Sholat Adalah Tiang Agama, Apa Maksudnya?

Sholat Adalah Tiang Agama, Apa Maksudnya?

Pecihitam.org- Sholat adalah asas dan tiang agama Islam dan merupakan rukun Islam yang kedua. Adalah menjadi satu tanggungjawab serta kewajiban bagi setiap individu muslim untuk menegakkan dan mendirikan sholat yang telah diperintahkan Allah SWT setiap hari sebanyak lima waktu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mengenai sholat fardhu lima waktu sudah diperjelaskan oleh Allah SWT tentang kepentingannya hingga diumpamakan sebagai tiang agama dan ibu segala amalan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW daripada Abdullah bin Umar ra iaitu, (Baihaqi, 2004:1077) :

“Dari Abdullah bin Umar ra, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Solat itu adalah tiang agama, barangsiapa yang mendirikannya maka sesungguhnya ia telah mendirikan agamanya sebaliknya barangsiapa yang meninggalkannya, maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan agamanya.”

Hal ini bermaksud tanpa amalan sholat, maka kebajikan yang lain tiada nilai disisi Allah SWT dan segala kebajikan yang dilakukan tidak diterima oleh Allah SWT.

Ibadah sholat juga merupakan kefarduan amali pertama dalam setiap risalah nabi-nabi untuk mentasdiq (membenarkan) aqidah keimanan dan merealisasikan pengertian ubudiyyah kepada Allah SWT (Hasan al-Turabi).

Baca Juga:  Hukum Mengqadha Shalat Tanpa Menggunakan "Qadha'an" dalam Niatnya?

Oleh yang demikian, setiap individu muslim haruslah memelihara sholat fardu dalam kehidupan mereka bagi memastikan segala amalannya yang lain akan diterima oleh Allah SWT serta kehidupannya sentiasa diberkati.

Perlu disadari bahwa sholat fardu lima waktu adalah kunci dalam segala amal ibadah yang lain dalam menentukan amalan yang lain akan diterima oleh Allah SWT atau sebaliknya.

Jika sempurna ibadah sholatnya, maka diterimalah amalan yang lainnya di sisi Allah SWT. Sebaliknya jika rusak ibadah solatnya, maka akan ditolaklah segala amalannya yang lain lain di sisi Allah SWT dan menjadi sia-sia sahaja.

Bisa dikatakan, sikap umat Islam dalam memahami dan menunaikan ajaran Islam khususnya ibadah solat dapat dikategorikan kepada tiga golongan.

Golongan pertama ialah golongan yang mengerjakan sembahyang dan golongan yang kedua ialah golongan yang tidak mengerjakan sembahyang. Dan golongan yang ketiga ialah golongan yang kadangkala bersembahyang dan kadangkala tidak bersembahyang. (Drs. Hanafi Mohamed, 2011:1).

Baca Juga:  Syarat Jadi Imam Masjid, Takmir dan Jamaah Harus Paham Ini

Bagi kaum remaja, mereka adalah merupakan suatu golongan umat Islam yang paling ramai dalam masyarakat. Corak kehidupan mereka pula senantiasa diliputi dengan pelbagai pengaruh yang bisa menyesatkan adab dan fitrah sebagai remaja yang beriman.

Oleh karena itu, adalah menjadi tanggungjawab semua pihak agar mendidik dan membimbing golongan remaja agar mereka sentiasa hidup dalam suasana kehidupan beragama yang diliputi dengan akhlak dan amalan Islam yang sempurna.

Menurut kajian yang dilakukan oleh mahasiswa di TATi University College, Kemaman Terengganu terhadap pengetahuan dan pengamalan solat fardu dalam kehidupan mereka seharian menunjukkan bahwa mereka mempunyai pengetahuan asas solat fardu yang baik namun pengamalan solat fardu mereka berada dalam situasi yang membimbangkan dengan hanya 36% sahaja yang konsisten menunaikan solat fardu lima waktu setiap hari (Hilmi Ismail, 2010).

Hasil dapatan juga merumuskan bahwa pengetahuan seseorang berkaitan tentang kefarduan sholat bukanlah jaminan terhadap pengamalan dan penghayatan solat di di dalam kehidupan mereka tanpa di dukung dengan pemantauan dan pengawasan oleh pelbagai pihak dalam masyarakat dan negara bagi memastikan ajaran Islam ini dapat dilaksanakan.

Baca Juga:  Inilah Jenis Perjalanan yang Diperbolehkan untuk Mengqashar Shalat

Fenomena sedemikian tidak boleh dibiarkan berterusan karena akan melahirkan generasi yang lemah akibat mengabaikan sholat serta mengikut hawa nafsu dan generasi inilah yang amat dibimbangi oleh Rasulullah SAW dan dilabel oleh Allah SWT sebagai umat yang sesat dan bakal dicampakkan ke dalam api neraka, nauzubillah.

Mochamad Ari Irawan