Surah Al-A’raf Ayat 164-166; Seri Tadabbur Al-Qur’an

Surah Al-A'raf Ayat 164-166

Pecihitam.org – Surah Al-A’raf Ayat 164-166 ini masih membahas mengenai pelanggaran yang dilakukan Bani Israil terhadap larangan Allah SWT, khususnya larangan menangkap ikan di hari Sabtu dan hukuman yang mereka terima dari Allah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 164-166

Surah Al-A’raf Ayat 164
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Terjemahan: Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.

Tafsir Jalalain: وَإِذْ (Dan ketika) diathafkan kepada lafal idz yang sebelumnya قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ (suatu umat di antara mereka berkata,) yaitu kaum yang tidak ikut berburu dan juga tidak melarang orang-orang yang berburu

لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا (“Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang keras?” Mereka menjawab,) nasihat kami

مَعْذِرَةً (“Agar kami mempunyai alasan) yang bisa dijadikan sebagai pelepas tanggung jawab إِلَىٰ رَبِّكُمْ (kepada Tuhanmu) supaya kami tidak dituduh lalai dalam masalah tidak memberikan larangan kepada mereka وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ (dan supaya mereka bertakwa.”) tidak berani melakukan perburuan lagi.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberitahukan tentang penduduk negeri ini, bahwa mereka terbagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok melakukan pelanggaran dan melakukan tipu muslihat untuk dapat berburu ikan pada hari Sabtu, sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya dalam surat al-Baqarah.

Kelompok kedua melarang melakukan hal itu dan mejauhkan diri darinya. Dan kelompok ketiga berdiam diri yaitu tidak berbuat dan tidak juga melarang, tetapi kelompok ini mengatakan kepada yang melakukan pengingkaran (kelompok kedua): “Mengapa kalian menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka, atau mengadzab mereka dengan adzab yang amat keras?”

Baca Juga:  Membaca Saja Dapat Pahala, Apalagi Sampai Hafal dan Memahami Isi Al-Qur'an

Maksudnya, mengapa kalian melarang mereka, padahal kalian mengatahui bahwa mereka pasti akan binasa dan mendapatkan siksaan dan Allah karena larangan kalian itu tidak akan membawa manfaat sama sekali bagi mereka. Kelompok yang melakukan pelarangan itu menjawab kepada mereka, “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggungjawab) kepada Rabbmu”.

Sebagian ulama membaca “ma’dziratun” dengan memberikan harakat dhammah dengan pengertian, “Ini adalah alasan kepada Rabb kami. Sedangkan sebagian lainnya membacanya dengan memberikan harakat fathah, dengan pengertian, Kami melakukan hal itu, agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabbmu”. Yaitu atas kewajiban yang Allah perintahkan kepada kami, berupa amar ma’ruf nahi mungkar.

وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ (Dan supaya mereka bertakwa) Mereka mengatakan, semoga dengan pengingkaran ini mereka dapat menjauhkan diri dan meninggalkan apa yang mereka kerjakan, serta kembali kepada Allah dalam keadaan bertaubat. Maka jika mereka bertaubat kepada-Nya, pasti Allah akan menerima taubat mereka dan merahmati mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Dan ingatkanlah pula orang-orang Yahudi itu, tatkala sekelompok orang-orang saleh dari leluhur mereka–yang tidak berbuat jahat seperti yang lainnya–bertanya kepada mereka yang menasihati orang-orang yang berbuat jahat,

“Mengapa kalian bersusah payah memberi nasihat kepada kaum yang akan dibinasakan karena dosa yang mereka lakukan dan disiksa oleh Allah di akhirat nanti dengan azab yang pedih?” Mereka menjawab, “Kami melakukan hal itu agar kami tidak dianggap masabodoh oleh Tuhan kalian. Sebenarnya, kami berharap agar mereka menjadi orang yang bertakwa.”

Surah Al-A’raf Ayat 165
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Terjemahan: Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.

Tafsir Jalalain: فَلَمَّا نَسُوا (Maka tatkala mereka melupakan) yaitu mereka meninggalkan مَا ذُكِّرُوا (apa yang diperingatkan kepada mereka) apa yang dinasihatkan kepada mereka بِهِ (tentang hal itu) kemudian mereka tidak mau juga menuruti nasihat

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 26; Seri Tadabbur Al-Qur'an

أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا (Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim) yang melakukan pelanggaran بِعَذَابٍ بَئِيسٍ (siksaan yang berat) yang keras بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (disebabkan mereka selalu berbuat fasik)

Tafsir Ibnu Katsir: فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ (Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepiada mereka) Artinya, setelah para pelaku itu menolak menerima nasihat;

أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا (Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat, dan Kami timpakan kepada orang-orang yang dhalim) Yaitu yang melakukan kemaksiatan; بِعَذَابٍ بَئِيسٍ (Siksaan yang keras)

Dalam ayat ini Allah telah menetapkan keselamatan bagi orang-orang yang melakukan pelarangan dan kebinasaan bagi orang-orang yang zhalim, sedangkan Allah mendiamkan (tidak menyebutkan ketentuan) terhadap yang berdiam diri, karena balasan sesuai dengan jenis amal perbuatan dan mereka itu tidak melakukan perbuatan yang menjadikan mereka berhak mendapatkan pujian, juga mereka tidak melakukan perbuatan dosa yang jadikan mereka tercela.

Namun demikian, para imam telah berbeda pendapat mengenai mereka, apakah mereka itu termasuk orang-orang yang dibinasakan ataukah termasuk orang-orang yang diselamatkan. Mengenai hal ini terdapat dua pendapat.

وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ (Dan Kami timpakan kepada orang-orang yang dhalim siksaan yang keras) Dalam ayat ini, menurut pengertiannya terdapat dalil bahwa orang-orang yang berdiam-diri itu selamat.

Kata بَئِيسٍ, menurut Mujahid berarti keras. Dan dalam riwayat lain (juga dari Mujahid) berarti pedih. Sedang menurut Qatadah, artinya menyakitkan. Tetapi semua makna itu berdekatan. Wallahu a’lam.

Tafsir Quraish Shihab: Tatkala mereka tidak juga mendengarkan nasihat itu, mereka yang tidak melakukan kejahatan Kami selamatkan dari azab. Sementara mereka yang berbuat zalim, melanggar dan melampaui batas, Kami timpakan mereka azab yang pedih dalam bentuk kesengsaraan dan kemelaratan. Hal itu karena mereka selalu saja tidak mau taat kepada Allah, Tuhan mereka.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 40-41; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Surah Al-A’raf Ayat 166
فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Terjemahan: Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina.

Tafsir Jalalain: فَلَمَّا عَتَوْا (Maka tatkala mereka bersikap sombong) yakni bersikap takabur عَنْ (terhadap) tidak mau meninggalkan مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ (apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina.”) yang terhina, maka jadilah mereka itu kera yang hina;

Keterangan ini adalah penjelasan dari apa yang telah lalu. Ibnu Abbas mengatakan, “Saya tidak mengetahui tentang apa yang terjadi dengan golongan yang bersikap abstain.”

Ikrimah mengatakan, “Mereka tidak dibinasakan, sebab mereka membenci apa yang telah dilakukan rekan-rekannya dan mereka mengatakan, ‘Mengapa kamu menasihati….’.” Hakim telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa golongan tersebut ikut pula melakukannya dan bahkan takjub dengan sikap mereka yang melakukannya.

Tafsir Qurais Shihab: Ketika hati mereka semakin keras membatu, mereka terus melakukan berbagai pelanggaran, sementara azab yang pedih tidak membuat mereka jera, maka Kami jadikan mereka seperti layaknya kera. Hati mereka berubah seperti kera yang tak dapat memahami kebenaran, dan–seperti halnya kera–mereka pun dijauhkan dari berbagai bentuk kebaikan.

Shadaqallahul’adzim. Alhamdulillah, Demikianlah Terjemahan dan Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 164-166 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab sebagai kelanjutan dari Seri Tadabbur Al Qur’an kita.

Semoga menambah khazanah ilmu kita tentang Al Qur’an dan menjadi cahaya dalam kehidupan kita saat ini dan kehidupan berikutnya. Aamiin

M Resky S