Sifat Mustahil Allah, 20 Sifat yang Tidak Mungkin Ada pada Allah

Sifat Mustahil Allah, 20 Sifat yang Tidak Mungkin Ada pada Allah

PeciHitam.org – Dalam kajian tauhid Ahlussunnah wal Jamaah, dikenal sifat 20 yang dipelopori oleh al-Sanusi yang terus-menerus dipelajari hingga sampai saat ini. Bagi orang Islam, mengetahui sifat wajib dan mustahil bagi Allah merupakan sebuah kewajiban.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sehingga tidak heran jika hal tersebut mulai dimasukkan kedalam pendidikan sejak usia dini pada hampir seluruh lembaga pendidikan Islam. Hal ini memang bertujuan untuk mengenalkan sifat-sifat tersebut kepada sejak dini.

Di Indonesia misalnya, pada masa anak-anak mereka belajar mengaji di mushala, masjid, surau, madrasah, TPA, TPQ dan sebagainya. Sebagai rujukan mengenai kajian tauhid seperti ini biasanya memakai kitab ‘Aqidat al-‘Awam. Seperti namanya, kitab ini memang diperuntukkan bagi khalayak umum yang baru ingin belajar mengenai aqidah. Aqidah yang dimaksud di sini tentu ialah Ahlussunnah wal Jamaah.

Sifat 20 merupakan kumpulan sifat yang mempelajari sifat-sifat Allah, baik yang wajib maupun yang mustahil. Pada artikel kali ini, kita hanya akan fokus tentang sifat mustahil Allah yang merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah.

Baca Juga:  Wajib Tahu! Ini Perbedaan Tauhid, Aqidah dan Manhaj

Menurut kalangan Ahlussunnah, sifat wajib bagi Allah berjumlah 20 dan sebaliknya sifat mustahil juga berjumlah 20. Jumlah bilangan ini tentu bukan bermaksud membatasi kekuasaan Allah, melainkan untuk mengenal lebih jauh, Allah dengan segala sifatnya.

Allah merupakan Dzat yang sempurna, tidak ada sedikitpun cacat bagi-Nya. Oleh sebab itulah hal tersebut disebut sifat yang mustahil. Adapun 20 Sifat tersebut, antara lain:

  1. Adam (tiada).
  2. Huduts (ada yang mendahului).
  3. Fana (berakhir).
  4. Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai).
  5. Ihtiyaju lighairihi (memerlukan yang lain).
  6. Ta’adud (berbilang).
  7. Ajzun (lemah).
  8. Karahah (terpaksa).
  9. Jahlun (bodoh).
  10. Mautun (mati).
  11. Shamamun (tuli).
  12. Ama (buta).
  13. Bakamun (bisu).
  14. Kaunuhu ‘ajiyan (dzat yang lemah).
  15. Kaunuhu karihan (dzat yang terpaksa).
  16. Kaunuhu jahilan (dzat yang sangat bodoh).
  17. Mayyitan (dzat yang mati).
  18. Kaunuhu ashamma (dzat yang tuli).
  19. Kaunuhu ‘ama (dzat yang buta).
  20. Kaunuhu abkama (dzat yang bisu).

Syekh Thahir Al-Jazairi dalam kitabnya Al-Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil A’qidah Al-Islamiyyah juga menjelaskan bahwa sifat-sifat mustahil bagi Allah sebagai berikut:

Baca Juga:  Korelasi antara Ilmu Tauhid dan Tasawuf, Berikut Penjelasannya!

الصفات المستحيلة في حق الله تعالى –اي التي لايمكن أن يتصف بها- هي العدم والحدوث والفناء والمماثلة للحوادث والاحتياج لغيره سبحانه وتعالى ووجود الشريك والعجز والكراهية – اي وقوع شيئ بغير ارادته – والجهل وأشباه ذلك وانما استحال اتصافه بها لأنها صفات نقصان والمولى سبحانه وتعالى لايتصف إلا بصفات الكمال.

 “Sifat-sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah, antara lain  Al-‘Adam (tidak ada), Al-Huduts (baru), Al-Fana’ (rusak), Al-Mumatsalatu lil hawaditsi (sama dengan benda-benda baru/makhluk), Al-Ihtiyaju li ghairihi (butuh kepada selainNya), Wujudusy Syarik (memiliki mitra/teman), Al-‘Ajz (lemah),  Al-Karahiyah (terpaksa/adanya sesuatu itu tidak atas kehendakNya), Al-Jahl (bodoh/tidak tahu), dan sifat-sifat yang mustahil lainnya. Sungguh Allah swt. itu mustahil memiliki sifat-sifat tersebut, karena semuanya adalah sifat-sifat yang kurang, sedangkan Allah swt. hanya memiliki sifat-sifat yang sempurna.”

Baca Juga:  Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama'ah; Baqa, Sifat Wajib Ketiga Bagi Allah SWT

Demikianlah sifat-sifat yang tidak melekat pada Allah di mana semuanya adalah kebalikan dari sifat wajib bagi Allah yang ada dua puluh. Yang intinya Allah itu tidak mungkin memiliki sifat yang sama dengan makhluk-makhluk-Nya dan memiliki sifat-sifat yang menunjukkan ketidak sempurnaan-Nya, kurang, atau cacat, karena Allah merupakan Dzat yang Maha Sempurna lagi Maha Segala-Nya. Mudah-mudahan bermanfaat. Wallahu A’lam.

Mohammad Mufid Muwaffaq