Ramalan Jodoh yang Diperbolehkan Menurut Islam dan Doa Cepat Dapat Jodoh

ramalan jodoh

Pecihitam.org – Salah satu fenomena yang marak di masyarakat, tidak sedikit yang percaya dengan ramalan, Primbon, Fengsui dan yang lainnya yang berisi banyak perhitungan tentang hari baik dan hari buruk, rejeki, jodoh dan lain-lain. Lantas bagaimana dengan ramalan jodoh apakah hal demikian dibenarkan dalam Islam? Berikut penjelasannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Daftar Pembahasan:

Hukum Ramalan Jodoh

Sebelum membahas tentang ramalan jodoh, sebelumnya kita akan sedikit membahas mengenai hukum ramalan itu sendiri dalam pandangan Islam. Dalam hal ini, ternyata para ulama berbeda pendapat. Adapun pendapat yang kuat yaitu berdasarkan penjelasan Imam Syafi’i sebagaimana dinukil Syekh Burhanuddin bin Firkah berikut:

إِن كَانَ المنجم يَقُول ويعتقد أَن لَا يُؤثر إِلَّا الله لَكِن أجْرى الله تَعَالَى الْعَادة بِأَنَّهُ يَقع كَذَا عِنْد كَذَا والمؤثر هُوَ الله فَهَذَا عندى لَا بَأْس بِهِ وَحَيْثُ جَاءَ الذَّم ينبغى أَن يحمل على من يعْتَقد تَأْثِير النُّجُوم وَغَيرهَا من الْمَخْلُوقَات انْتهى

“Apabila ahli nujum itu berkata dan meyakini bahwasanya tidak ada yang dapat memberi pengaruh [baik-buruk] selain Allah, hanya saja Allah menjadikan kebiasaan bahwa terjadi hal tertentu di waktu tertentu sedangkan yang dapat memberi pengaruh hanyalah Allah semata, maka ini menurutku tak mengapa. Celaan yang ada terhadap hal ini seyogyanya dibawakan dalam konteks apabila diyakini bahwa bintang-bintang itu atau makhluk lainnya bisa memberikan pengaruh [baik-buruk].” (Tajuddin as-Subki, Thabaqat as-Safi’iyah al-Kubra, juz II, halaman 102)

Sedangkan menurut Syekh Kamaluddin bin Zamlakani, beliau mengharamkan hal ini secara mutlak, sebab memang sepintas ramalan lebih dekat pada kesyirikan. Perhitungan waktu baik-buruk ini biasanya terlalu diyakini sebagai ramalan yang pasti terjadi di masyarakat.

Sehingga banyak yang meyakini seolah meyakini bahwa bintang-bintang, atau tanda-tanda apapun dapat memberikan pengaruh baik atau buruk dengan sendirinya. Hal seperti ini jelas sebuah kesyirikan.

Akan tetapi, menurut pandangan Imam as-Subki, generalisasi semacam ini tidak tepat. Ia menyangka bahwa mungkin Syekh Kamaluddin bin Zamlakani tidak membaca uraian Imam Syafi’i yang memperincinya sebagaimana di atas. (Tajuddin as-Subki, Thabaqât as-Syafi’iyah al-Kubra juz II, halaman 102)

Hanya saja, memang harus kita akui bahwa praktek ramalan semacam ini sangat beresiko pada tergelincirnyaa aqidah. Para ahli nujum,atau tukang ramal seperti ini, banyak yang tidak paham soal aqidah sehingga para ulama senantiasa memperingatkan agar tidak mendatangi atau mempercayai mereka. Syekh Taqiyuddin al-Hishni menjelaskan:

Baca Juga:  Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam

المنجم في عرف الناس كهؤلاء الذين يضربون بالرمل فإنهم فسقة ومنهم من يكون سيىء الاعتقاد وهو زنديق كافر وقد صح عن رسول الله صلى الله عليه و سلم أنه قال من أتى عرافا لم تقبل له صلاة أربعين يوما

“Para ahli nujum dalam kebiasaan yang ada di masyarakat, seperti orang-orang yang mengundi nasib dengan kerikil, adalah orang-orang fasik. Sebagian mereka ada yang aqidahnya buruk, dia yang demkian adalah zindiq dan kafir. Padahal telah sahih dari Nabi Muhammad Saw bahwa beliau bersabda: Siapa yang mendatangi tukang ramal, maka tak diterima shalatnya selama empat puluh hari.” (Taqiyuddin al-Hishni , Kifayat al-Akhyar, halaman 138)

Dari keternagan di atas dapat dilihat bahwa Syekh Taqiyuddin al-Hishni tidak memutlakkan bahwa semua ahli nujum sebagai orang yang pasti salah. Akan tetapi beliau melihat realita yang ada di masyarakat bahwa sebagian besar dari mereka adalah orang fasik (ahli maksiat) dan sebagian lagi bahkan ada yang aqidahnya bermasalah, sebagaaimana yang disinggung Imam Syafi’i di atas.

