memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangan peradaban di nusantara, banyak peninggalan-peninggalan ulama-ulama terdahulu dalam mengemban misi syiar islamiyah. Dapat kita saksikan sampai saat ini peninggalan-peninggalan mereka antara lain:

Daftar Pembahasan:

1. Masjid Agung Demak

Masjid agung Demak masid yang terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak ini merupakan salah satu peninggalan agama islam yang masih terjaga sampai saat ini, pendirinya yaitu Raden Fatah raja pertama dari kesultanan Demak, masjid ini didirikan sekitar abad ke-15.

2. Masjid Gedhe Kauman

Masjid gede kauman merupakan masjid keraton Yogyakarta yang terletak di sebelah barat kompleks alun-alun utara Yogyakarta. Pendirinya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono I pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Robi’ul Akhir 1187 H.

3. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Sri Sultan Hamengku Buwono I mulai membangun Keraton Yogyakarta beberapa bulan pasca dari Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.

4. Masjid Ampel

Sesuai dengan namanya masjid ini berlokasi di kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, pendirinya yaitu Sunan Ampel dibangun pada tahun 1421. Didekat masjid ini terdapat kompleks pemakakaman Sunan Ampel

Baca Juga:  Membangun Karakter Islam Khas Indonesia dengan Tradisi Intelektual Ulama Nusantara

5. Keraton Surosowan

Keraton Surosowan merupakan keraton yang terletak di daerah Banten. Keraton yang didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin ini dibuat sekitar tahun 1522-1526 hingga ahirnya dikenal oleh masyarakat sebagai keraton kesultanan Banten.

6. Pemakaman Imogiri

Pemakaman yang dianggap suci dan keramat ini terletak di Imogiri Kabupaten Bantul, Yogyakarta, komplek makam ini adalah pemakaman raja dan keluarga kesultanan mataram.

Pada tahun 1632 Makam Imogiri didirikan oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yaitu keturunan dari Sultan Panembahan Senopati Raja Mataram pertama. Makam Imogiri terletak di atas perbukitan yang masih satu bagian dengan Pegunungan Seribu.

7. Hikayat Amir Hamzah

Hikayat ini merupakan sajak Melayu yang awalnya dari Islam – Parsi yang mengisahkan tentang kegagahan perjuangan Amir Hamzah dalam melakukan dakwah islamiyah dari Masyrik sampai Magrib.

8. Hikayat Hang Tuah

Pada zaman kemakmuran Kesultanan Malaka ada seseorang yang berani dan giat bernama Hikayat Hang Tuah. Ia terlahir dari kelas rendah, hingga ahirnya ia diangkat menjadi duta negaranya. Hikayat Hang Tuah mengisahkan keberanian dan kesitaian dari Hang Tuah.

Baca Juga:  Sunan Muria, Wali yang Rela Naik Turun Gunung Demi Berdakwah pada Rakyat Jelata

8. Sjair Abdoel Moeloek

Sjair Abdoel Moeloek merupakan syair yang ditulis oleh Raja Ali Haji atau putrinya yang bernama Saleha pada tahun 1847. Syair ini menceritakan tentang wanita yang menyamar menjadi laki-laki untuk membebaskan suaminya yang menjadi tawanan Sulta Hindustan.

Ia ditawan karena kalah dari serangan Sultan Hindustan di kerjaannya. Sjair Abdoel Moeloek telah diterjemahkan dan berkali-kali dicetak ulang. Syair ini sering diangkat menjadi lakon panggung dan menjadi dasar cerita dari Sair Tjerita Siti Akbari karya Lie Kim Hok.

9. Grebeg Besar Demak

Grebeg Besar Demak merupakan acara kebudayaan dari Kesultanan Demak dan juga sebagai Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia. Tradisi ini diadakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijah atau pada saat hari raya Idul Adha.

10. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid dari Kesultanan Aceh yang didirikan pada tahun 1022 H/1612 M oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam. Bangunan ini berlokasi di Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatanyang  di Aceh Darussalam.

11. Istana Maimun

Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun kota Medan Sumatera Utara. Istana ini didirikan oleh Sultan Mahmud Al Rasyid pada tanggal 26 Agustus 1888 dan selesai pada tanggal 18 Mei 1891 dan di arsiteki oleh salah seorang dari Italia.

Baca Juga:  Begini Proses Penetapan Darul Islam dan Resolusi Jihad Masa Penjajahan

12. Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta merupakan istana yang dibangun oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 sebagai ganti dari Istana/Keraton Kartasura yang hancur lebur akibat Geger Pecinan 1743. Keraton ini berlokasi di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

13. Tabuik

Tabuik adalah Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau pada bulan Asyura sebagai peringatan gugurnya Sayyidina Husein cucu Rasulullah. Acara ini berupa penampilan drama dari Pertempuran Karbala, dan dengan memainkan drum tassa dan dhol. Upacara mengarungkan tabuik ke laut dilaksanakan setiap tahun di Kota Pariaman pada tanggal 10 Muharram sejak 1831.

Itulah beberapa peninggalan sejarah kerajaan Islam di nusantara yang masih dapat kita lihat sampai sekarang dan sebetulnya masih banyak lagi yang lainnya. Semoga bermanfaat dalam menambah khazanah pengetahuan kita bersama tentang sejarah Islam di Nusantara. Wallahua’lam.

Lukman Hakim Hidayat