Surah Ad-Dukhan Ayat 43-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ad-Dukhan Ayat 43-50

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ad-Dukhan Ayat 43-50 ini, Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka. Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kemudian Allah menerangkan apa yang harus dilakukan malaikat kepada penghuni neraka itu. Allah memerintahkan kepada malaikat Zabaniyah merenggut dan menyeret penghuni-penghuni neraka itu dan melemparkannya ke tengah-tengah nyala api yang sedang berkobar-kobar sehingga mereka hangus terbakar.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ad-Dukhan Ayat 43-50

Surah Ad-Dukhan Ayat 43
إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ

Terjemahan: Sesungguhnya pohon zaqqum itu,

Tafsir Jalalain: إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ (Sesungguhnya pohon zaqqum itu) zaqqum adalah pohon yang paling buruk dan sangat pahit rasanya yang tumbuh di daerah Tihamah, kelak Allah akan menumbuhkannya pula di dasar neraka Jahim.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman seraya memberitahukan tentang siksaan yang ditimpakan kepada orang-orang kafir yang ingkar terhadap pertemuan dengan-Nya: إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ (“Sesungguhnya pohon zaqqum itu)

Tafsir Kemenag: Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka. Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum). (as-shaffat/37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman: Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (as-shaffat/37: 67)

Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

Tafsir Quraish Shihab: Pohon zaqqûm yang terkenal dengan rupanya yang jelek, rasanya yang tidak enak dan baunya yang tak sedap, adalah makanan orang yang banyak berbuat dosa.

Surah Ad-Dukhan Ayat 44
طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ

Terjemahan: makanan orang yang banyak berdosa.

Tafsir Jalalain: طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ (Makanan orang yang banyak dosa) seperti Abu Jahal dan teman-temannya.

Tafsir Ibnu Katsir: طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ (makanan orang yang banyak dosa.”) orang yang banyak dosa yaitu orang berbuat dosa dalam ucapan maupun perbuatannya, yaitu orang kafir. Banyak ulama menyebutkannya: “Ia adalah Abu Jahal.” Dan tidak diragukan lagi bahwa Abu Jahal termasuk yang disebutkan di dalam ayat ini, tetapi ayat ini tidak khusus ditujukan kepadanya.

Tafsir Kemenag: Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka. Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum). (as-shaffat/37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman: Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (as-shaffat/37: 67). Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

Tafsir Quraish Shihab: Pohon zaqqûm yang terkenal dengan rupanya yang jelek, rasanya yang tidak enak dan baunya yang tak sedap, adalah makanan orang yang banyak berbuat dosa.

Surah Ad-Dukhan Ayat 45
كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِى فِى ٱلۡبُطُونِ

Terjemahan: (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,

Tafsir Jalalain: كَٱلۡمُهۡلِ (Ia bagaikan kotoran minyak) yakni hitam pekat bagaikan kotoran minyak; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua يَغۡلِى فِى ٱلۡبُطُونِ (yang mendidih di dalam perut) jika dibaca Taghli berarti menjadi Khabar ketiga, jika dibaca Yaghli berarti menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Al-Muhli.

Baca Juga:  Surah Ad-Dukhan Ayat 51-59; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: كَٱلۡمُهۡلِ (“seperti kotoran minyak”) Dia berkata: “Seperti endapan minyak.”

Tafsir Kemenag: Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka. Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum). (as-shaffat/37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman: Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (as-shaffat/37: 67). Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

Tafsir Quraish Shihab: Rasanya seperti cairan bahan tambang yang meleleh karena panas, mendidih di dalam perut bagai air yang mencapai puncak titik didih.

Surah Ad-Dukhan Ayat 46
كَغَلۡىِ ٱلۡحَمِيمِ

Terjemahan: seperti mendidihnya air yang amat panas.

Tafsir Jalalain: كَغَلۡىِ ٱلۡحَمِيمِ (Seperti mendidihnya air yang amat panas) panasnya bagaikan air yang sangat panas.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: كَغَلۡىِ ٱلۡحَمِيمِ (“Seperti mendidihnya air yang panas.”) yakni karena panasnya yang sangat mendidih dan rupanya buruk.

Tafsir Kemenag: Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka. Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum). (as-shaffat/37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman: Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (as-shaffat/37: 67)

Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

Tafsir Quraish Shihab: Rasanya seperti cairan bahan tambang yang meleleh karena panas, mendidih di dalam perut bagai air yang mencapai puncak titik didih.

Surah Ad-Dukhan Ayat 47
خُذُوهُ فَٱعۡتِلُوهُ إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلۡجَحِيمِ

Terjemahan: Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka.

Tafsir Jalalain: خُذُوهُ (Peganglah dia) dikatakan kepada malaikat Zabaniyah, “Peganglah orang yang berdosa فَٱعۡتِلُوهُ (kemudian seretlah dia) dapat dibaca Fa’tiluuhu atau Fa’tuluuhu artinya, seretlah dia dengan keras dan kasar إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلۡجَحِيمِ (ke tengah-tengah jahim) ke tengah-tengah neraka.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: خُذُوهُ (“Peganglah dia”) yakni orang kafir. Telah diriwayatkan bahwa jika Allah Ta’ala telah berkata kepada malikat Zabaniyah: “Peganglah ia.” Maka akan ada tujuh puluh ribu dari malaikat yang memperebutkannya.

Firman-Nya: فَٱعۡتِلُوهُ (“Kemudian seretlah ia”) maksudnya seretlah dalam keadaan telentang maupun tersungkur. Mengenai firman-Nya: خُذُوهُ فَٱعۡتِلُوهُ (“Peganglah ia dan seretlah ia.”) Mujahid mengatakan bahwa maksudnya adalah pegang dan campakkanlah. إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلۡجَحِيمِ (“Ke tengah-tengah neraka.”) yaitu pertengahannya.

Tafsir Kemenag: Kemudian Allah menerangkan apa yang harus dilakukan malaikat kepada penghuni neraka itu. Allah memerintahkan kepada malaikat Zabaniyah merenggut dan menyeret penghuni-penghuni neraka itu dan melemparkannya ke tengah-tengah nyala api yang sedang berkobar-kobar sehingga mereka hangus terbakar. Ungkapan ini merupakan gambaran bagi manusia, bagaimana berat dan kerasnya siksa yang akan dialami penduduk neraka nanti.

Setelah malaikat Zabaniyah itu mencampakkan penghuni-penghuni neraka ke tengah-tengah api yang menyala-nyala itu, maka ia pun menyiram mereka dengan cairan panas yang mendidih. Siksaan seperti itu adalah siksaan yang paling berat yang akan mereka rasakan dan terasa lebih merata ke seluruh badan mereka.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 112-113; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dalam ayat yang lain diterangkan pula siksaan yang seperti itu, Allah berfirman: Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih. Dengan (air mendidih) itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka. Dan (azab) untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. (al-hajj/22: 19-21).

Tafsir Quraish Shihab: Ambillah orang yang penuh dosa ini, wahai penjaga-penjaga jahanam, dan seretlah dengan paksa dan kejam ke tengah-tengah jahanam.

Surah Ad-Dukhan Ayat 48
ثُمَّ صُبُّواْ فَوۡقَ رَأۡسِهِۦ مِنۡ عَذَابِ ٱلۡحَمِيمِ

Terjemahan: Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.

Tafsir Jalalain: ثُمَّ صُبُّواْ فَوۡقَ رَأۡسِهِۦ مِنۡ عَذَابِ ٱلۡحَمِيمِ (Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan dari air yang amat panas) sehingga azab tiada henti-hentinya menimpa mereka dan tidak pernah berpisah darinya. Pengertian ayat ini lebih keras daripada apa yang diungkapkan dalam ayat lain, yaitu, “Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka…” (Q.S. Al-Hajj, 19).

Tafsir Ibnu Katsir: ثُمَّ صُبُّواْ فَوۡقَ رَأۡسِهِۦ مِنۡ عَذَابِ ٱلۡحَمِيمِ (“Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan dari air yang sangat panas.”) mudah-mudahan Allah Yang Mahatinggi melindungi kita dari hal ini.

Tafsir Kemenag: Kemudian Allah menerangkan apa yang harus dilakukan malaikat kepada penghuni neraka itu. Allah memerintahkan kepada malaikat Zabaniyah merenggut dan menyeret penghuni-penghuni neraka itu dan melemparkannya ke tengah-tengah nyala api yang sedang berkobar-kobar sehingga mereka hangus terbakar. Ungkapan ini merupakan gambaran bagi manusia, bagaimana berat dan kerasnya siksa yang akan dialami penduduk neraka nanti.

Setelah malaikat Zabaniyah itu mencampakkan penghuni-penghuni neraka ke tengah-tengah api yang menyala-nyala itu, maka ia pun menyiram mereka dengan cairan panas yang mendidih. Siksaan seperti itu adalah siksaan yang paling berat yang akan mereka rasakan dan terasa lebih merata ke seluruh badan mereka.

Dalam ayat yang lain diterangkan pula siksaan yang seperti itu, Allah berfirman: Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih. Dengan (air mendidih) itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka. Dan (azab) untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. (al-hajj/22: 19-21).

Tafsir Quraish Shihab: Kemudian tuangkanlah air yang sangat panas di atas kepalanya untuk menambah siksaan dan rasa pedihnya.

Surah Ad-Dukhan Ayat 49
ذُقۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡكَرِيمُ

Terjemahan: Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.

Tafsir Jalalain: Kemudian dikatakan kepadanya, ذُقۡ “(Rasakanlah) azab ini إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡكَرِيمُ (sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia”) menurut dugaan dan perkataanmu yang telah menyatakan, bahwa tiada seorang pun di antara penghuni kedua bukit itu, yakni kota Mekah, orang yang lebih perkasa dan lebih mulia daripada dirinya.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: ذُقۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡكَرِيمُ (“Rasakanlah, sesungguhnya kamu adalah orang yang perkasa lagi mulia.”) maksudnya, katakanlah hal itu kepadanya dalam bentuk celaan dan hinaan.
Adl-Dlahhak bercerita dari Ibnu ‘Abbas: “Artinya, kamu tidaklah perkasa dan tidak pula mulia.”

Tafsir Kemenag: Dalam suatu riwayat diterangkan sebab turunnya ayat ini Al-Amawy meriwayatkan dalam kitabnya “Al-Magazi” bahwa ‘Ikrimah mengatakan, Rasulullah saw pernah menemui Abu Jahal dan mengatakan kepadanya, “Celakalah kamu”. Umpatan ini diulangi beliau tiga kali.

Kemudian Abu Jahal menarik tangannya dari tangan Rasulullah saw dan berkata, “Apa yang engkau ancamkan kepadaku. Engkau dan Tuhanmu tidak akan mampu melakukan tindakan apapun terhadap aku. Sebenarnya, jika engkau mengetahui, akulah orang yang paling perkasa dan paling mulia di lembah (Mekah) ini. Engkau telah mengetahui bahwa akulah yang paling perkasa di antara penduduk negeri Batha’ atas kaumnya.”

Kemudian Abu Jahal mati dalam Perang Badar dalam keadaan hina. Maka turunlah ayat ini seakan-akan menyindir perkataan Abu Jahal yang juga merupakan perkataan orang-orang kafir Mekah di waktu itu.

Baca Juga:  Surah Ad-Dukhan Ayat 9-16; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Pada ayat ini Allah menggambarkan hardikan dan cemoohan yang diucapkan malaikat Zabaniyah kepada penghuni-penghuni neraka. Para malaikat mengatakan kepada mereka itu.

“Rasakanlah hai orang yang mengaku perkasa dan mulia ini, rasakanlah olehmu pembalasan dari dosa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia; seakan-akan kamulah yang menentukan segala sesuatu, tidak ada orang yang lebih berkuasa dari kamu.”

Mereka berpendapat bahwa kesenangan duniawi itu adalah kesenangan yang sebenarnya. Karena itu mereka gunakan seluruh hidup dan kehidupan mereka untuk mendapatkan kesenangan itu. Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu bahwa sebenarnya hidup mereka bergantung pada manusia yang lain. Bahkan mereka berpendapat bahwa semua yang mereka peroleh itu adalah semata-mata hasil jerih payah mereka sendiri, mereka lupa bahwa semuanya itu adalah berasal dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tindakan mereka menunjukkan bahwa mereka merasa dirinya berkuasa lagi perkasa. Tetapi apa yang mereka alami pada hari pembalasan adalah kebalikan dari apa yang mereka duga sebelumnya. Mereka merasakan siksaan yang pedih dan derita yang maha berat. Mereka merasa tidak ada nilai harga dirinya di hadapan para malaikat yang sedang menyiksa mereka. Mereka menyesali diri mereka tiada putus-putusnya.

Tafsir Quraish Shihab: Dengan nada mengejek dan menghina, kepada mereka dikatakan, “Rasakanlah siksaan yang pedih ini. Bukankah kamu orang terhormat dan berkedudukan tinggi di kalangan kaummu?”

Surah Ad-Dukhan Ayat 50
إِنَّ هَٰذَا مَا كُنتُم بِهِۦ تَمۡتَرُونَ

Terjemahan: Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.

Tafsir Jalalain: Dan dikatakan kepada mereka, إِنَّ هَٰذَا “(Sesungguhnya ini) azab yang kalian rasakan ini مَا كُنتُم بِهِۦ تَمۡتَرُونَ (yang dahulu selalu kalian meragukannya”) yaitu meragukan keberadaannya.

Tafsir Ibnu Katsir: إِنَّ هَٰذَا مَا كُنتُم بِهِۦ تَمۡتَرُونَ (Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu meragu-ragukannya). (Ad-Dukhan: 50) Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), “Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya.” Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? (Ath-Thur: 13-15) Karena itulah maka disebutkan dalam surat ini: Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu selalu meragu-ragukannya. (Ad-Dukhan: 50)”

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir semasa hidup di dunia tidak yakin bahwa mereka benar-benar akan diazab di akhirat nanti, mereka ragu terhadap berita itu. Keragu-raguan ini tergambar dalam perkataan dan tindakan mereka.

Mereka membantah adanya hari kebangkitan dan adanya hari pembalasan. Mereka mengingkari kebenaran Al-Qur’an, bahkan mereka mengatakan Al-Qur’an itu buatan Muhammad saw dan Muhammad itu bukan utusan Allah, melainkan seorang tukang tenung dan tukang sihir.

Akan tetapi setelah mereka dibangkitkan kembali dan digiring ke Padang Mahsyar untuk ditimbang perbuatan-perbuatan mereka dan dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala, barulah mereka sadar akan akibat kesombongan serta sikap keras kepala mereka selama hidup di dunia. Timbullah penyesalan yang tidak putus-putusnya pada diri mereka walaupun mereka mengetahui, bahwa penyesalan pada waktu itu tidak ada gunanya lagi. Allah berfirman:

Pada hari (ketika) itu mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), “Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya.” (ath-thur/52: 13-14)

Tafsir Quraish Shihab: Siksaan yang kamu rasakan ini adalah benar-benar siksaan yang di dunia dahulu kamu ingkari dan kamu ragukan kejadianya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ad-Dukhan Ayat 43-50 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S