Dengan demikian, maka perlu ketelitian, kecermatan dan kehati-hatian untuk menjatuhkan vonis syirik atau lain sebagainya kepada masyarakat. Akan tetapi bagaimanapun secara garis besar, tindakan percaya ramalan seperti tersebut sebaiknya dijauhi.

Ramalan Jodoh

Tidak sedikit orang-orang yang ingin segera dipertemukan dengan jodohnya mengamalkan macam-macam doa hingga amalan-amalan. Kita tahu bahwa jodoh, rezeki dan kematian memang selalu menjadi misteri dan rahasia Allah. Meski ramalan jodoh yang mengandung kesyirikan tidak diperkenankan, namun tanda-tanda jodoh dari Allah ternyata dapat diketahui dan dirasakan.

Tanda-tanda jodoh ini telah tertulis dalam Al Quran di antaranya sebagai berikut:

1. Punya Sifat yang Sama

Sebagaimana keterngan dalam surat An-Nur ayat 28:

فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّىٰ يُؤْذَنَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا ۖ هُوَ أَزْكَىٰ لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Fa il lam tajidụ fīha aḥadan fa la tadkhulụha ḥatta yu`żana lakum wa ing qila lakumurji’ụ farji’ụ huwa azka lakum, wallahu bima ta’malụna ‘alim

Artinya: “Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

2. Merasa Tentram

Baca Juga:  Hukum Bunuh Diri dalam Islam dan Konsekuensinya Kekal di Neraka

Sebagaimana keterangan dalam surat Ar-Rum ayat 21:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Wa min ayatihi an khalaqa lakum min anfusikum azwajal litaskunu ilaiha wa ja’ala bainakum mawaddataw wa rahmah, inna fi zalika la`ayatil liqaumiy yatafakkarun

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”

3. Dari Jenisnya Sendiri

Sebagaimana keterangan dalam surat Asy-Syura ayyat 11:

فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Fatirus-samawati wal-ard, ja’ala lakum min anfusikum azwajaw wa minal-an’ami azwaja, yazraukum fih, laisa kamislihi syai, wa huwas-sami’ul-basir

Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat”

4. Saling Memahami

Sebagaimana keterangan surat Al-Furqan ayat 74:

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Wallazina yaquluna rabbana hab lana min azwajina wa zurriyyatina qurrata a’yuniw waj’alna lil-muttaqina imama

Artinya: “Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Jodoh dalam Hadits Nabi

Adapun mengenai kriteria mencari jodoh menurut Islam telah dijelaskan dalam hadits Nabi yang artinya:

“Wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya, maka pilihlah karena agamanya niscaya engkau beruntung” (HR. Al-Bukhari)

Islam juga memberikan kebebasan umatnya untuk memilih jodoh sendiri tetapi juga mendorong untuk memilih jodoh berdasarkan keimanan dan ketakwaan bukan sekedar tampilan fisik dan hartanya, sebagaiman hadist nabi yang artinya:

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar)

Jika memilih jodoh berdasarkan agamanya maka hal tersebut merupakan harta yang luar biasa yang bisa didapatkan di dunia, dan mendapatkan istri yang shalehah menjadi sumber kebahagiaan berumah tangga sehingga keluarga harmonis tercipta.

Baca Juga:  Hukum Masuk Gereja Menurut Pandangan Para Ulama

Dalam memilih jodoh Rasulullah SAW menyarankan untuk lebih memilih perawan daripada janda karena dianggap lebih baik. Selain itu gadis perawan tidak memiliki kenangan pernikahan dengan pria lain untuk menghindari sifat membanding-bandingkan.

Adapun Rasulullah SAW menyarankan untuk menikahi wanita yang subur demi mendapatkan keturunan, karena anak merupakan kebahagiaan dalam berumah tangga. Dan ketika melamar dianjurkan untuk melihat calon pasangan terlebih dahulu agar tidak terjadi kekecewaan di kemudian hari.

“Intinya ikuti cara Nabi, ikuti petunjuk Alquran. Hidup akan tenang. Dalam keluarga, masalah pasti ada. Itu sunnatullah,”

Doa Mencari Jodoh

Dalam tulisan Ustadz Abdul Wahab Ahmad, beliau menyampaikan bahwa Syaikh Aun al Qoddumi dari Jordania dalam mau’idhahnya memberikan tips amalan dan doa bagi para jomblo agar segera dipertemukan jodoh.

Berikut ini adalah bacaan dan doa yang dapat diamalkan bagi siapa saja yang masih menjomblo agar segera dipertemukan jodoh. Bagi para jomblowan dapat membaca Surat al-Qashash ayat 24 berikut;

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Artinya; “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.

Ayat tersebut diatas setidaknya dibaca 70 kali dalam sehari. Adapun bagi jomblowati, perbanyak baca surat al Hajj ayat 27 seperti dibawah ini setiap hari:

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

Artinya; “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”

Niscaya dengan mengamalkan ayat tersebut diatas secara istiqamah, insyaAllah akan segera dipertemukan jodohnya, yang jauh akan didekatkan, yang dekat akan dipertemukan dan yang sudah bertemu akan disegerakan.

Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik