Kisah Wali Allah Sam’un Al Ghozi dan Sebab Turunnya Lailatul Qadar

sam'un al ghozi

Pecihitam.org – Siapa yang tidak tahu malam Lailatul Qadar. Waktu dimana siapapun beribadah dimalam tersebut maka pahalanya ibarat seribu bulan. Asal muasal malam seribu bulan ini tidak lepas daripada kisah seorang yang bernama Sam’un al Ghozi. Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sebab turunya surat al-Qadar menurut riwayat dari Ibnu Abbas ra. Bahwa dia mengatakan : Jibril as. Bercerita kepada Nabi Saw. tentang seorang hamba bernama Sam’un Al Ghozi. Dia telah bertempur melawan orang-orang kafir selama seribu bulan bersenjatakan tulang dagu unta .

Selain itu dia tidak mempunyai peralatan perang. Tiap kali dia memukul orang-orang kafir dengan tulang dagu untanya, maka tidak terhitung mereka yang tewas karenanya. Apa bila dia merasas haus, maka keluarlah dari sela-sela giginya air yang segar, lalu dia meminumnya, dan apabila dia merasa lapar, maka tumbuhlah dari tempat itu sekerat daging, lalu dia memakanya.

Demikianlah Sam’un Al Ghozi berperang setiap hari, hingga umurnya mencapai seribu bulan, yaitu sama dengan 83 tahun 4 bulan. Orang-orang kafir tidak mampu menolak serangannya. Lalu mereka berkata kepada istrinya, Istri Sam’un adalah wanita kafir. “Sungguh kau akan kami beri harta yang banyak, jika kamu mau membunuh suamimu”.

Baca Juga:  Kesaksian Gus Mus: Gus Dur yang Tak Punya Dompet

“ Aku tak mampu membunuhnya, “ jawab istri Sam’un.

“Kami beri kau seutas tali yang kuat, “ kata orang-orang kafir itu, “ ikatlah dengannya kedua tangan suami mu itu, dan juga kedua kakinya sewaktu tidur, lalu kamilah yang akan membunuhnya.”

Ketika Syam’un tidur, istrinnya mengikat dia kuat-kuat. Dia pun terjaga lalu berkata; “ Siapa yang mengikat aku ?’

“Akulah yang mengikatmu, sekedar mencoba mu,” kata istrinya.Tapi Syam’un merenggutkan tangannya dan terputuslah tali itu. Kemudian datang lah orang-orang kafir memberikan sebuah rantai. Dengan rantai itu istri Syam’un mengikatnya. Diapun terjaga dari tidurnya.

“ Siapa mengikatku ?” katanya. “ Akulah yang telah mengikatmu , sekedar mencoba mu,” kata istrinya pula. Maka Syam’un merenggutkan tangannya , sehingga putuslah rantai itu. Sementara istrinya Kemudian mengucapkan lagi kata-kata seperti tadi.

“ Wahai istriku,” Kata Sam’un Al Ghozi,” Aku adalah salah seorang wali Allah Swt. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang akan mampu mengalahkan daku, selain rambutku ini.”

Rupanya Sam’un memiliki rambut yang panjang. Mendengar itu, maka tatkala Sam’un tidur, istrinya memotong beberapa ikat rambutnya, berisi delapan utas rambut kepalanya yang panjang-panjang mencapai tanah.

Baca Juga:  Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah

Dengan empat utas, wanita itu mengikat kedua belah tangan suaminya, dan dengan empat tuas yang lain, diikatnya pula kedua belah kakinya, sewaktu dia tidur.

 Sam’un bangun, maka katanya:” Siapa yang mengikat akau ?”

“Aku yang mengikat engkau,untuk mencoba mu,” tukas istrinya. Sam’un meronta, tapi ia tak mampu memutuskan ikatan itu. Selanjutnya istri Sam’un memberi kabar kepada orang-orang kafir. Mereka pun datang, maka dibawalah Sam’un menuju tempat pembantaian.

Disana telah tegak sebuah tiang. Kepada tiang itu Syam’un diikatkan. Kedua telinga Sam’un, kedua matanya, kedua bibirnya, lidahnya dan kedua belah tangan dan kakinya mereka potong.

Orang-orang kafir seluruhnya mereka berkumpul dalam rumah pembantian itu. Maka Allah Swt mengilhamkan kepada Sam’un; “Perlakuan apa yang kamu inginkan dari Ku terhadap mereka ?”

Jawab Sam’un. “Berilah hamba kekuatan ,sehingga dapat aku gerakkan tiang rumah ini, lalu merobohi mereka”. Allah memberi kekuatan kepada Sam’un, kemudian dia gerakkan dan menimpalah atap rumah itu atas mereka. Mereka mati semua, termasuk istrinya sendiri. Allah menyelamatkan Sam’un dari mereka, lalu mengembalikan kepadanya semua anggota tubuhnya.

Baca Juga:  Dahsyatnya Malam Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Sesudah peristiwa itu, Sam’un Al Ghozi masih sempat beribadah kepada Allah selama seribu bulan lagi. Malam hari dia bangun bersembahyang, dan siangnya dia berpuasa, hingga ( akhirnya mati ) di penggal pedang pada jalan Allah Swt.

Mendengar cerita itu para sahabat Nabi Saw. menagis karenanya. Ujar mereka kepada Nabi; “ Ya Rasul Allah tahukah anda pahalanya ?”

Maka jawab Nabi Saw.” Aku tak tahu.” Lalu Allah Swt menyuruh malaikat Jibril as. Turun dengan membawa surat Al Qadar seraya firman Tuhan,” Hai Muhammmad, Aku beri kamu beserta umatmu Lailatul Qadar. Yang beribadah pada malam itu lebih utama daripada beribadah selama tujupuluh ribu bulan.”