Surah Al-An’am Ayat 116-117; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 116-117

Pecihitam.org – Firman Allah SWT di dalam Surah Al-An’am Ayat 116-117 ini menjelaskan bahwa Allah SWT memberitahukan tentang keadaan mayoritas penghuni bumi ini yang berasal dari kalangan anak cucu Adam, bahwa mereka berada dalam kesesatan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Penjelasan Surah Al-An’am Ayat 116-117

Surah Al-An’am Ayat 116
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Terjemahan: Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

Tafsir Jalalain: وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ (Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi) yaitu orang-orang kafir يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ (niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah) yaitu agama-Nya إِنْ (sama sekali) يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ (mereka tidak akan mau mengikuti kecuali hanya pada prasangka belaka) dalam perdebatan mereka denganmu tentang masalah bangkai, yaitu di kala mereka berkata, “Apa yang telah dibunuh oleh Allah lebih berhak untuk kamu makan daripada apa yang kamu bunuh sendiri.” وَإِنْ (dan sama sekali) tidak lain هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (mereka hanyalah berdusta) di dalam hal tersebut.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 129-130; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah SWT menyampaikan tentang keadaan mayoritas penghuni bumi ini dari kalangan anak cucu Adam, bahwa mereka berada dalam kesesatan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surah Ash-Shaffaat, yang artinya: “Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang terdahulu”. (QS. Ash-Shaaffaat: 71). Keberadaan mereka dalam kesesatan tersebut bukanlah atas dasar keyakinan, melainkan persangkaan dusta dan bathil.

إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)). Al-kharshu sinonim dengan al-hazru yang berarti dugaan/ perkiraan. Dikatakan “kharashan nakhla” yaitu menaksir buah kurma yang ada di pohon. Dan semua keadaan di atas itu adalah berdasarkan takdir dan kehendak Allah swt.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 50-54; Seri Tadabbur Al Qur'an

Surah Al-An’am Ayat 117
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Terjemahan: Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk.

Tafsir Jalalain: إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ (Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk) dengan demikian maka Dia memberikan balasan pahala kepada mereka masing-masing.

Tafsir Ibnu Katsir: هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya) Maka Dia memudahkan orang itu ke arah kesesatan itu. وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (Dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat jetunjuk) Maka Dia pun memudahkan mereka kepada petunjuk itu, dan setiap orang dimudahkan sesuai dengan yang telah ditakdirkan untuknya.

Baca Juga:  Komposisi Bahasa al Quran Menurut Ulama; Benarkah Hanya Mencakup Bahasa Arab?

Demikian urain Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-An’am Ayat 116-117 sebagai kelanjutan dari Seri Tadabbur Al Qur’an kita. Semoga bermanfaat bagi kami dan pembaca. Shadaqallahul ‘adzhim

M Resky S