Pecihitam.org – Allah SWT menyebutkan di dalam Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 168-170 bahwa Dia telah mengolongkan Bani Israil di bumi ini menjadi beberapa umat atau kelompok, sehingga diketahui siapa di antara mereka yang saleh dan siapa yang tidak.
Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 168-170
Surah Al-A’raf Ayat 168
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الْأَرْضِ أُمَمًا ۖ مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Terjemahan: Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Tafsir Jalalain: وَقَطَّعْنَاهُمْ (Dan Kami bagi-bagi mereka) Kami pecah-pecah mereka فِي الْأَرْضِ أُمَمًا (di dunia menjadi beberapa golongan) terdiri dari beberapa golongan مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ (di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya) ada orang-orang
دُونَ ذَٰلِكَ (yang tidak demikian) yaitu menjadi orang-orang kafir dan orang-orang fasik وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ (Dan Kami coba mereka dengan yang baik-baik) yang nikmat-nikmat وَالسَّيِّئَاتِ (dan yang buruk-buruk) dengan bencana-bencana لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (agar mereka kembali) kepada kebenaran dan tidak mau berbuat fasik lagi.
Tafsir Ibnu Katsir: Allah menyebutkan bahwa Dia telah mengolongkan mereka di bumi ini menjadi beberapa umat atau kelompok. مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَٰلِكَ (Di antaranya ada orang-orang yang shalih dan di antaranya ada yang tidak demikian) Maksudnya, di antara mereka terdapat orang baik dan ada juga yang tidak.
وَبَلَوْنَاهُمْ (Dan kami coba mereka)Artinya Kami uji mereka: بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ (Dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk) Yakni dengan kenikmatan dan penderitaan, rasa senang dan rasa takut, kesehatan dan cobaan. لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (Agar mereka kembali kepada kebenaran)
Tafsir Quraish Shihab: Di muka bumi ini, Kami telah mengelompokkan mereka menjadi beberapa golongan: ada yang saleh, yaitu mereka yang beriman dan konsisten dengan keimanannya itu; ada pula yang berada di luar kategori saleh.
Mereka semua Kami uji dengan pelbagai bentuk kebaikan dan keburukan agar mereka bertobat dan menyesali pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan.
Surah Al-A’raf Ayat 169
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَٰذَا الْأَدْنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ ۚ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِيثَاقُ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ ۗ وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Terjemahan: Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: “Kami akan diberi ampun”. Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
Tafsir Jalalain: فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ (Maka datanglah sesudah mereka generasi yang jahat yang mewarisi Alkitab) yakni kitab Taurat dari para pendahulu mereka يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَٰذَا الْأَدْنَىٰ (yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini) sesuatu yang tidak ada harganya, yaitu duniawi baik yang halal maupun yang haram
وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا (dan berkata, “Kami akan diberi ampun.”) atas apa yang telah kami lakukan. وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ (Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu pula niscaya mereka akan mengambilnya juga) jumlah kalimat ini menjadi hal; artinya mereka masih juga mengharapkan ampunan sedangkan mereka masih tetap kembali melakukannya padahal di dalam kitab Taurat tidak ada janji ampunan jika disertai dengan menetapi perbuatan dosa
أَلَمْ يُؤْخَذْ (bukankah sudah diambil) Istifham atau kata tanya bermakna menetapkan عَلَيْهِمْ مِيثَاقُ الْكِتَابِ (perjanjian kitab Taurat dari mereka) Idhafah di sini bermakna fii أَنْ لَا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا (yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari) diathafkan kepada lafal يُؤْخَذْ, yakni mereka telah membaca
مَا فِيهِ (apa yang tersebut di dalamnya?) maka mengapa mereka mendustakan tentang masalah ampunan itu, sedangkan mereka masih terus menepati perbuatan dosanya. وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ (Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa) yang takut terhadap perbuatan haram.
أَفَلَا تَعْقِلُونَ (Maka apakah mereka tidak mengerti) dengan memakai ya dan ta, sesungguhnya pahala akhirat itu lebih baik yang seharusnya mereka lebih memilihnya daripada perkara duniawi.
Tafsir Ibnu Katsir: فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَٰذَا الْأَدْنَىٰ (Maka datanglah sesudah mereka generasi yang jahat yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini)
Allah berfirman, setelah generasi yang di dalamnya terdapat orang shalih dan juga orang jahat itu, datanglah generasi yang di dalamnya tidak terdapat kebaikan sama sekali, padahal mereka telah mewarisi pelajaran Taurat. Mujahid mengatakan, mereka itu adalah orang-orang Nasrani. Tetapi bisa juga maksudnya lebih umum dari itu.
يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَٰذَا الْأَدْنَىٰ (Yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini) Maksudnya, mereka menukar penebaran dan penyebaran kebenaran dengan harta benda dunia, sedang mereka menunda-nunda dan menjanjikan diri akan bertaubat. Dan setiap kali tampak oleh mereka harta benda dunia itu, maka mereka pun terperangkap di dalamnya lagi.
Oleh karena itu Allah , berfirman: وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ (Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda sebanyak itu pula, niscaya mereka akan mengambilnya juga)
أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِيثَاقُ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ (Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar?)
Ibnu Juraij mengatakan dari Ibnu Abbas, “Yaitu apa yang mereka angan-angankan dari Allah, berupa ampunan atas dosa-dosa mereka, yang mereka senantiasa melakukannya dan tidak bertaubat darinya”.
وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?) Allah menjanjikan bagi mereka pahala yang sangat banyak dan memperingatkan mereka dari siksaan-Nya yang sangat berat.
Artinya, pahala dan apa yang terdapat di sisi-Ku adalah lebih baik bagi orang-orang yang menjaga diri dari larangan dan meninggalkan hawa nafsunya, serta menuju ketaatan kepada Rabbnya.
أَفَلَا تَعْقِلُونَ (Apakah kamu sekalian tidak mengerti?) Maksudnya, apakah orang-orang yang menukar apa yang ada pada sisi-Ku, dengan harta benda duniawi itu tidak mempunyai akal pikiran yang menjaga mereka dari kebodohan dan kesia-siaan yang mereka lakukan?
Tafsir Quraish Shihab: Setelah dua golongan yang telah Kami kelompokkan tadi, akan datang satu generasi yang jahat. Mereka memang telah mewarisi Tawrât dari leluhur mereka, tetapi mereka tidak mengamalkannya. Kesenangan dunia lebih mereka utamakan ketimbang kebenaran.
Mereka akan selalu berkata, “Allah pasti mengampuni apa yang kami lakukan.” Seakan-akan mereka mengharapkan ampunan, padahal jika mereka diberikan lagi kesenangan dunia seperti sebelumnya, mereka tidak ragu untuk mengambilnya.
Begitulah, mereka adalah sekelompok orang yang, di samping memohon ampunan, tetapi dalam waktu yang sama melulu melakukan dosa. Allah mencela mereka yang memohon ampun tapi tetap berbuat dosa, seraya berfirman,
“Sesungguhnya kami telah mengambil janji mereka di Tawrât. Mereka telah mempelajari isinya, dan seharusnya mereka mengatakan kebenaran. Tetapi mereka malah mengatakan kebatilan! Sesungguhnya kenikmatan akhirat yang diperuntukkan bagi mereka yang bertakwa, lebih baik dari segala kesenangan dunia. Apakah kalian tetap memungkiri hal ini? Jika demikian halnya, berarti kalian tidak bisa membedakan bahwa kenikmatan akhirat itu sungguh lebih baik ketimbang kesenangan dunia yang kalian lebih utamakan!”
Surah Al-A’raf Ayat 170
وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ
Terjemahan: Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.
Tafsir Jalalain: وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ (Dan orang-orang yang berpegang teguh) dengan memakai tasydid dan tidak/takhfif بِالْكِتَابِ (dengan Alkitab Taurat) yaitu sebagian di antara mereka
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ (serta mendirikan shalat) seperti Abdullah bin Salam dan teman-temannya. إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ (Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan) Jumlah kalimat ini menjadi khabar dari lafal lilladziina; dan di dalamnya terkandung meletakkan isim zhahir pada tempat isim dhamir; yakni ajrahum/pahala mereka.
Tafsir Ibnu Katsir: Selanjutnya Allah memuji orang-orang yang berpegang teguh kepada Kitab-Nya, yang mengajak mereka mengikuti Rasul-Nya, Muhammad saw. sebagaimana yang termaktub di dalamnya. Allah berfirman: وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ (Dan orang orang yang berpegang teguh dengan al-Kitab)
Maksudnya, berpegang teguh kepadanya dan mengikuti semua perintahnya, serta menjauhkan diri dari larangannya, وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ (Serta medirikan shalat akan diberi pahala, karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan)
Tafsir Quraish Shihab: Dan orang-orang yang berpegang teguh mengamalkan Tawrât serta melaksanakan kewajiban salat, sesungguhnya Kami tidak membiarkan mereka tanpa ganjaran atas kesalehan dan kebajikan yang mereka lakukan.
Shadaqallahul’adzim. Alhamdulillah, Demikianlah Terjemahan dan Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 168-170 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab sebagai kelanjutan dari Seri Tadabbur Al Qur’an kita. Semoga menambah khazanah ilmu kita tentang Al Qur’an dan menjadi cahaya dalam kehidupan kita saat ini dan kehidupan berikutnya. Aamiin
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020