Sholat Sunnah Sebelum Shalat Maghrib, Adakah Riwayatnya?

Sholat Sunnah Sebelum Shalat Maghrib, Adakah Riwayatnya?

PeciHitam.org – Dalam kitab taqrib, Imam Abu Syuja’i menjelaskan mengenai shalat sunnah yang mengikuti shalat fardu (rawatib) yang jumlahnya ada tujuh belas rakaat, berikut redaksinya:

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

والسنن التابعة للفرائض سبعة عشر ركعة ركعتا الفجر وأربع قبل الظهر وركعتان بعده وأربع قبل العصر وركعتان بعد المغرب وثلاث بعد العشاء يوتر بواحدة منهن

Salat-salat sunnah yang mengikuti salat fardu itu ada tujuh belas rakaat. Empat rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat setelah dhuhur, empat rakaat sebelum asar, dua rakaat setelah maghrib dan tiga rakaat setelah isya’ dengan satu rakaat salat witir.

Adapun pendapat lain tentang hitungan shalat rawatib ini:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: حَفِظْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَكَانَتْ سَاعَةً لاَ يُدْخَلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا.

“Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: “Saya hafal sepuluh rakaat dari Nabi Saw., yaitu dua rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat setelah dhuhur, dua rakaat setelah maghrib di dalam rumahnya, dua rakaat setelah isya’ di dalam rumahnya dan dua rakaat sebelum subuh. Itulah waktu aku tidak bertamu kepada Nabi Saw.” (HR. Al-Bukhari).

Baca Juga:  Batasan Aurat Laki-Laki Ketika Melaksanakan Sholat

Berbeda dengan Abu Syuja’i,  Ibnu Umar ra. menyatakan bahwa salat sunnah rawatib yang paling sering dilakukan oleh Nabi ada sepuluh rakaat. Salah satu di antaranya adalah sholat sunnah sebelum shalat maghrib.

Mengenai sholat sunnah sebelum shalat maghrib, ada sebuah riwayat yang menjelaskan secara khusus anjuran tersebut. Shalat qabliyah maghrib ini merupakan sunnah muakkadah (yang dianjurkan untuk dikerjakan)

صلوا قبل المغرب قال صلى الله عليه وسلم فى المرة الثالثه لمن شاء

“Shalatlah dua rakaat sebelum maghrib” demikian kata Nabi hingga tiga kali dan yang terakhir beliau tambahi “bagi yang mau”

Kalimat ‘bagi yang mau’ di sini menandakan bahwa dalam hal ini nabi tidak ingin memberatkan ummatnya. Namun alangkah lebih utama jika mau mengerjakannya. Salah satu sahabat Nabi yang sering mengerjakan shalat sunnah sebelum shalat maghrib ini adalah Uqbah bin Amir Al Juhani.

Redaksi lengkapnya yakni hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Al-Muzanni dalam kitab Shahih Bukhari,

Baca Juga:  Begini Argumentasi Hukum Menari dalam Islam, Tidak Semua Jenis Tarian Haram!

عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلُّوْا قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ كَرَاهِيَةَ أَنْ يَتَّخِذَهَا النَّاسُ سُنَّةً

Dari Nabi Saw., beliau bersabda: “Salatlah sebelum salat maghrib.” Beliau bersabda pada sabda yang ketiga kalinya: “Bagi siapa yang mau.” karena beliau tidak mau orang-orang menganggapnya sunnah.

Demikian pula untuk dalil dua rakaat sebelum Isya. Sholat sunnah sebelum shalat Maghrib (qabliyah maghrib) utamanya dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin setelah adzan berkumandang. Hal ini disebabkan karena mengingat waktu shalat magrib sangatlah pendek. Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ قَالَهَا ثَلَاثًا قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ

“Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) itu ada shalat (sunnah).” Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda, “Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.”

Namun ada juga pendapat dari ulama madzhab Syafi’i yang tidak memasukkannya di dalam deretan salat sunnah rawatib, hal ini merujuk pada riwayat Al-Muzanni di atas.

Baca Juga:  Hukum Bekerja di Perusahaan Rokok, Berdosakah? Ini Hasil Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama

Dalam kitab Nihayatuz Zain dijelaskan secara mendetail bacaan yang disunnahkan untuk ba’diyah Maghrib. Yaitu pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat al-Kafirun dan pada rakaat kedua Al-Ikhlash. Shalatlah dengan tenang dan agak lama sehingga para jamaah yang lain telah bubar meninggalkan lokasi.

Adapun Niat Shalat Sunnah Qabliyah Maghrib

  اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

“Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Maghrib 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta’ala.”

Mohammad Mufid Muwaffaq