Surah Al-An’am Ayat 153; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 153

Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 153 Allah SWT memerintahkan kepada Hamba-Nya yang beriman agar senantiasa berjamaah dan senantiasa meniti jalan yang telah ditetapkan Allah SWT bagi mereka, yaitu jalan yang lurus.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah SWT berfirman di dalam Al Qur’an Surah Al-An’am Ayat 153;

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Terjemahan: dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah engkau mengikuti jalan-jalan (yang lain), sebab jalan-jalan itu mencerai beraikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kalian bertaqwa.

Tafsir Jalalain: وَأَنَّ (Dan bahwa) dengan memakai harakat fatah mentakdirkan lam, dan dengan memakai harakat kasrah sebagai jumlah isti’naf/permulaan هَٰذَا (hal ini) apa yang Kami pesankan kepada kalian

صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا (adalah jalan-Ku yang lurus) menjadi hal فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ (maka ikutilah dia; dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan) cara-cara yang bertentangan dengannya فَتَفَرَّقَ بِكُمْ (karena jalan itu mencerai-beraikan) dengan membuang salah satu di antara dua huruf ta, yakni akan menyelewengkan عَنْ سَبِيلِهِ (kamu dari jalan-Nya) agama-Nya ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian bertakwa.)

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 27-30; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ (Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan jalan tersebut akan mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya)

Imam Ahmad berkata dari an-Nawwas ibnu Sam’an, dari Nabi Muhammad SAW, beliau pernah bersabda: “Allah telah membuat perumpamaan Shirathul Mustaqim yang pada kedua sisinya terdapat pagar, yang setiap sisinya memiliki beberapa pintu terbuka, dan pada pintu-pintu itu terdapat tabir yang terurai. Pada pintu shirath itu ada penyeru yang berseru; ‘Wahai sekalian umat manusia, masuklah kalian semua ke Shirathul Mustaqim dan janganlah kalian berpecah-belah’. Dan ada satu lagi penyeru lain yang memanggil dari atas shirath, yakni jika ada seseorang yang hendak membuka sedikit dari pintu-pintu itu, penyeru itu mengatakan; ‘Celaka engkau, jangan kamu membukanya, karena apabila kamu membukanya maka kamu akan terperosok ke dalamnya’.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 122; Seri Tadabbur Al Qur'an

Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan An-Nasai menyebutkan bahwa; Shirath itu adalah Islam, kedua pagar tersebut adalah hukum-hukum Allah, dan pintu-pintu yang terbuka itu adalah larangan-larangan Allah. Sedangkan penyeru yang berada di shirath adalah Kitabullah (al Qur’an), dan penyeru yang berseru dari atas shirath adalah penasihat Allah yang berada di dalam hati setiap orang muslim”. (At-Tirmidzi menyebutkn, hadits ini hasan gharib).

فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ (Maka ikutilah dia. Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lain) Maksudnya bahwa Allah membuat jalan ke sisi-Nya hanyalah satu, karena kebenaran itu hanyalah satu. Oleh sebab itu Allah Ta’ala menyebutkan jalan yang lainnya dengan jamak (السُّبُلَ), karena keadaannya yang tercerai-berai dan bercabang-cabang, sebagaimana firman-Nya di dalam Surah Al Baqarah, yang artinya:

Baca Juga:  Tadabbur Surah Ali Imran Ayat 141-148; Terjamahan dan Tafsir

“Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran)”. (QS. Al-Baqarah: 257). Cahaya (an-nuur) bentuk tunggal dan kegelapan (adz-dzulumaatu) bentuk jamak.

Demikian penjelasan singkat mengenai Surah Al-An’am Ayat 153 berdasarkan Kitab Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibnu Katsir sebagai kelanjutan dari seri Tadabbur Al Qur’an kita di situs ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua penuntut ilmu. Amin

M Resky S