Surah Al-An’am Ayat 98-99; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 98-99

Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 98-99 masih berhubungan dengan ayat sebelumya yang mana Allah SWT menjelaskan kepada orang-orang musyrik dan kafir tentang kekuasaan-Nya dengan menyebutkan berbagai tanda-tanda dari-Nya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Penjelasan Surah Al-An’am Ayat 98-99

Surah Al-An’am Ayat 98
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ

Penjelasan Tafsir Jalalain: وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ (Dan Dialah yang menciptakan kalian) maksudnya yang mengadakan kalian مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ (dari seorang diri) yakni Nabi Adam فَمُسْتَقَرٌّ (maka ada tempat tetap) bagi kalian di dalam rahim وَمُسْتَوْدَعٌ (dan tempat simpanan) bagi kalian di dalam tulang rusuk. Pada sebuah qiraat dijelaskan bahwa huruf “ق” dibaca fatah; yang artinya tempat menetap kalian.

قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ (Sesungguhnya telah kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengerti) tentang apa yang dikatakan kepada mereka.

Surah Al-An’am Ayat 99
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 60-62; Seri Tadabbur Al Qur'an

Penjelasan Tafsir Jalalain: وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا (Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan) di dalam ayat ini terkandung iltifat dari orang yang ketiga menjadi pembicara

بِهِ (dengan air itu) yaitu dengan air hujan tersebut نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ (segala macam tumbuh-tumbuhan) yang dapat tumbuh فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ (maka Kami keluarkan darinya) dari tumbuh-tumbuhan tersebut sesuatu خَضِرًا (tanaman yang hijau) yang menghijau نُخْرِجُ مِنْهُ (Kami keluarkan darinya) dari tanaman yang menghijau tersebut حَبًّا مُتَرَاكِبًا (butir yang banyak) yang satu sama lainnya bersusun seperti bulir-bulir gandum dan sejenisnya

وَمِنَ النَّخْلِ (dan dari pohon kurma) menjadi khabar dan dijadikan sebagai mubdal “minhu” مِنْ طَلْعِهَا (yaitu dari mayangnya) yakni dari pucuk pohonnya; dan mubtadanya adalah قِنْوَانٌ (keluar tangkai-tangkainya) tunas-tunas buahnya دَانِيَةٌ (yang mengurai) saling berdekatan antara yang satu dengan yang lainnya

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 118-119; Seri Tadabbur Al Qur'an

وَ (dan) Kami tumbuhkan berkat air hujan itu وَجَنَّاتٍ (kebun-kebun) tanaman-tanaman مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا (anggur, zaitun dan delima yang serupa) dedaunannya; menjadi hal وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ (dan yang tidak serupa) buahnya

انْظُرُوا (perhatikanlah) hai orang-orang yang diajak bicara dengan perhatian yang disertai pemikiran dan pertimbangan إِلَىٰ ثَمَرِهِ (buahnya) dengan dibaca fathah huruf “ثَ” dan huruf “مَ” nya, atau dibaca dhammah keduanya sebagai kata jamak dari tsamrah; perihalnya sama dengan kata syajaratun jamaknya syajarun, dan khasyabatun jamaknya khasyabun

إِذَا أَثْمَرَ (ketika pohonnya berbuah) pada awal munculnya buah; bagaimana keadaannya? وَ (dan) kepada يَنْعِهِ (kematangannya) artinya kemasakannya, yakni apabila telah masak; bagaimana keadaannya.

Baca Juga:  Surah Asy-Syu'ara Ayat 1-9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ (Sesungguhnya yang demikian itu ada tanda-tanda) yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah SWT dalam menghidupkan kembali yang telah mati dan lain sebagainya لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (bagi orang-orang yang beriman) mereka disebut secara khusus sebab hanya merekalah yang dapat memanfaatkan hal ini untuk keimanan mereka, berbeda dengan orang-orang kafir.

Demikian telah kita tadabburi bersama Surah Al-An’am Ayat 98-99 dengan merujuk pada Tafsir Jalalain sebagai kelanjutan dari Seri Tadabbur Al Qur’an kita. Semoga memberi manfaat kepada penulis dan pembaca sekalian. Amin

M Resky S