Pecihitam.org – Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Tengku Zulkarnain menjadi perbincangan publik setelah pernyataannya soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres KH Ma’ruf Amin, membuat heboh jagat media sosial.
Menanggapi pernyataan Tengku Zulkarnain tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily meminta tokoh agama asal Medan itu untuk memperbanyak istigfar.
Sebagai ulama, kata Ace, apalagi memiliki jabatan di MUI, Tengku Zulkarnain tidak sepantasnya membuat pernyataan yang menyinggung wafat sang presiden.
“Seorang yang mengaku ulama tak sepantasnya bicara seperti itu. Dia kan seharusnya tahu bahwa jabatan presiden dan wakil presiden itu merupakan satu kesatuan dalam sistem presidensial yang tidak dapat dipisahkan. Tidak etis dia bicara seperti itu. Seharusnya dia banyak istigfar,” kata Ace, Selasa, 23 Juni 2020 seperti dikutip dari Ayobandung.com.
“Ustaz Tengku tak bisa move on. Pak Prabowo yang didukungnya saja sekarang sudah betul-betul memberikan dukungan terhadap Presiden Jokowi. Saatnya kita semua mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, apalagi di saat pandemi seperti ini,” sambungnya.
Sebelumnya, Tengku Zulkarnain dalam wawancaranya dengan Refly Harun mengaku tak mendukung Presiden Jokowi karena latar belakang PDIP.
Dilihat dari video wawancara tersebut, Rabu, 24 Juni 2020, Tengku Zulkarnain ditanyakan mengapa saat Pilpres 2019 dia dan kawan-kawan tak ikut Ma’ruf Amin yang notabene Ketum MUI.
Ia pun menjawab dengan menyebut bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) amat cair.
Tengku Zulkarnain lantas mengaku bahwa dirinya diminta untuk membantu Wapres KH Ma’ruf Amin.
Namun, ia memilih tidak ikut gerbong Ma’ruf karena ada Jokowi dan baru akan banyak membantu Ma’ruf Amin jika Jokowi wafat.
Tengku Zulkarnain mengaku tak cocok dengan Presiden Jokowi karena ada PDIP di belakangnya.
Alhasil, pernyataannya tersebut sontak viral di media sosial. Bahkan, netizen di Twitter menggaungkan tagar #PecatTengkuzulDariMUI sejak Senin, 22 Juni 2020.