Shalat Rawatib Bagi Wanita, di Mana Sebaiknya Ia Kerjakan?

shalat rawatib bagi wanita

Pecihitam.org – Salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah menunaikan ibadah shalat. Tidak hanya lima shalat wajib, ada pula beberapa shalat sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Salah satu di antaranya adalah shalat sunah yang mengiringi shalat fardhu (rawatib). Pertanyaannya adalah, di mana sebaiknya shalat sunnah rawatib dilakukan? Dan, bagaimana pelaksanaan shalat rawatib bagi wanita?

Hadits riwayat Abu Dawud dan Imam At-Tirmidzi menjelaskan bahwa Rasul pernah meminta para sahabat untuk mengerjakan shalat sunnah setelah maghrib (ba’diyah maghrib) di rumah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

عن سعدِ بن إسحاقَ بن كَعْبِ بن عُجْرَةَ عن أبيهِ عن جَدّهِ قال: “صَلّى النبيّ صلى الله عليه وسلم في مَسْجِدِ بَني عبدِ الأشْهَلِ المغْرِبَ فَقَامَ نَاسٌ يَتَنَفّلُونَ، فقَال النبيّ صلى الله عليه وسلم: عَلَيكُمْ بهَذِهِ الصّلاة في البُيُوتِ“.

Artinya: “Dari Said bin Ishaq bin Kaab bin ‘Ujrah dari ayahnya dari kakeknya berkata bahwa ketika Rasulullah selesai melakukan shalat maghrib di masjid Bani Abdil Ashal, beberapa orang kemudian melakukan shalat sunah. Kemudian Rasul Saw bersabda, ‘Lakukanlah shalat ini di rumah-rumah kalian,’ (Lihat Abu Isa At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, [Beirut: Darul Gharb Al-Islami, 1998), juz I, halaman 742).

At-Tirmidzi memasukkan hadits tersebut dalam bab “Ma dzakara fis Shalah ba’dal maghrib fil bait afdhal” (Bab yang menjelaskan keutamaan shalat ba‘diyah maghrib di rumah). At-Tirmidzi menggunakan hadits ini sebagai landasan kesunahan melakukan shalat sunah setelah maghrib di rumah. Penjelasan ini bisa dipakai untuk para perempuan yang ingin melaksanakan shalat rawatib, sebaiknya dilaksanakan di dalam rumah saja, bukan di masjid.

Baca Juga:  Hukum Ruqyah dalam Islam, Bolehkah Menggunakan Metode Pengobatan Ini?

Penjelasan lebih jauh dilakukan oleh Al-Mubarakfuri yang mengutip hadits Ibnu Umar terkait shalat-shalat yang dilakukan Rasul di rumah. Rasulullah secara khusus melakukan shalat sunah malam hari di rumah, berbeda halnya dengan sunah rawatib di siang hari.

واستدل به على أن فعل النوافل الليلية في البيوت أفضل من المسجد بخلاف رواتب النهار

Artinya: “Ibnu Umar berpendapat dengan hadits tersebut bahwa sesungguhnya lebih utama mengerjakan shalat sunnah malam hari di rumah daripada di masjid, berbeda halnya dengan shalat sunnah rawatib di siang hari,” (Lihat Abul Ala’ Al-Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi fi Syarhi Sunan At-Tirmidzi, [Madinah: Maktabah Salafiyah, 1963], juz III, halaman 222).

Hadits tersebut memang secara khusus menyebutkan shalat sunnah setelah maghrib. Tapi, ada riwayat lain yang menjelaskan terkait keutamaan melakukan shalat sunnah secara umum di rumah.

Baca Juga:  Ini yang Berbeda Antara Laki-laki dan Perempuan dalam Shalat

عن زيد بن ثابت ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : أفضل صلاتكم في بيوتكم إلا المكتوبة.

Artinya: “Dari Zaid bin Tsabit, dari Rasulullah SAW bersabda, ‘Shalat yang paling utama adalah di rumah kalian kecuali shalat maktubah (shalat fardhu),’” (HR Bukhari dan Tirmidzi).

Dalam Kitab Syamail At-Tirmidzi dijelaskan pula bahwa walaupun rumah Rasulullah dekat dengan masjid, Rasulullah lebih memilih shalat sunnah di rumah. Rasulullah pun mengingatkan kita agar tidak menjadikan rumah seperti kuburan yang tidak pernah digunakan untuk shalat. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Aisyah dalam Musnad Ahmad sebagai berikut:

صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ وَلَا تَجْعَلُوْهَا عَلَيْكُمْ قُبُوْرًا

Artinya: “Shalatlah kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.”

Tentang keutamaan shalat sunah di rumah ini juga dijelaskan oleh Al-Azhim Abadi dalam Aunul Ma’bud-nya bahwa shalat sunnah di rumah menjaga diri dari sikap riya. Berikut penjelasannya:

أي الأفضل كونها فيها لأنها أبعد من الرياء وأقرب إلى الإخلاص لله تعالى ، ولأنه فيه حظ للبيوت من البركة في القوت، 

Baca Juga:  Macam-macam Shalat Sunnah Muakkad dan Rawatib

Artinya: “Yakni lebih utama shalat sunah di rumah karena menjauhkan dari sifat riya dan mendekatan pada keikhlasan kepada Allah SWT. Selain itu, shalat sunah di rumah juga dapat memberikan kemakmuran dari berkahnya makanan sehari-hari,” (Lihat Abu Thib Muhammad Syamsul Haq Al-Azhim Abadi, Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, [Madinah: Al-Maktabatus Salafiyah, 1968], juz IV, halaman 184).

Untuk menjaga rumah agar tidak sepi seperti kuburan dan memberikan kemakmuran atau keberkahan, maka sebaiknya shalat rawatib bagi wanita dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah saja agar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Ayu Alfiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *