Pentingnya Seorang Hamba Selalu Husnudzon Kepada Allah

husnudzon kepada allah

Pecihitam.org – Sebagai seorang hamba husnudzon (berprasangka baik) tidak hanya kepada sesama mahluk atau sesama manusia saja, namun juga harus berhusnudzon dengan Allah sang Maha Pencipa.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mengutip dawuh KH. M. Luqman Hakim, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat,

“Hanya manusia yang husnudzon pada Allah lah yang mempunyai harapan”

Husnudzon adalah hal yang tidak harus mengeluarkan biaya. Husnudzon tidak pernah mengandalkan ilmu, amal maupun keistimewaan yang Allah berikan oleh Allah kepada dirinya.

Husnudzon kepada Allah merupakan ibadah hati yang memiliki nilai besar. Dan inti dari husnudzon kepada Allah adalah membangun keyakinan dan konsekuensi sesuai dengan keagungan nama dan sifat Allah. Membangun keyakinan bahwa Allah yang memberi rahmat dan ampunan bagi para hamba-Nya, Allah berfirman:

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nisa: 110)

Dari firman Allah tersebut, dapat membangun keyakinan hambaNya yang mau bertaubat, seorang hamba yang percaya bahwa Allah selalu ada untuk hambanya yang taat. Orang yang bertawakkal kepada Allah dan dia yakin bahwa Allah akan membalas apa yang telah ia lakukan. Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 277,

Baca Juga:  Orang yang Beruntung Menurut Al Quran, Siapa Sajakah Mereka?

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.” (QS. al-Baqarah: 277)

Dari firman Allah diatas dapat kita lihat bahwa ketika seorang hamba beriman kepada Allah menjalani perintah serta menjauhi larangannya maka Allah akan memberikan pahala kepadanya. Begitupun ketika melaksanakan ibadah kepada Allah, yang harus dibangun adalah berharap ridho serta percaya bahwa Allah memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya pasti ada sesuatu yang tersimpan dibaliknya.

Allah selalu memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya bukan apa yang hamba-Nya inginkan, itulah mengapa kadang ketika kita berdo’a belum langsung dikabulkan mungkin itu bukan yang terbaik untuk kita dan bisa jadi Allah masih ingin mendenar nada merdu dari do’a-do’a hambaNya.

Baca Juga:  Penyebab Datangnya Penyakit ‘Ain dan Cara Menyembuhkannya

Sehingga membangun kepercayaan kepada Allah adalah hal utama ketika mengharapkan ridho dari Allah, agar apa yang menjadi hajat kita akan Allah kabulkan. Terkadang Allah mengabulkannya dari arah manapun, dari arah yang tidak pernah kita sangka-sangka.

Dalam sebuah Hadits dari Abu Hurairah ra. Nabi SAW bersabda:

يقول الله تعلى : أَنَا عِند ظنِّ عبدي بي وأنا معه إذاذكرني

“Allah berfirman: ‘Aku sesuai sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku bersamanya, jika dia mengingat-Ku (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya, ketika dia tidak husnudzon kepada Allah maka dia akan mendapatkan hal yang demikian. Sehingga jadilah hamba yang berhusnudzon kepada Allah. Jangan pernah berputus asa dengan rahmat-Nya. Janji Allah adalah pasti tidak ada kebohongan didalamnya, sebab Allah selalu menyertai hamba-Nya yang taat dan selalu mengingat-Nya.

Baca Juga:  Meneladani Zuhud Tingkat Langit Abu Bakar As Siddiq

Bahkan walaupun seorang hamba tidak melaksanakan perintah Allah dia tetap diberi kenikmatan dan kesehatan oleh Allah. Dan meskipun dia adalah orang yang ingkar bahkan orang yang tidak percaya adanya Tuhan, Allah tetap memberinya rizqi untuk dia hidup. Sehingga pentingnya husnudzan kepada Allah adalah hal yang diutamakan karena Allah selalu memberikan yang terbaik kepada hamba-hamba-Nya. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik