Peradaban Islam Masa Usman bin Affan

Peradaban Islam Masa Usman bin Affan

Pecihitam.org- Sebelum Khalifah Umar wafat, beliau menunjuk enam orang calon pengganti yang pantas menduduki jabatan Khalifah. Akhirnya dari hasil musyawarah tepilihlah Usman sebagai Khalifah. Setelah terpilihnya beliau, terdapat beberapa kebijakan strategis dan perkembangan terhadap peradaban islam masa Usman bin Affan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Usman bin Affan ibnu Abil ibnu Umayah dilahirkan di waktu Nabi Muhammad berusia lima tahun. Atas seruan dan ajakan Abu Bakar Ash Sidiq, Usman bin Affan menyatakan beriman dan masuk Islam. Usman bin Affan termasuk saudagar besar dan kaya.

Dia dikenal sangat pemurah menafkahkan dan mewakafkan kekayaannya demi kepentingan dakwah. Hubungan Usman dengan Rasulullah sangat akrab. Rasul mengawinkannya dengan putrinya yang bernama Ruqayah.

Setelah Ruqayah meninggal kemudian mengawinkanya dengan Ummu Kultsum. Usman bin Affan pernah diutus Rasul kepada kaum Quraisy pada detik-detik peristiwa Hudaibiyah, dan beliau sukses menjalankan perintah tersebut.

Islam masa awal pemerintahan Usman bin Affan mengalami kejayaan, berkat kelihaian Umar dalam memimpin. Tidak banyak hal yang dilakukan oleh Usman, beliau hanya melanjutkan program-program yang direncanakan oleh Umar.

Baca Juga:  Meski Dipenjara, Hadratusysyeikh Berulang Kali Khatamkan Qur'an dan Kitab Hadits

Hal ini disebabkan karena pada saat terpilih Usman sudah memasuki usia senja. Saat baru pertama kali menjabat Usman sudah dihadapkan pada permasalahan pemberontakan. Ada sebagian daerah kekuasaan Islam yang menginginkan untuk kembali ke orde lama, yaitu sebelum dikuasai oleh Islam.

Selain itu Khalifah juga melakukan perluasan wilayah hingga mencapai lautan, sehingga dia mendirikan angkatan laut. Hal ini dianggap oleh masyarakat akan menambah beban bagi masyarakat.

Hal lain yang dilakukan Khalifah Usman ialah membangun sebuah bendungan besar untuk melindungi Madinah dari bahaya banjir dan mengatur persediaan air untuk kota itu. Dia juga membangun jalan, masjid, jembatan, rumah tamu di berbagai wilayah dan membangun Masjid Nabawi.

Usman dikenal sebagai tokoh yang dermawan, sehingga tipe kepemimpinan yang dia perlihatkan terkesan longgar. Sehingga praktek korupsi mulai ada pada zaman ini, yaitu penggunaan dana Baitul Mal yang tidak sesuai dengan ketentuannya.

Baca Juga:  Sejarah NU (Nahdlatul Ulama) dari Masa ke Masa

Hal ini menyebabkan Baitul Mal mengalami kerugian. Selain itu praktek nepotisme mulai terjadi pada masa ini. Usman mengangkat kerabat dekatnya sebagai pejabat teras pemerintahannya, padahal orang-orang yang dia angkat tidak memiliki kapasitas untuk menjalankan tugasnya.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perlawanan oleh orang-orang yang tidak setuju dengan kebijakan Usman ini. Perpecahan semakin menjadi-jadi di kalangan internal pemerintahan Usman yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak berkembang, begitu pula dengan bidang ijtihad. Sehingga menyebabkan kemunduran pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

Di masa pemerintahan Usman ibn Affan, timbul perbedaan cara membaca Al Qur’an (qira’ah) di kalangan umat Islam. Ini disebabkan sikap Rasul yang memberi kelonggaran kepada kabilah-kabilah Arab untuk membaca dan menghafalkan Al Qur’an sesuai dengan dialek mereka masing-masing.

Seiring dengan semakin luasnya daerah kekuasaan Islam maka perbedaan dialek yang terjadi semakin parah. Sehingga Usman membuat keputusan untuk membukukan Al Qur’an.

Untuk itu Usman membentuk suatu lajnah (panitia) yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Tugas utama lajnah adalah menyalin mushaf yang disimpan oleh Hafsah dan menyeragamkan dialeknya, yaitu dialek Quraisy. Setelah selesai mushaf dikembalikan kepada Hafsah, Zaid membuat salinan sejumlah 6 buah.

Baca Juga:  Sejarah Penetapan Waliyul Amr ad-Dharuru bi asy-Syaukah di Indonesia

Khalifah menyuruh agar salinan ini dikirim ke beberapa wilayah Islam. Naskah yang lain diperintahkan untuk dibakar sehingga keotentikan kitab suci Al Qur’an dapat terpelihara. Mushaf yang sudah diseragamkan dialeknya itu disebut Mushaf Usmani.

Salah satunya disimpan oleh Khalifah Usman, dinamakan Mushaf Al Imam, yang lain dikirim ke Mekah, Madinah, Basrah, Kufah dan Syam atau Syiria.

Mochamad Ari Irawan