Ruh atau Jasad yang Mengalami Siksa di Alam Kubur? Ini Penjelasannya

Ruh atau Jasad yang Mengalami Siksa di Alam Kubur

PECIHITAM.ORG – Kubur sebagai alam persinggahan antara alam dunia dengan alam akhirat merupakan gambaran dari kehidupan yang kelak dirasakan di alam akhirat. Nikmat atau siksa, trailernya adalah di alam kubur. Mengingat jasad yang masuk ke liang lahad biasanya hancur, apakah ruh atau jasad yang merasakan nikmat atau siksa di alam kubur?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kadang ada pertanyaan perihal orang yang tidak ditemukan jasadnya hingga tidak dikuburkan, apakah ia akan mendapatkan nikmat atau siksa, kan dia tidak dikubur?

Pertanyaan ini polos sekali. Karena seolah alam barzakh hanya bermakna pusara atau liang lahad. Padahal ketika seseorang meninggalkan dunia, maka ia sudah masuk ke alam persinggahan atau alam barzakh, walaupun mungkin jasadnya lenyap oleh bom atau tidak ditemukan tenggelam ke dasar laut.

Maka ketika seseorang telah mati, ia akan merasakan cuplikan siksa atau nikmat yang jam tayangnya nanti akan dirampungkan di alam akhirat.

Mengenai nikmat atau siksa di alam kubur, apakah dirasakan ruh atau jasad atau bahkan oleh keduanya, perlu dipahami bahwa tiga alam yang Allah ciptakan mempunyai ketetapannya masing-masing.

Baca Juga:  Utsman bin Affan pun Menangis Ketika Disebutkan Dahsyatnya Alam Kubur

Dunia adalah alam jasad. Tapi ruh pun turut merasakan apa yang dirasakan oleh jasad. Misalnya ketika mata sakit, maka ruh pun merasakan sedih.

Alam barzakh atau kubur adalah alam ruh. Tapi kadang apa yang dialami ruh berupa nikmat atau siksa trurut pula dirasakan oleh jasad, layaknya ketika di dunia ruh turut merasakan apa yang dialami jasad.

Penjelasan tentang ini bisa dibaca dalam kitab Ar-Ruh halaman 79

ان الله سبحانه وتعالى جعل الدور ثلاثة ،دار الدنيا ودار البرزخ ودار القرار وجعل لكل دار احكاما تختص بها وركب هذا الانسان من بدن ونفس

Sesungguhnya Allah menciptakan tiga macam tempat tinggal, dunia, alam barzakh dan akhirat. Pada setiap tempat tersebut, Allah menjadikan ketetapan-ketetapan yang berbeda disesuaikan dengan bentuk penciptaan manusia yang terdiri dari jasad dan ruh.

وجعل احكام دار الدنيا على الابدان والارواح تبعا لها ولهذا جعل الاحكام الشرعية مرتبة على ما يظهر من حركات اللسان والجوارح وان اضمرت النفوس خلافه

Baca Juga:  Hukum I'tikaf di Masjid bagi Perempuan, Bolehkah? Ini Penjelasannya


Ketetapan-ketetapan Allah pada manusia saat di alam dunia berlaku pada jasad. Adapun ruh mengikutinya. Karenanya, hukum syariat dunia diberlakukan atas segala yang dzahir baik berupa gerakan-gerakan bibir ataupun anggota tubuh lainnya meskipun bathinnya tidak selaras.

وجعل احكام البرزخ على الارواح والابدان تبعا لها فكما تبعث الارواح الابدان في الاحكام الدنيا فتألمت بالمها والتذت براحتها

Alam barzakh: Ketetapan-ketetapan Allah pada manusia saat di alam barzah berlaku pada ruh. Adapun jasad mengikutinya, sebagaimana ruh yang ikut merasakan saat jasad berduka atau bahagia ketika di alam dunia, jasadpun ikut merasakan saat ruh mendapatkan aneka kenikmatan dan siksaan di alam barzakh.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka pada dasarnya memang ruh yang mengalami siksa di alam kubur. Namun dalam hal ini jasad juga merasakan. Oleh karena itu, kadang kita mendapati jasad seseorang yang meninggal su’ul khatimah ketika dibongkar makamnya, jasadnya hancur. Sebaliknya orang baik seperti orang yang hafal Al-Qur’an, kendati bertahun-tahun di alam kubur, jasadnya tetap utuh.

Baca Juga:  Hukum Menitipkan Salam, Menyampaikan, dan Menjawab Titipan Salam

Penjelasan senada juga dijelaskan di dalam kitab Tuhfatul Murid karya Syaikh Ibrahim al-Bajuri halaman 169

والمعذب البدن والروح جميعا باتفاق اهل الحق

Yang tersiksa di alam barzah adalah badan dan ruh dengan kesepakatan ahli kebenaran.

Faisol Abdurrahman