Sunnah Sebelum Tidur, Ini Amalan Rasulullah

Sunnah Sebelum Tidur, Ini Amalan Rasulullah

PeciHitam.org – Ketika hari telah larut malam dan kantuk mulai menyerang seorang pasti ingin segera menyerahkan diri kepada kasur dan ranjang. Akan tetapi bagi seorang muslim penyerahan itu harus disertai dengan rasa pasrah yang mendalam. Pasrah kepada Allah swt dengan berdo’a dan berdzikir telebih dahulu. Sebagaimana sunnah sebelum tidur yang diajarkan Rasululah saw kepada Sayyidah Aisyah ra.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw pernah berkata kepada Aisyah “Janganlah engkau tidur sebelum mengerjakan empat hal. Pertama menghatamkan al-Qur’an. Kedua menjadikan para Nabi sebagai pemberi syafaat bagimu. Ketiga meminta ridha dari semua kaum muslimin. Keempat melaksanakan haji dan Umrah”. Kemudian Aisyah menjawab “bagaimana aku bisa melakukan keempat hal tersebut?” seraya tersenyum Rasulullah saw berkata “Apabila engkau membaca surat al-Ikhlas tiga kali, maka seakan-akan engkau telah menghatamkan al-Qur’an. Dan apabila engkau bershalat kepadaku dan kepada semua Nabi-Nabi maka engkau sama dengan menjadikan kami sebagai pemberi syafaatmu. Dan apabila engkau beristighfar untuk kaum muslimin, maka engkau telah menjadikan mereka ridha kepadamu. Dan terakhir apabila engkau membaca tasbih seolah engkau telah melaksanakan haji dan umrah.

Demikianlah petunjuk dari Rasulullah saw kepada Aisyah. Bacaan selengkapnya adalah sebagai berikut:

قل هو الله أحد … (3)

(Qul huwallau ahad … hingga selesai di baca sebanyak 3x[membaca surat al-Ikhlas])

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى جميع الأنبياء والمرسلين (3)

(Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin wa ala jami’il anbiya’ wal mursalin, 3x)

اللهم اغفرلى ولولدي ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات (1)

(Allahummaghfirli wa liwalidayya wa li jami’il muslimin wal muslimat wal mu’minin wal mu’minat, 1x)

سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم (7)

Baca Juga:  Bela Diri Nabi Muhammad, Pernahkah Nabi Menganjurkannya?

(Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adhim, 7x)

Itulah amalan yang diajarkan Rasulullah menjelang tidur. Sebagaimana yang diajarkan beliau kepada Sayyidah Aisyah. Dan hendaknya diikuti oleh segenap orang muslim.

Imam al-Ghazali memberikan nasihatnya tentang adab tidur serta sunnah sebelum tidur sebagaimana yang tertulis dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 434) sebagai berikut:

آداب النوم: يتطهر قبل النوم، و ينام على يمينه، ويذكرالله عز وجل حتى يأخذه النوم، ويدعو إذا استيقظ، ويحمد الله تعالى

Artinya: “Adab tidur, yakni: bersuci sebelum tidur, tidur di atas sisi kanan, berdzikir kepada Allah ‘azza wajalla hingga tidur, berdoa ketika bangun dan memuji Allah ta‘âlâ.”

Dari kutipan di atas dapat diuraikan keempat adab sebagai berikut:

Pertama, bersuci sebelum tidur. Siapa pun yang hendak tidur sebaiknya memastikan diri bahwa anggota badannya telah bersih baik dari kotoran-kotoran seperti tanah atau lumpur, sisa makanan dan sebagainya. Hal ini sangat baik apabila dilakukan dengan cara berwudhu sekaligus untuk bersuci dari hadats kecil. Selain itu, dengan berwudhu seseorang bisa tidur dengan kualitas lebih baik, seperti tidak merasa gatal-gatal pada anggota badan dan terhindar dari mimpi-mimpi buruk sehingga bisa istirahat dengan sempurna.

Kedua, tidur di atas sisi kanan. Maksudnya adalah sebaiknya seseorang berbaring cenderung miring ke kanan. Hal ini juga sesuai dengan anjuran para dokter supaya tidur miring sehingga gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut. Posisi miring menghadap ke kanan bisa melindungi jantung dari tertindih atau tertekan organ lainnya, dan juga akan  membantu mengistirahatkan otak kiri setelah seharian berpikir keras. Namun bagi yang memiliki gangguan asam lambung yang parah posisi miring ke kiri dimungkinkan lebih baik.

Baca Juga:  Metode Ijtihad Ibnu Rusyd Dalam Kitab Bidayah Al-Mujtahid

Ketiga, berdzikir kepada Allah ‘azza wajalla hingga tidur. Dzikir merupakan obat penenang hati atau suasana batin serta pikiran-pikiran yang mengganggu sebagaimana firman Allah subhânahu wata‘âlâ di dalam Al-Quran, surah ar-Ra’du, ayat 28: “Alâ bidzikrillâhi tathmainnul qulûb (hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tenteram).”

Untuk itu, siapa pun sebaiknya berdzikir  kepada Allah SWT hingga ia tidur. Bacaan dzikir bisa berupa Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, Surah An-Nas dan Surah Al-Mulk (lihat Bidâyatul Hidâyah karya Imam al-Ghazali, dalam Majmû’ah Rasâil al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 406). Jika tidurnya berlanjut dan  tak pernah bangun karena ternyata  meninggal dunia, maka insya Allah ia tergolong husnul khatimah.  Adapun contoh doa pendek yang umum dibaca sebelum tidur di kalangan awam dengan menukil dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim (Shahih Muslim, 6887) adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ! بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ

Allâhumma! Bismika ahyâ wa bismika amût.

Artinya: “Ya Allah! Dengan Nama-Mu, aku hidup  dan dengan nama-Mu pula aku mati.”

Keempat, berdoa ketika bangun dan memuji Allah SWT. Begitu kita bangun tidur, hal pertama yang kita lakukan adalah berdoa. Dalam posisi duduk tenang sambil memulihkan kesadaran dan keseimbangan badan, kita dapat mengucapkan doa bangun tidur yang diawali dengan bacaan hamdalah untuk memuji Allah SWT. Doa itu sebagaimana dinukil dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari (Sahih Bukhari, 6314) adalah   sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba’da mâ amâtanâ wa iliahin nusyûr.

Baca Juga:  Inilah 8 Penyebab Gangguan Kepribadian Menurut Imam Al Ghazali

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada Allah kami akan dibangkitkan.”

Keempat, berdoa ketika bangun dan memuji Allah subhânahu wata‘âlâ. Begitu kita bangun tidur, hal pertama yang kita lakukan adalah berdoa. Dalam posisi duduk tenang sambil memulihkan kesadaran dan keseimbangan badan, kita dapat mengucapkan doa bangun tidur yang diawali dengan bacaan hamdalah untuk memuji Allah subhânahu wata‘âlâ. Doa itu misalnya sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Alhamdulillahil adzi ahyana ba’da ma amatana wa iliahin nusyur.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada Allah kami akan dibangkitkan.”

Keempat adab tersebut hendaknya dapat dilakukan secara utuh setiap kali akan tidur dan ketika bangun. Jika hari diawali dengan hal-hal positif, maka hal-hal positif lainnya akan mengikuti sepanjang hari itu hingga saatnya tidur kembali. Demikianlah Imam al-Ghazali memberikan nasihatnya untuk dapat kita amalkan dengan sebaik-baiknya.

Demikianlah sunnah sebelum tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah dan dianjurkan untuk dilakukan oleh Aisyah dan juga para sahabat.

Mohammad Mufid Muwaffaq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *