Ruqyah; Definisi, Dalil Hukum, Metode, Lengkap Beserta Manfaatnya

ruqyah

Pecihitam.org – Ruqyah atau dalam bahasa inggris disebut exorcism, merupakan metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, bisa, sihir,rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin dan lain sebagainya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Daftar Pembahasan:

Definisi Ruqyah

Secara terminologi ruqyah adalah al-‘udzah (sebuah perlindungan) yang digunakan untuk melindungi orang yang terkena penyakit, seperti panas karena disengat binatang, kesurupan, dan yang lainnya. Ruqyah kadang juga disebut azimat.

Menurut Fairuz Abadi seorang ahli bahasa asal Kazrawan Persia mengatakan: “Yang dimaksud ‘azimah-‘azimah adalah ruqyah-ruqyah. Sedangkan ruqyah yaitu ayat-ayat Al-Qur`an yang dibacakan terhadap orang-orang yang terkena berbagai penyakit dengan mengharap kesembuhan.

Adapun ruqyah secara estimologi syariat yaitu doa dan bacaan-bacaan untuk memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah Swt guna mencegah atau mengobati bala dan penyakit. Tentunya yang paling utama adalah doa dan bacaan yang diambil dari Al-Qur`an dan Hadits Nabi.

Dalil-dalil Tentang Ruqyah

  • Allah berfirman dalam QS Al Isro ayat 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.”

  • Allah berfirman dalam Q.S. Fushilat: 44

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

Artinya : “Katakanlah, Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang orang yang beriman.”

  • Allah berfirman dalam Q.S. Yunus : 57,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Artinya : “Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit penyakit (yang berada) didalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

أن ناسا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه و سلم كانوا في سفر فمروا بحي من أحياء العرب فاستضافوهم فلم يضيفوهم فقالوا لهم هل فيكم راق ؟ فإن سيد الحي لديغ أو مصاب فقال رجل منهم نعم فأتاه فرقاه بفاتحة الكتاب فبرأ الرجل فأعطي قطيعا من غنم فأبى أن يقبلها وقال حتى أذكر ذلك للنبي صلى الله عليه و سلم فأتى النبي صلى الله عليه و سلم فذكر ذلك له فقال يا رسول الله والله ما رقيت إلا بفاتحة الكتاب فتبسم وقال وما أدراك أنها رقية ؟ ثم قال خذوا منهم واضربوا لي بسهم معكم

Baca Juga:  Kritik Imam al Ghazali Terhadap Pemikiran Para Filsuf (Part 2)

Artinya : “Bahwa beberapa orang di antara sahabat Rasulullah SAW sedang berada dalam perjalanan melewati salah satu dari perkampungan Arab. Mereka berharap dapat menjadi tamu penduduk kampung tersebut. Namun ternyata penduduk kampung itu tidak mau menerima mereka. Namun dari penduduk tersebut ada yang menanyakan: Apakah di antara kalian ada yang dapat menjampi? Karena kepala kampung terkena sengatan atau terluka.

Seorang dari para sahabat itu menjawab: Ya, ada. Orang itu lalu mendatangi kepala kampung dan menjampinya dengan surat Al-Fatihah. Ternyata kepala kampung itu sembuh dan diberikanlah kepadanya beberapa ekor kambing. Sahabat itu menolak untuk menerimanya dan berkata: Aku akan menanyakannya dahulu kepada kepada Nabi SAW.

Dia pun pulang menemui Nabi SAW dan menuturkan peristiwa tersebut. Dia berkata: Ya Rasulullah! Demi Allah, aku hanya meruqyahnya dengan surat Al-Fatihah. Mendengar penuturan itu: Rasulullah saw. tersenyum dan bersabda: Tahukah engkau bahwa Al-Fatihah itu merupakan ruqyah? Kemudian beliau melanjutkan: Ambillah imbalan dari mereka dan sisihkan bagianku bersama kalian.” (H.R. Muslim)

Imam an Nawawi berkata hadits ini menerangkan bahwa surat al-Fatihah dapat menjadi ruqyah. Oleh karena itu mustahab (dianjurkan) dibaca atas orang yang kena sengatan binatang dan orang sakit”. (Syarah an Nawawi ala Muslim, Dar Ihya at-Turatsi al-Araby, Beirut, Juz. XIV, Hal. 188)

  • Hadits riwayat ‘Auf bin Malik al-Asyja’i

عن عوف بن مالك الأشجعي قال كنا نرقي في الجاهلية فقلنا يا رسول الله كيف ترى في ذلك ؟ فقال اعرضوا على رقاكم لا بأس بالرقى ما لم يكن فيه شرك

Artinya : “Dari ‘Auf bin Malik al-Asyja’i, beliau berkata, “Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang hal itu?’ Beliau Saw menjawab, ‘Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tidak mengapa selama tidak mengandung syirik.” (HR. Muslim)

Dijelaskan memang pada masa jahiliyah, sudah dikenal pengobatan ruqyah, namun kala itu banyak yang mengandung kesyirikan. Seperti memohon kepada sesuatu selain Allah, meyakini kesembuhan dari benda benda tertentu dan lain sebagainya.

Setelah datangnya Islam, maka Nabi Muhammad Saw melarang ruqyah itu, kecuali yang tidak mengandung kesyirikan. Dari hadits ini, juga dapat dipahami bahwa ruqyah tidak boleh menggunakan perkataan-perkataan yang tidak diketahui maknanya sebagaimana yang disampaikan Sayyid ‘Alawi al-Saqaf :

Baca Juga:  Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Bagaimana Seharusnya Bersikap?

