Potret Peradaban Islam di Spanyol, dari Masa Jaya Hingga Runtuhnya

Potret Peradaban Islam di Spanyol, dari Masa Jaya Hingga Runtuhnya

“Jangan sekali-kali meninggalkan Sejarah!” (Bung Karno)

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pecihitam.org – Sejarah adalah cerminan dari masa lalu, dan perjalanan bagi masa depan. Sejarah berisi kegemilangan suatu kaum, bahkan juga kejatuhan suatu generasi. Semuanya penting untuk dicermati dan dipelajari, kemudian diambil pelajaran bagi masa yang akan datang. Seperti kali ini kita akan bersama-sama mencoba mengambil pelajaran dari Peradaban Islam di Spanyol.

Kehidupan umat-umat terdahulu adalah rentetan peristiwa yang kemudian menjadi sebuah jejak sejarah dimasa berikutnya, sehingga siapa yang tak mengenal sejarah maka dia akan kehilangan cermin untuk merancang masa depan.

Karenanya bagi mereka yang mempunyai agenda melemahkan suatu bangsa maka mereka akan berpegang teguh pada adagium “jika ingin melumpuhkan suatu bangsa, maka jauhkan mereka dari ingatan sejarahnya!“.

Berbicara peradaban Islam di Spanyol itu berarti kita akan berbicara mengenai Andalusia. Yaitu suatu negeri yang indah nan eksotis yang pernah menjadi negara Islam selama kurang lebih 800 tahun lamanya.

Menurut pustaka Al-Kausar para sejarawan yang meneliti Andalusia banyak mengatakan, bagaimana umat muslim yang bercokol di wilayah itu berhasil memberikan sumbangsih yang besar bagi peradaban dan Ilmu pengetahuan ke segala penjuru.

Baca Juga:  Sejarah Timbulnya Berbagai Firqah-firqah Islam

Jika hari ini kita mengenal kota-kota indah seperti Barcelona, Madrid, Valencia, sevilla, Granada, Malaga, Cordova dan semua yang tersohor di Spanyol sebagai basis klub-klub sepak bola ternama serta menjadi tempat tujuan wisata dunia, maka ketahuilah bersama bahwa kota-kota tersebut pernah dihuni oleh kaum Muslimin dan dibawah pemerintahan Islam yang Rahmatan lil ‘alamin.

Kota-kota tersebut juga pada masa lalu menjadi pusat-pusat Ilmu Pengetahuan dengan berbagai perpustakaan yang megah dan ulama-ulama yang sangat terkenal. Masjid-masjid berdiri megah, simbol-simbol Keislaman tersebar dimana-mana. Hal tersebut sampai Hari ini masih lekang dalam ingatan kaum muslimin di seluruh dunia.

Namun hari ini kita semua tahu bahwa Islam di spanyol menjadi minoritas, itu artinya peradaban Islam di Spanyol runtuh sepenuhnya sehingga dapat mengalami perubahan yang sangat signifikan, dan kita semua akan bisa mengerti apabila kita menggunakan Hukum kausalitas, yang artinya ada sebab pastilah ada akibat.

Menurut Prof. Dien Majid seorang penulis beberapa Buku sejarah seperti Sejarah Aceh dan buku Historiografi sebagai Ilmu, mengatakan kalau faktor utama penyebab runtuhnya Islam di Spanyol adalah karena banyaknya konflik Internal ditubuh kaum muslimin terutama dalam keluarga kerajaan atau keluarga para penguasa saat itu, salah satunya adalah perebutan kekuasaan.

Baca Juga:  Kisah Kepala Sayyidina Husein Dirawat Pendeta Nasrani dan Batu Berdarah

Puncak dari konflik internal tersebut adalah ketika perselisihan antar Istri Sultan Abul Hasan yakni Istri pertama Aisyah dan Istri kedua sultan yang bernama Tsarya (dalam versi lain bernama Isabella).

Aisyah dan Isabella saling melempar fitnah dalam berebut kekuasaan untuk putra-putranya, sehingga terjadi kekacauan di Andalusia dan membuat kaum Muslimin terpecah belah sampai akhirnya terjadi perang saudara antar keluarga.

Konflik internal yang terjadi di tubuh kaum muslimin dan keluarga kerajaan tersebut dimanfaatkan betul oleh Ferdinand V Raja Castille yang merupakan kaum non muslim (nasrani), yang kemudian akhirnya mampu menaklukan spanyol sampai dengan kerajaan kecil Granada yang dipimpin oleh Abu Abdillah Muhammad anak dari Sultan Abul Hasan dan Aisyah Al-Hurrat.

Kendatipun ada perlawanan yang dilakukan oleh kaum muslimin yang dipimpin oleh Abu Abdillah namun karena Kalah jumlah dan banyak terjadi fitnah, akhirnya kaum muslimin mengalami kekalahan yang sangat menyakitkan dan peradaban Islampun dilenyapkan oleh para penjajah yang berhasil menaklukan Spanyol sepenuhnya.

Penyakit-penyakit yang menjadi penyebab runtuhnya kaum muslimin di spanyol, bukan tidak mungkin akan terulang di masa sekarang. Dan bukan tidak mungkin akan terjadi juga di berbagai belahan dunia Islam diseluruh dunia termasuk Indonesia.

Baca Juga:  Kiprah Nahdlatul Ulama di Kancah Nasional dan Internasional

Maka sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempertahankan keutuhan Bangsa kita salah satunya dengan tetap menjaga kesatuan dan persatuan antar suku, agama, ras dan antar golongan.

Andalusia adalah salah satu bukti sejarah bagaimana kegemilangan Umat Islam dalam menyebarkan Islam di belahan bumi yang jauh dari Jazirah Arab sampai besar dan berjaya.

Namun disisi yang lain Andalusia juga menjadi bukti sejarah bahwa kebesaran dan kejayaan Islam akan mudah dihancurkan apabila di dalamnya tidak dirajut persatuan dan kesatuan antar sesama.

Demikian semoga bermanfaat. Tabik!

Fathur IM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *