Inilah Bukti Bahwa Manusia Memiliki Persamaan Hak di Hadapan Allah SWT

Inilah Bukti Bahwa Manusia Memiliki Persamaan Hak di Hadapan Allah SWT

Pecihitam.org- Islam menegaskan dan menekankan adanya Persamaan kedudukan dan hak di hadapan Allah SWT. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia memiliki asal usul yang sama, nenek moyang yang sama, dan kepada Allah lah mereka harus taat dan patuh.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam QS. 4 (an-Nisa):1, yaitu:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

Demikian juga dalam QS.49 (al-Hujurat) :13, yaitu:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Baca Juga:  Istimewa! Inilah Hikmah Puasa di Bulan Suci Ramadhan

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Nabi Muhammad SAW telah mendeklarasikan asas persamaan (al-musâwah) hak di hadapan allah dan di antara manusia tertulis dalam khutbah haji wadanya: Masyarakat Arab tidak memiliki keunggulan atas orang non Arab, begitu juga sebaliknya.

Demikian juga orang yang berkulit putih tidak memiliki keunggulan atas orang yang berkulit hitam, dan juga sebaliknya. Semua umat manusia adalah anak keturunan Nabi Adam, dan Nabi Adam diciptakan dari tanah liat.

Sistem kasta, keyakinan, perbedaan warna kulit, dan agama, telah dihancurkan oleh Islam. Nabi Muhammad SAW tidak hanya secara lisan menegakkan hak persamaan ini, akan tetapi selama hidup beliau juga telah memperhatikan pelaksanaannya.

Baca Juga:  Jangan Tersesat di Salah Satu Jalur! Inilah Keterkaitan Beragama dan Berilmu yang Harus Kita Pahami

Pernah terjadi kasus seorang wanita dari keluarga bangsawan ditangkap disebabkan keterlibatannya dalam pencurian. Kasus ini dihadapkan kepada Nabi Muhammad SAW dan diminta agar wanita itu bisa dimaafkan. Akan tetapi, Rasulullah SAW menjawab:

“Bangsa-bangsa yang hidup sebelum kamu telah dibinasakan oleh Allah SWT karena mereka menghukum orang-orang biasa dan rakyat jelata atas pencurian yang mereka lakukan, akan tetapi membiarkan bangsawan terkemuka dan berkedudukan tinggi tanpa dihukum atas pencurian yang mereka lakukan. Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, andaikan Fatimah puteriku sendiri mencuri, maka aku akan memotong tangannya.”

Islam juga telah memberikan hak kepada rakyat untuk bebas berpolitik, berserikat dan membentuk organisasi-organisasi. Namun, hak berserikat ini dilakukan dengan motivasi untuk menyebarkan dan merealisir kemaslahatan dan kebaikan baik bagi individu, masyarakat dan bangsa, bukan untuk menyebarluaskan kejahatan dan kekacauan.

Sehingga dapat difahami bahwa hak kebebasan berserikat tidak secara mutlak berlaku tanpa batas. Akan tetapi, ia dilakukan dengan dilandasi oleh semangat untuk menyebarluaskan amal-amal kebajikan dan kesalehan, serta menumpas kejahatan dan kemunkaran.

Baca Juga:  Bagaimana Jika Bidadari Turun ke Bumi? Ini Kisahnya

Secara umum hak untuk kebebasan berserikat terkandung dalam QS. 3(Ali Imran):110,yaitu:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Mochamad Ari Irawan