“Mustahab (dianjurkan) ruqyah dan tidak khusus serta tidak tergantung hanya kepada orang sakit, khilaf dengan yang berpendapat syaz. Yang lebih afdhal adalah ruqyah dengan yang warid, kemudian dengan ucapan ta’awuz, karena kandungannya minta perlindungan dari segala hal-hal yang tidak disukai secara global dan rinci”.

Sayyid ‘Alawi al-Saqaf, selanjutnya mengatakan :

“Kebolehan itu dengan syarat pada setiap ruqyah jauh dari nama-nama dan perkataan-perkataan yang tidak diketahui maknanya, karena nama dan perkataan-perkataan tersebut kadang-kadang mengandung kekufuran karena mengandung sumpah dengan malaikat atau jin dan membesarkan jin dengan seperti mensifatinya dengan ta’tsir (memberi bekas) atau ketuhanan”. (Sayyid ‘Alawi al-Saqaf, al-Qaul al-Jami’ al-Matiin fi Ba’dh al-Muhim min Huquq Ikhwanina al-Muslimin, dicetak dalam Kitab Sab’ah al-Kutub al-Mufidah, Usaha Keluarga, Semarang, Hal, 154)

Macam-macam Ruqyah

Dalam syariat Islam dikenal dua macam ruqyah yaitu:

  • Ruqyah Syariyah, yaitu ruqyah yang diperbolehkan menurut syariat Islam seperti dengan cara membacakan ayat Al-Qur’an, meminta perlindungan dan pertolongan kepada Allah, dzikir dan doa dengan maksud menyembuhkan sakit.
  • Ruqyah Syirkiyah, adalah yang biasa dipraktikkan para dukun atau yang dikenal dengan istilah jampi-jampi atau mantra.

Batasan Ruqyah

Ruqyah memiliki beberapa ketentuannya, yang mana jika tidak memenuhi kriteria tersebut maka hal itu jelas dilarang, karena serupa dengan jampi-jampi yang dilakukan oleh para dukun. Adapun kriteria ruqyah yang syariyah dijelaskan sebagaimana berikut ini:

  1. Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an, doa atau bacaan yang tidak bertentangan dengan tuntunan agama.
  2. Menggunakan bahasa Arab kecuali jika tidak mampu menggunakannya.
  3. Tidak bergantung pada ruqyah semata karena itu sekedar ikhtiar, sedangkan hakikatnya yang menolong hanya Allah semata.
  4. Isi ruqyah jelas maknanya.
  5. Tidak mengandung doa atau permintaan kepada selain Allah.
  6. Tidak mengandung ungkapan yang diharamkan, seperti celaan dan sebagainya.
  7. Tidak mensyaratkan orang yang diruqyah harus dalam kondisi yang aneh seperti harus berada di kuburan, atau dalam keadaan bernajis dll.

Sebagaimana Imam As-Suyuthi berkata dalam kitab Fathul Majid, “Ruqyah itu dibolehkan jika memenuhi tiga syarat:

“Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an atau nama dan sifat Allah. Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna (diketahui artinya). Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari ruqyah itu sendiri.”

Manfaat Ruqyah dalam Islam

Ruqyah juga tidak hanya berhubungan dengan hal-hal yang berbau mistis saja, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Berikut adalah manfaat ruqyah dalam Islam baik itu untuk segi agama maupun bagi kesehatan kita :

Baca Juga:  Beberapa Penjelasan Ulama Tentang Hukum Mengambil Imbalan Pengobatan Melalui Ruqyah

Mengusir Gangguan Jin dan Sihir

Abdul Khalik Al-Attar menjelaskan bahwa manfaat ruqyah antara lain untuk mencegah atau menolak seseorang dari gangguan jin dan sihir jahat. Umumnya, metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Metode Istinthaq, adalah dengan mengajak bicara jin yang berada dalam tubuh pasien.
  • Metode Istilham, yakni dengan memohon petunjuk Allah Swt lewat mimpi agar pengaruh sihir yang menimpa seseorang dapat hilang.
  • Metode Tah shin, yakni pengobatan yang dilakukan dengan membacakan ayat suci Al Qur’an, dzikir maupun ibadah khusus lainnya.
  • Metode dengan obat-obatan adalah metode dengan menggunakan berbagai macam obat atau ramuan yang Islam perbolehkan misalnya kurma Ajwa dan Madu.
  • Hijmah atau metode penyembuhan akibat sihir dengan berbekam pada anggota tubuh yang terkena sihir.

Mengobati Penyakit Fisik

Selain ampuh mengusir gangguan jin dan sihir, ruqyah juga dapat mengobati penyakit fisik seperti metode air yang dibacakan doa. Berikut adalah beberapa pendapat dari dokter yang menggunakan terapi tersebut pada pasien:

  1. Dokter Larry Dossey dari Universitas Texas mengungkapkan bahwa doa-doa yang diberikan kepada pasien dipercaya mampu membantu mengendalikan sel-sel kanker, sel-sel darah merah, enzim, bakteri serta jamur di dalam tubuh manusia
  2. Dokter Dadang Hawari, di San Fransisco berhasil melakukan sebuah penelitian terapi pada 393 pasien jantung dengan doa-doa yang terbukti mampu menghindari adanya komplikasi. Sedangkan pasien yang tidak meminum air tersebut cenderung mendapatkan komplikasi
  3. Spesialis kedokteran jiwa klinik Prorevital yaitu dr. H. Tb. Erwin Kusuma Sp. Kj mengungkapkan bahwa air yang telah dibacakan doa-doa terbukti merubah struktur molekulnya sehingga bisa dijadikan sebagai bentuk penyembuhan
  4. Dokter Masaro Emoto dari Jepang juga meneliti mengenai air yang dibacakan doa-doa, dimana bacaan tersebut ternyata mengubah kristal-kristal di dalam air yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik