Ini 5 Sikap Nabi Ketika Mengunjungi Orang Sakit yang Wajib Kita Teladani

Ini 5 Sikap Nabi Ketika Mengunjungi Orang Sakit yang Wajib Kita Teladani

Pecihitam.org- Sikap Nabi Muhammad ketika mengunjungi orang yang sakit, yang pada waktu itu adalah Ummul Ala beliau berkata: “Bergembiralah wahai Ummul Ala, sebab Allah akan menghapus dosa-dosa seorang Muslim dengan sakit, seperti api yang menghapus kotoran emas dan perak,”

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Nabi Muhammad memiliki perhatian yang besar manakala ada salah satu sahabatnya yang jatuh sakit. Nabi Muhammad melakukan berbagai macam hal untuk meringankan beban penderitaan sahabatnya yang sakit, mulai dari menjenguk hingga menghiburnya.

Berikut sikap Nabi Muhammad ketika mengetahui sahabatnya sakit:

Pertama, menjenguk. Nabi Muhammad selalu menyempatkan waktunya guna menjenguk sahabatnya yang sedang sakit. Meski tengah sibuk sekali pun, jika mendengar kabar salah seorang sahabatnya sakit, maka Nabi Muhammad langsung menjenguknya.

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad itu bukan lah sebuah beban atau keterpaksaan, namun sebuah hak yang harus ditunaikan seorang Muslim. Nabi Muhammad pernah bersabda dalam satu hadits, bahwa ada lima hak Muslim atas Muslim lainnya.

Baca Juga:  Hukum Hormat Bendera Menurut Segi Pandang Agama Islam

Diantaranya adalah menjenguk orang sakit. Membahagiakan orang sakit dan keluarganya merupakan tujuan Nabi Muhammad mendatangi orang sakit tersebut.

Bagaimana tidak, seorang sahabat akan sangat senang manakala dikunjungi Nabi Muhammad di rumahnya. Kedatangan Nabi Muhammad adalah sebuah berkah tersendiri, bagi seorang sahabat. 

Kedua, memberikan kabar gembira. Nabi Muhammad juga menyampaikan kabar gembira, ketika melawati orang sakit, kabar tersebut diberikan kepada yang bersangkutan.

Kata Nabi, orang sakit dosa-dosanya akan dihapus dengan sakitnya serta akan mendapatkan pahala atas penyakit yang dideritanya. Ketika mengunjungi Ummul Ala atau Ummu Kharijah binti Zaid bin Tsabit, hal ini pernah diutarakan Nabi Muhammad SAW.

Ketiga, mendoakan. Nabi Muhammad selalu berdoa agar Allah mengangkat penyakitnya dan memberikan kesembuhan, ketika menjenguk orang sakit. Terkadang Doa pengampunan dosa dan perlindungan agama mereka yang sedang sakit, juga ikut disertakan ketika Nabi Muhammad berdoa.

Ada banyak doa yang panjatkan oleh Rasulullah untuk sahabatnya yang sedang sakit. Di antaranya adalah doa Nabi Muhammad ketika menjenguk sahabat Salman al-Farisi berikut:

Baca Juga:  3 Syarat Seseorang Bisa Dikatakan Sebagai Bughat

“Semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia.”

Keempat, meringankan beban. Nabi Muhammad sadar bahwa orang sakit itu payah. Oleh karenanya, beliau memberikan keringanan kepada orang sakit.

Misalnya, beliau meminta sahabat perempuan Rufaidah untuk mengobati Sa’ad bin Muadz yang terkena anak panah pada saat Perang Khandaq. Rufaidah adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk menanangi orang yang sakit. 

Kelima, mengobati. Nabi Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur ketika kafir Quraisy memburu mereka, dalam perjalanan hijrah ke Yatsrib. Karena kelelahan akhirnya Nabi Muhammad terlelap dalam tidur.

Sementara Abu Bakar memaksakan matanya agar tetap terjaga. Abu Bakar tak ingin kejadian yang buruk menimpa pada Rasulullah SAW. Hingga di dekat kakinya Abu Bakar  melihat sebuah lubang ular.

Karena takut dan panik, akan ular tersebut yang nantinya keluar sewaktu-sewaktu dan menggigit Nabi, maka dengan telapak kakinya Abu Bakar menutup lubang tersebut.

Baca Juga:  Ternyata Begini Cara Turun Hujan Menurut Imam Al-Razi

Dan apa yang ditakutkannya akhirnya terjadi, ular tersebut menggingit kaki Abu Bakar hingga membuatnya menangis karena menahan rasa sakit. Rasulullah pun terbangun setelah terkena tetesan air mata Abu Bakar itu.

Usai menceritakan semuanya, kaki Abu Abu bakar yang digigit ular tersebut diusap Nabi Muhammad dengan tangannya yang lembut. Seketika itu juga, Abu Bakar tidak merasakan rasa sakit lagi, akibat gigitan ular.

Mochamad Ari Irawan