Sejarah Singkat Terjadinya Perang Salib 7 (1248 M – 1254 M)

Perang Salib 7

Pecihitam.org – Perang salib 7 terjadi pada tahun 1248 M- 1254 M yang di pimpin oleh Louis IX dari Prancis. Terjadinya perang salib ini di latar belakangi oleh beberapa peristiwa yang menyebabkan Yarussalem kembali pada kekuasaan kaum Muslim setelah Perang Salib 6.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pada tahun 1244 M kaum Khwarezmia berhasil merebut Yarussalem dalam perjalanan mereka melakukan aliansi dengan kaum Mamluk di Mesir. Padahal kaum Khwarezmia belum lama tersingkirkan dari wilayahnya akibat dari sebuah invasi yang di lakukan oleh bangsa Mongol. Hal ini mengakibatkan jatuhnya Yarussalem kedalam kendali kaum Muslim.

Peristiwa ini bukan lagi sebagai kehancuran bagi kaum Kristen Eropa yang telah berkali-kali harus menyaksikan Yarussalem di kuasai oleh Kaum Muslim selama dua abad terakhir. Sekalipun Paus telah menyerukan hal ini, namun tidak muncul adanya antusiasme di kalangan luas untuk memulai terjadinya perang salib baru.

Kerajaan-kerajaan yang berada di Eropa juga banyak sekali di sibukkan oleh kepentingannya masing-masing sehingga tidak memiliki waktu lebih untuk mendengarkan seruan dari gereja untuk melakukan Perang Salib 7.

Baca Juga:  Sekilas Sejarah Masuknya Kelompok Islam Trans-Nasional ke Indonesia

Kaisar Romawi sedang memiliki hubungan yang tidak baik dengan gereja yang di sebabkan oleh keputusan Paus untuk menurunkan Friedrich dari jabatannya sebagai Kaisar Romawi Suci pada tahun 1245 M, karena Klerus di tangkap dan di penjarakan oleh Friedrich saat berada dalam perjalanan menuju Konsili Lyon.

Sebelumnya Raja Louis juga mendapatkan tawaran oleh Paus Gregorius IX untuk menempati keuddukan di singgasana Jerman yaitu, Comte Robert dan Artois. Namun tawaran tersebut di tolak oleh Raja Louis. Di sisi lain Bela IV dari Hongoria sedang sibuk membangun kembali kerajaannya dari awal karena hancur di sebabkan oleh adanya Invasi yang di lakukan oleh bangsa Mongol pada tahun 1241 M.

Sedangkan Henry III dari Inggris masih berseteru dengan Simon de Montfort serta permasalahan lainnya yang terjadi di Inggris. Pada saat itu memang hubungan antara Henry dan Louis sedang tidak berjalan dengan baik karena adanya pergulatan yang terjadi antara Wangsa Capet PlantaGenet.

Sementara itu, Louis juga sedang pergi untuk ikut berpartisipasi dalam perang salib. Keadaan ini membuat raja Inggris sepakat melakukan suatu gencatan senjata dengan perjanjian bahwa tidak akan melakukan penyerangan terhadap tanah Prancis.

Baca Juga:  Baghdad, Dari Negeri 1001 Malam Menjadi Negeri 1001 Kehancuran

Louis IX tenyata juga telah mengundang Raja Hakon IV dari Norwegia agar ikut serta dalam perang salib dengan mengirimkan sejarawan dari Inggris yaitu Matthew Paris sebagai utusannya. Namun usaha Louis tersebut tidak berhasil dan satu-satunya pihak yang tertarik untuk ikut serta memulai perang salib hanyalah Louis IX yang menyatakan sendiri bahwa ia berniat untuk pergi ke Timur pada tahun 1245 M.

Pada tahun 1248 M, pasukan salib yang berada di bawha pimpinan Louis IX melakukan berbagai serangan ke wilayah pasukan Muslim. Namun mereka mengalami banyak kesulitan karena harus menghadapi pasukan muslim yang di pimpin oleh panglima perang yang hebat dan tangguh.

Pada perang salib 7 ini para petinggi pasukan muslim juga memiliki banyak pengaruh seperti Sultan Al-Ayyubi Turansyah dari Mesir, Farisad-Din Aktai, Baibars al-Bunduqdari, Saif ad-Din Al-Qutuz, Izza al-Din Aybak, dan al-Mansur Qalawun.

Baca Juga:  Sunan Giri, Seorang Sunan yang Mempunyai Kerajaannya Sendiri

Kehebatan yang di miliki oleh pimpinan pasukan muslim dari para petinggi militer tersebut mampu membuat pasukan salib Eropa mogok di medan perang. Bahkan Louis IX juga berhasil di tahan bersama para petinggi pasukan salib lainnya pada 6 April 1250 M saat pertempuran air di Mesir.

Oleh sebab itu, para tentara salib memilih untuk melakukan perundingan dengan pasukan Muslim yang akhirnya di sepakati dengan pembebasan Louis IX dengan uang tebusan senilai 800.000 bezant (sebutan koin mas pada masa abad pertengahan), dan setelah itu Louis menarik mundur pasukannya kembali ke Eropa.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik