Pecihitam.org – Sholawat Nabi merupakan salah satu ibadah yang sangat agung. Membaca sholawat adalah amalan dan penghargaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat Rasulullah, tentu kita tak asing lagi dengan amalan membaca sholawat nabi, bahkan di masa sekarang membaca sholawat tidak hanya amalan yang bernilai pahala, tapi juga sudah mulai menjadi tradisi dan budaya.
Daftar Pembahasan:
Pengertian Sholawat Nabi
Secara bahasa sholawat merupakan bentuk jamak dari sholla yang berarti doa. Sedangkan menurut istilah, sholawat adalah bentuk doa dan pujian untuk Nabi sebagai ibadah kepada Allah SWT. Membahas sholawat nabi tentu tidak bisa terlepas dari perintah Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Kita diperintahkan untuk memanjatkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Mengapa begitu luar biasanya sholawat Nabi? Coba kita bayangkan, satu-satunya ibadah yang Allah perintahkan kepada makhluknya, namun Allah sendiri pun melakukannya yaitu hanya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Sholawat dari Allah berarti rahmat dan sholawat dari Malaikat atau manusia maknanya adalah doa. Sementara salam artinya keselamatan dari marabahaya dan kekurangan. Maka membaca sholawat dan salam kepada nabi adalah bagian dari pernghormatan (tahiyyah).
Selain itu ketika Allah memerintahkan kita untuk membaca sholawat kepada Nabi, Rasulullah Saw pun melakukan hal yang sama yaitu mendoakan kepada orang yang membaca sholawat kepadanya.
Doa dari Nabi inilah yang dinamakan dengan syafaat. Semua ulama bersepakat bahwa doa nabi itu tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Dan tentunya Allah pun akan menerima doa dan syafaat beliau kepada setiap orang yang membaca sholawat kepadanya.
Menurut Imam Nawawi menjelaskan bahwa sholawat dari Allah berarti untuk menambah kemuliaan. Ulama lainnya juga menjelaskan bahwa Allah Swt bersholawat kepada Nabi Muhammad artinya bahwa Allah memuji kekasih-Nya di hadapan para malaikat.
Bacaan Sholawat Nabi
Terdapat berbagai macam Sholawat Nabi, ada yang cukup panjang ataupun pendek dan ringkas. Bagi seseorang yang baru mengenal islam, maka terdapat bacaan sholawat yang pendek dan ringkas untuk diamalkannya. Setelah sholawat yang ringkas sudah melekat di benak, maka bisa lanjutkanlah untuk mempelajari sholawat yang lebih panjang dan lainnya. Adapun bacaan sholawat Nabi secara umum adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Berikut adalah kumpulan sholawat Nabi yang disusun oleh para ulama, sufi, dan kiai yang masyhur di tengah umat Muslim:
1. Sholawat Al-Fatih
Sholawat Fatih ini dikutip dari Kitab Perukunan Melayu. Adapun berikut lafadz sholawat fatih dan artinya:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، وَ النَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang baca ‘shiratikal mustaqim’). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala alihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan sholawat kepadanya, keluarga, dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”
Syekh Ahmad At Tijany berkata: “Keistimewaan sholawat Al-Fatih sangat sulit diterima oleh akal, karena ia merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi. Seandainya ada 100.000 bangsa, yang setiap bangsa itu terdiri dari 100.000 kaum, dan setiap kaum terdiri dari 100.000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang oleh Allah SWT sampai 100.000 tahun, dan setiap orang bersholawat kepada nabi setiap hari 100.000 x, semua pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca sholawat al-Fatih 1x.”
2. Sholawat Nariyah
اَللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامَّاعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الَّذِىْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allahumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim salaaman. Taman ‘ala sayyidina Muhammadi lladzi tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu. Wa tuqdhobihil hawaaiju wa tunna lu bihirrogho ‘ibu wa husnul khotima wa yustaqol ghomawu biwajhihil kariim wa ‘ala aalihi washohbihi fii kulli lamhatin wa nafasim bi’adadi kulli ma’lu mi laka
Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
Barangsiapa yang mempunyai cita-cita, atau ingin menolak bala, hendaknya mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, maka tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).
Imam al Qurthubi berkatan: “Barang siapa membaca shalawat Nariyah 41 kali, 100 kali atau lebih, Allah akan melapangkan kesulitannya, mengusir kesedihannya, memudahkan urusannya, menerangi hatinya menurut kadar imannya, meninggikan derajat nya, membaguskan keadaannya, meluaskan rejekinya, membukakan pintu-pintu kebaikan, dan melindunginya dari kehacuran sepanjang tahun, menyelamatkan dari berbagai musibah kelaparan dan kemiskinan, dicintai oleh semua mahluk, dan dikabulkannya doa dari segala doa.”
3. Sholawat Munjiyat
اللَهُمَّ صَلِّ عَلٰي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأهَوَالِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلٰى الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا أَقْصٰى الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِيْ الحَيَاةِ وَبَعْدَ المَمَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan tunjiinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal-aafaati wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaati wa tuthahirunaa bihaa min jamii’is-sayyi’aati wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaati wa tuballigunaa bihaa aqshal-gaayaati min jamii’il-khairaati fil-hayaati wa ba’dal-mamaati”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw yang melaluinya Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan membahayakan, dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan semua hajat kami dan membersihkan semua keburukan kami, mengangkat kami pada derajat tertinggi , menyampaikan kami pada puncak tujuan, dari semua kebaikan di waktu hidup dan sesudah mati.“
Hasan bin ‘Ali al-Aswani berkata, “Barangsiapa yang membaca sholawat ini dalam setiap perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya, terkabul hajatnya.”
Diriwayatkan juga dari Ibn al Fakihani, dari Syaikh al Shalih Musa al Darir, berkata bahwa suatu saat Beliau pernah berlayar di sebuah laut. Tiba-tiba angin (angin topan) telah melanda kapal yang beliau tumpangi. Sedikit manusia yang dapat selamat dari amukan angin tersebut. Banyak orang menjerit-jerit di dalam ketakutan.
Tiba-tiba Beliau merasa mengantuk dan kemudian tertidur. Dalam tidur, beliau bermimpi bertemu Rasulullah SAW, yang mengatakan pada Syaikh al Shalih untuk membaca shalawat munjiyat tersebut. Kemudian Beliau dan para penumpang kapal bersama-sama mengucapkannya kira-kira sebanyak 300 kali. Dan mereka pun selamat dari musibah itu.
4. Sholawat Nuril Anwar
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى نُوْرِ اْلأَنْوَارِ وَسِرِّ الأَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ اْلاَغْيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ نِالْمُخْتَارِ وَآلِهِ اْلأَطْهَارِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَاِفضَالِهِ
Allahumma Shalli ‘Alaa Nuuril Anwaari Wasirril Asraari, Watiryaaqil Aghyaari Wamiftaahi Baabil Yasaari, Sayyidinaa Wamaulaana Muhammadinil Muhtaari Wa Aalihil Ath Haari Wa Ash Haabihil Ahyaari ‘Adada Ni’amillaahi Wa Ifdhaalih.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, belakang layar dari segenap rahasia, penawar sedih dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad saw. yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Yang Mahakuasa dan karunia-Nya”
Barangsiapa membaca sholawat ini, maka akan apa yang menjadi hajatnya akan terkabul. Selain itu faedahnya adalah, dapat menghilangkan masalah yang menghimpit, menolak godaan hawa nafsu, setan, dan musuh-musuh manusia lainnya. Sholawat ini juga diyakini sebagai jalan untuk bertemu Nabi Muhammad Saw dalam mimpi.
Sayyid Ahmad al Badwi juga mengatakan jika dibaca setiap selesai shalat fardhu, insyallah akan terhindar dari segala mara bahaya, dan dimudahkan memperoleh rizki dengan mudah. Jika dibaca 7 kali sebelum tidur, InsyaAllah akan terhindar dari sihir yang dilakukan orang jahat. Jika dibaca 100 kali sehari semalam, akan memperoleh cahaya Illahi, menolak bencana, dan mendapat rizki lahir batin.
5. Sholawat Al Nuraniyah/Badawi Kubro
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلٰى سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ اْلأَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ اْلإِنْسَانِيَّةِ، وَأَ شْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ، وَمَعْدِنِ اْلأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ اْلإِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ الْقَبْضَةِ اْلأَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ، وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهِ، فَهُمْ مِنْهُ وَاِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَاخَلَقْتَ، وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَيْتَ اِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allahumma Shalli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyidinaa wa maulana Muhammadin Syajaratil Ashl an-Nuraniyyah wa lam’atil qabdhatir rahmaaniyyah wa afdhalil Khaliiqatil insaaniyyah wa asyrafish shuuratil jismaaniyyah wa ba’dinil asraarir rabbaaniyyah wa khazaainil ‘uluumil ishthifaaiyyah shaahibil qabdhatil ashliyyah wal bahjatis saniyyah war rutbatil ‘aliyyah manin darajatin nabiyyuuna tahta liwaaihi fahum minhu wa ilahi wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaihi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ‘adada maa khalaqta warazaqta wa abatta wa ahyaita ilaa yaumi tab’atsu man afnaita wa sallim tasliiman katsiira wal hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
Artinya: “Ya Allah, bershalawatlah, bersalamlah, dan berkatilah sayyidina wa maulana Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, pohon sumber cahaya, kilatan sentuhan kasih sayang, seutama-utamanya manusia, semulia-mulianya bentuk jasad, tempat mendulang rahasia-rahasia ketuhanan, khazanah ilmu-ilmu pilihan, pemilik sentuhan universal, kebanggaan yang agung, derajat keudukan yang tinggi di mana para nabi bergabung di bawah benderanya, mereka bersumber darinya dan akan kembali (berlindung) kepadanya. Dan bershalawatlah, bersalamlah, dan berkatilah beliau, dan kepada keluarga dan para sahabat beliau sebanyak bilangan makhluk yang telah Engkau ciptakan, lalu engkau beri rizki, lalu Engkau matikan dan Engkau hidupkan hingga hari di mana Engkau membangkitkan kembali makhluk yang telah Engkau hancurkan, dan bersalamlah dengan salam yang sebenar-benarnya, dan Segala pujia bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Imam al Badawi menganjurkan agar orang yang membacanya dalam keadaan suci dan menempatkan diri hadir seakan-akan berada menghadap cahaya Rasulullah Saw. Jika setiap hari dibaca 100 kali secara istiqamah selama 40 hari, maka ia akan mendapatkan cahaya, dan kabar yang tidak bisa ia ketahui kecuali atas izin Allah.
6. Sholawat Nuridzati
اَللّٰهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىٰ سّيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالنُّوْرِ الذَّاتِى وَالسِّرِّ السَّارِى فِى سَائِرِ الْأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allahumma Sholli Wa Sallim Wa Baarik ‘Ala Sayyidinaa Muhammadin-Nuridzaati Wassirris Saari Fii Saairil Asmaai Washifaati Wa ‘Ala Aalihi Wa Shohbihi Wa Sallim.
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan, keselamatan serta keberkahan-MU kepada junjungan kami Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salam, yang merupakan cahaya Dzat (Allah) dan juga rahasia yang mengalir pada seluruh nama dan seluruh sifat, dan tambahkanlah pula kesejahteraan, keselamatan dan keberkahan kepada keluarga dan para sahabatnya.”
Imam Al Shawi mengatakan bahwa sholawat yang disusun oleh Syaikh Abu Hasan al Sadzily ini, nilainya seperti membaca 100.000 sholawat untuk menghilangkan susah, sedih, dan masalah yang berat.
7. Sholawat Ibrahimiyah
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
“Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid”.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.”
Shalawat ini adalah shalawat yang ma’tsur dari Rasulullah Saw., karena banyak Muhadits dan perawi meriwayatkan hadits yang secara redaksional terdapat shalawat ini. Beberapa ahlul hadits yang meriwayatkan adalah Imam al-Bukhar dan Muslim, dalam Shahih mereka.
Imam Tirmidzi, al Nasa’i, Abu Daud, dalam sunan mereka juga meriwayatkan hadits ini, Imam malik dalam al Muwatho’ juga meriwatkannya. Imam al-Hafidz al ‘Iraqy dan al Sakhawy menyebut hadits itu adalah Muttafaq Alaih.
Dalam redaksi hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahih-nya, Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ قَالَ هَذِهِ الصَّلاَةَ شَهِدْتُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِالشَّهَادَةِ وَشَفَعْتُ لَهُ
Artinya: “Barang siapa membaca shalawat ini, maka aku bersaksi untuknya di hari kiamat dengan sebuah persaksian dan memberinya syafa’at”.
8. Sholawat Thibbil Qulub
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم
Allahumma sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa’aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.
Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya.”
Syaikh Ahmad Bin Muhammad al-Shawiy al-Malikiy berkata; “Apabila sholawat Tibbil Qulub dibaca sebanyak 400 kali atau 2000 kali, dan diniatkan untuk orang yang sakit, maka dengan izin Allah Swt, penyakit apapun akan sembuh.”
9. Sholawat Badriyah
Sholawat ini disusun oleh seorang kiai asal Indonesia. Beliau bernama KH. Ali Manshur, seorang cucu dari KH Muhammad Siddiq dari Jember. Berikut redaksinya:
صَـلاَةُ اللهِ سَـلاَمُ اللهِ *** عَـلٰى طٰـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلاَةُ اللهِ سَـلاَمُ اللهِ *** عَـلَى يـٰس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللهِ *** وَبِالْـهَادِيْ رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلهِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ سَـلِّـمِ اْلاُمـَّة *** مِـنَ اْلآفـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ *** جَـمِيْعَ اَذِيـَّةٍ وَاصْرِفْ
مَـكَائـِدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا *** مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ *** وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ كَـمْ أَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ *** وَكَـمْ أَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلٰى الْقَـلْـبِ *** جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
أَتَيـْنَا طَـالِـبِيْ الرِّفْـقِ *** وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلأَيـْدِيْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ *** بَلِ اجْعَلْـنَاعَلٰى الطَّيْبـَةْ
أَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ إِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِيْ *** بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِيْ
أَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا *** بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ أَنْـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ *** وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِيْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَصَلِّ عَلٰى النـَّبِيٍّ الْبَـرِّ *** بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
وَآلِ سَـادَةٍ غُــــرِّ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Dinamakan Sholawat Badriyah karena mengacu kepada bait pengharapan berkah dari para sahabat Nabi yang berperang di perang Badar yang terdapat pada sholawat ini.
Terciptanya sholawat ini lantaran keresahaan KH. Ali Manshur memikirkan pergolakan politik di Indonesia. Di mana waktu itu terjadi pemberontakan oleh PKI, banyaknya kalangan kiai dan ulama yang menjadi sasaran teror.
Hal ini juga berdampak pada Nahdiyin (Warga NU) yang mulai terdesak dengan segala intervensi yang dilakukan PKI. Hingga kemudian sholawat Badriyah kerap dilantunkan oleh kaum muslimin, jika hendak memulai pengajian, atau acara keagamaan lainnya.
Sholawat Badriyah memiliki beragam faedah yang besar bagi siapa saja yang mengamalkannya. Di antaranya Shalawat ini untuk memohon keselamatan dan menghilangkan segala kesusahan, kesempitan dan segala yang menyakitkan.
Fadhilah Sholawat Nabi
Dalam kitab Al Fawaid Al Mukhtaroh, Syaikh Abdul Wahhab Asy Sya’roni meriwayatkan bahwa Abul Mawahib Asy Syadzily berkata
رَأَيْتُ سَيِّدَ الْعَالَمِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ صَلاَةُ اللهِ عَشْرًا لِمَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مَرَّةً وَاحِدَةً هَلْ ذَلِكَ لِمَنْ حَاضَرَ الْقَلْبَ ؟
“Aku pernah bermimpi bertemu Baginda Rasulullah SAW, aku bertanya “Ada hadis yang menjelaskan sepuluh rahmat Allah diberikan bagi orang yang berkenan membaca sholawat, apakah dengan syarat saat membaca harus dengan hati hadir dan memahami artinya?”
قَالَ لاَ، بَلْ هُوَ لِكُلِّ مُصَلٍّ عَلَيَّ وَلَوْ غَافِلاً
Kemudian Rasulullah menjawab “Bukan, bahkan itu diberikan bagi siapa saja yang membaca sholawat meski tidak faham arti sholawat yang ia baca”
Dari kitab diatas terdapat keterangan bahwa “Membaca shalawat dalam keadaan tidak khusyu, tidak paham arti atau bahkan seperti membaca karena ingin dipuji orang sekali pun, tetap mendapat pahala.
Allah Ta’ala memerintahkan malaikat untuk selalu memohonkan doa kebaikan dan memintakan ampun bagi orang yang membaca sholawat Nabi. Terlebih jika ia membaca dengan hati hadir dan khusuk, pasti pahalanya akan lebih besar.
10 Fadhilah Sholawat Nabi
- Diutamakan saat hari Kiamat. Seseorang yang ahli sholawat, di hari kiamat nanti akan lebih diutamakan dari sekian banyak orang yang lainnya.
- Mendatangkan rahmat dan karunia Allah SWT. Sholawat sendiri merupakan doa, sehingga seseorang yang bersholawat juga berarti sudah mengundang datangnya karunia serta segala nikmat dari Allah SWT.
- Dibanggakan Nabi. Rasulullah SAW sangat menyenangi sholawat sehingga beliau juga bersabda, “Sesungguhnya aku membanggakan adanya kalian kepada umat-umat yang lainnya.“
- Mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan bersholawat selain penghargaan kepada nabi Muhammad SAW juga berarti kita lebih mendekatkan diri kepada Allah lewat kekasihnya.
- Diangkat 10 derajat dan dihapus 10 keburukan. Dengan 1 kali sholawat saja akan mendatangkan pengangkatan 10 derajat dan juga dihapuskan 10 kali kesalahan bagi orang yang membacanya apalagi jika sholawat lebih sering di lakukan.
- Menolak bencana dan pemenuhan hajat. Beberapa sholawat juga terdapat manfaat khusus dan berbeda bagi setiap pembacanya. Seperti halnya sholawat Munjiyat yang fadhilahnya untuk menolak segala sesuatu bencana, menghadapi musibah, dan juga pemenuhan hajat yang terbilang besar bahkan untuk kebutuhan mendesak dengan menggunakan cara tertentu yang sudah ditetapkan tentunya.
- Ada disisi Nabi saat sakratul maut. Seseorang yang ahli sholawat juga memiliki keutamaan berupa penghargaan yang sangat besar dimana Nabi Muhammad akan hadir di sisi orang tersebut saat sedang menghadapi sakratul maut.
- Diberikan pengampunan dosa. Membaca sholawat juga akan memberikan pengampunan dosa, yang didasari dengan keimanan seorang mukmin, kecintaan dan juga keikhlasan di saat membacakan sholawat tersebut.
- Menjauhkan kefakiran dan mendekatkan keberkahan. Seseorang yang ahli sholawat juga mendapat keutamaan yaitu akan dijauhkan dari kefaqiran dan juga kelimpahan berkah serta kebaikan.
- Mendapatkan keberkahan turun temurun. Bagi mereka ahli sholawat juga akan mendapatkan kebaikan serta keberkahan yang melimpah bahkan sampai ke anak dan cucu mereka. “Membaca shalawat untuk Rasulullah SAW akan melimpahkan keberkahan pada orang yang membaca shalawat, anak-anaknya dan cucu-cucunya.” [al-Hadist].
Wallahua’lam bisshawab.