Surah Al-A’raf Ayat 144-145; Seri Tadabbur Al-Qur’an

Surah Al-A'raf Ayat 144-145

Pecihitam.org – Allah SWT di dalam Surah Al-A’raf Ayat 144-145 menjelaskan, bahwa Dia telah berfirman langsung kepada Musa, karena Dia telah melebihkan dirinya atas semua orang pada zamannya, berupa pemberian risalah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 144-145

Surah Al-A’raf Ayat 144
قَالَ يَا مُوسَىٰ إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالَاتِي وَبِكَلَامِي فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

Terjemahan: Allah berfirman: “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.

Tafsir Jalalain: قَالَ (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah يَا مُوسَىٰ إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ (“Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih melebihkan kamu) yakni Aku memilihmu عَلَى النَّاسِ (dari manusia) yang hidup di masamu

بِرِسَالَاتِي (untuk membawa risalah-Ku) dengan memakai jamak dan mufrad/tunggal وَبِكَلَامِي (dan untuk berbicara langsung dengan-Ku) Aku berbicara kepadamu secara langsung

فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ (sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu) berupa keutamaan وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ (dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”) atas nikmat-nikmat-Ku.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah menyebutkan, bahwa Dia telah berfirman langsung dengan Musa, karena Dia telah melebihkan dirinya atas semua orang pada zamannya, berupa pemberian risalah dan berfirman langsung dengannya. Dan tidak diragukan lagi bahwa Muhammad adalah pemimpin anak keturunan Adam dari orang-orang golongan awal hingga golongan akhir.

Oleh karena itu, Allah mengkhususkan beliau dengan dijadikan sebagai penutup para Nabi dan Rasul, yang syariat-Nya terus berlaku sampai hari Kiamat. Para pengikut beliau juga lebih banyak daripada semua pengikut para Nabi dan Rasul sebelumnya.

Baca Juga:  Surah Al-Mulk Ayat 12-15; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Untuk itu Allah berfirman kepadanya: فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ (Sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu) Yaitu berupa firman dan munajatnya.

وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ (Dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur) Yakni, atas semuanya itu dan janganlah engkau menuntut apa yang di luar kemampuanmu.

Tafsir Quraish Shihab: Tatkala Allah menolak permintaan Mûsâ untuk melihat-Nya, Dia telah menyiapkan untuk Mûsâ nikmat- nikmat yang lain sebagai penghibur penolakan itu, seraya berfirman,

“Wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memberikan keutamaan kepadamu, dan dari sekian banyak orang sezamanmu, Aku memilih kamu untuk menyampaikan sifr-sifr Tawrat dan berbicara langsung dengan-Ku. Maka terimalah keutamaan yang Kuberikan kepadamu ini, bersyukurlah kepada-Ku sebagaimana yang dilakukan orang-orang yang mensyukuri nikmat-nikmat-Ku.”

Surah Al-A’raf Ayat 145
وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا ۚ سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ

Terjemahan: Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): “Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.

Tafsir Jalalain: وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ (Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lempengan-lempengan) lempengan-lempengan kitab Taurat yang terdiri dari dedaunan surga, atau dari zabarjad atau dari tujuh jenis atau sepuluh jenis zamrud

مِنْ كُلِّ شَيْءٍ (segala sesuatu) yang diperlukan di dalam menyampaikan agama مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا (sebagai pelajaran dan penjelasan) keterangan لِكُلِّ شَيْءٍ (bagi segala sesuatu) menjadi badal dari jar dan majrur sebelumnya.

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 88-91; Seri Tadabbur Al Qur'an

فَخُذْهَا (Maka berpeganglah kepadanya) sebelumnya terdapat kalimat Kami berfirman yang ditakdirkan/yang diperkirakan keberadaannya بِقُوَّةٍ (dengan teguh) dengan sungguh-sungguh dan dengan segala kemampuan

وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا ۚ سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ (dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik) yakni Firaun beserta para pengikutnya, yaitu negeri Mesir, supaya kamu mengambil pelajaran darinya.

Tafsir Ibnu katsir: Setelah itu Allah memberitahukan, bahwa Dia telah menuliskan bagi Musa di dalam alwah, yang mencakup segala sesuatu, sebagai peringatan dan penjelasan mengenai segala hal.

Ada yang mengatakan, alwah itu terbuat dari batu permata, di mana Allah telah menuliskan di dalamnya berbagai pesan dan hukum yang menerangkan hal-hal yang halal dan yang haram.

Alwah ini pun mencakup juga Taurat, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk serta rahmat, agar mereka ingat”. (QS. Al-Qashash: 43)

Ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa alwah itu diberikan kepada Musa sebelum Kitab Taurat. Wallahu a’lam.

Bagaimana pun, berdasarkan semua perkiraan di atas, maka alwah ini adalah seperti pengganti baginya dari permintaan untuk dapat melihat Allah, namun ditolak-Nya. Wallahu a’alam.

Firman-Nya: فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ (Berpeganglah kepadanya dengan teguh) Yakni dengan kemauan keras untuk taat. وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا (Dan suruhlah kaummu berpegang kepada perintah perintahnya dengan sebaik-baiknya)

Sufyan bin Uyainah mengatakan, Abu Sa’ad menceritakan kepada kami, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Musa diperintahkan untuk berpegang sekuat tenaga pada apa yang diperintahkan kepada kaumnya”.

Baca Juga:  Surah An-Nur Ayat 31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman-Nya: سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ (Nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik) Maksudnya, kalian akan menyaksikan akibat orang-orang yang menentang perintah-Ku dan menolak taat kepada-Ku, bagaimana mereka akan menunju kebinasaan, kehancuran dan kemusnahan.

Tafsir Quraish Shihab: Di kepingan-kepingan Tawrat itu, Kami jelaskan kepada Musa segala sesuatu yang berkaitan dengan ajaran-ajaran dan aturan-aturan terperinci yang dibutuhkan umat manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Kami serukan kepadanya, “Ambillah kepingan-kepingan ini dengan teguh dan kuat. Perintahkanlah kaummu untuk mengamalkan hal-hal yang utama yang dikandungnya, seperti mendahulukan sikap memaafkan ketimbang kisas, membebaskan utang ketimbang menangguhkannya, dan mengutamakan yang mudah dari yang sulit. Dalam Tawrat itu juga Aku tunjukkan negeri orang-orang yang melanggar perintah- perintah Allah dan kehancuran yang akan diderita, agar menjadi pelajaran bagi kalian. Maka janganlah kalian langgar aturan-aturan Allah, hingga kalian terhindar dari bencana yang menimpa mereka.”

Demikianlah penjelasan singkat dari Surah Al-A’raf Ayat 144-145 dengan merujuk pada Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab sebagai bagian lanjutan dari seri Tadabbur Al Qur’an kita. Semoga Bermanfaat.

M Resky S