Surah Al-Hadid Ayat 25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Hadid Ayat 25

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Hadid Ayat 25 ini, Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat-Nya dengan membawa bukti-bukti yang kuat untuk membuktikan kebenaran risalah-Nya. Di antara bukti-bukti itu, ialah mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para rasul.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Di antara mukjizat tersebut seperti tidak terbakar oleh api sebagai mukjizat Nabi Ibrahim, mimpi yang benar sebagai mukjizat Nabi Yusuf, tongkat sebagai mukjizat Nabi Musa, Al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw dan sebagainya. Setiap rasul yang diutus itu bertugas menyampaikan agama Allah kepada umatnya.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Hadid Ayat 25

لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِيدَ فِيهِ بَأۡسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَيۡبِ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ

Terjemahan: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.

Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Tafsir Jalalain: لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا (Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami) yaitu malaikat-malaikat-Nya kepada nabi-nabi بِٱلۡبَيِّنَٰتِ (dengan membawa bukti-bukti yang nyata) hujah-hujah yang jelas dan akurat وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ (dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab) lafal Alkitab ini sekalipun bentuknya mufrad tetapi makna yang dimaksud adalah jamak, yakni al-kutub وَٱلۡمِيزَانَ (dan neraca) yakni keadilan لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِيدَ (supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi) maksudnya Kami keluarkan besi dari tempat-tempat penambangannya فِيهِ بَأۡسٌ شَدِيدٌ (yang padanya terdapat kekuatan yang hebat) yakni dapat dipakai sebagai alat untuk berperang,

وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ (dan berbagai manfaat bagi manusia, dan supaya Allah mengetahui) supaya Allah menampilkan; lafal waliya’lamallaahu diathafkan pada lafal liyaquman-naaasu مَن يَنصُرُهُۥ (siapa yang menolong-Nya) maksudnya siapakah yang menolong agama-Nya dengan memakai alat-alat perang yang terbuat dari besi dan lain-lainnya itu وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَيۡبِ (dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya) lafal bil-ghaibi menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir ha yang terdapat pada lafal yanshuruhu. Yakni sekalipun Allah tidak terlihat oleh mereka di dunia ini. Ibnu Abbas r.a. memberikan penakwilannya, mereka menolong agama-Nya padahal mereka tidak melihat-Nya.

إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ (Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa) artinya Dia tidak memerlukan pertolongan siapa pun, akan tetapi perbuatan itu manfaatnya akan dirasakan sendiri oleh orang yang mengerjakannya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ (“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata.”) yakni dengan berbagai macam mukjizat, hujjah-hujjah dan dalil-dalil yang kuat.

وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ (“Dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab.”) yakni berita yang benar. وَٱلۡمِيزَانَ (“dan neraca.”) yaitu keadilan. Demikian yang dikemukakan oleh Mujahid, Qatadah dan lain-lain. Itulah kebenaran yang diakui oleh akal sehat yang menentang berbagai pendapat [pemikiran] yang menyimpang. Sebagaimana firman Allah: وَٱلسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ ٱلۡمِيزَانَ (“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca keadilan.”) (ar-Rahmaan: 7)

Oleh karena itu dalam surah ini Allah berfirman: لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِ (“Supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.”) yakni kebenaran dan keadilan, yaitu dengan cara mengikuti apa yang telah disampaikan oleh para Rasul sekaligus mentaati segala apa yang diperintahkan kepada mereka.

Sesungguhnya apa yang dibawa para Rasul itu adalah kebenaran yang tidak diragukan lagi dan tidak ada kebenaran lain selainnya. Sebagaimana firman Allah:

وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقًا وَعَدۡلًا (“Telah sempurna kalimat Rabb-mu [al-Qur’an] sebagai kalimat yang benar dan adil.”)(al-An’am: 115). Artinya, benar dalam beritanya dan adil dalam perintah serta larangannya.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman-Nya lebih lanjut: وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِيدَ فِيهِ بَأۡسٌ شَدِيدٌ (“Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat.”) maksudnya, Kami telah membuat besi untuk menekan orang-orang yang menolak kebenaran dan menentangnya setelah hujjah disampaikan kepada mereka.

Oleh karena itu Rasulullah saw. menetap di Makkah setelah mendapatkan risalah kenabian selama tigabelas tahun, selama itu telah diwahyukan kepada beliau surah-surah Makkiyyah yang semua itu merupakan bantahan terhadap orang-orang musyrik, penerangan dan penjelasan mengenai tauhid sekaligus sebagai bukti.

Setelah hujjah ditegakkan bagi orang-orang yang menentang, Allah mensyariatkan hijrah dan memerintahkan mereka berperang dengan pedang, memenggal batang leher, dan terhadap siapa saja yang menentang, mendustakan dan membangkang terhadap al-Qur’an serta mendustakannya.

Ahmad dan Abu Dawud telah meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, ia bercerita: Rasulullah saw. bersabda: “Aku diutus dengan membawa pedang sebelum hari kiamat datang, sehingga hanya Allah saja yang diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya. Dan dijadikan rizkyku berada di bawah naungan tombakku, serta dijadikan kehinaan dan kerendahan ada pada orang-orang yang menentang perintahku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum, berarti ia termasuk golongan mereka.”

Oleh karena itu Allah berfirman: فِيهِ بَأۡسٌ (“yang padanya terdapat kekuatan yang hebat”) yakni persenjataan, seperti pedang, tombak, lembing, baju besi dan lain-lain. وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ (“dan berbagai manfaat bagi manusia.”) yakni dalam kehidupan mereka, seperti [bahan membuat] mata bajak, kampak, beliung, gergaji dan alat-alat tenun, berladang, memasak, membuat roti dan apapun yang manusia tidak akan dapat beraktifitas kecuali dengan menggunakan alat tersebut.

Dan firman Allah: وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَيۡبِ (“Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong [agama]-Nya dan Rasul-Rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.”) yakni orang yang menyandang pedang dengan niat untuk menolong agama Allah dan Rasul-Nya.

إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ (“Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”) yakni Mahakuat dan Mahaperkasa, Dia akan membantu siapa saja yang menolong-Nya, tanpa dilatarbelakangi kebutuhan-Nya terhadap manusia. Dan sesungguhnya Allah mensyariatkan jihad itu hanyalah untuk menguji sebagian mereka melalui sebagian lainnya.

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat-Nya dengan membawa bukti-bukti yang kuat untuk membuktikan kebenaran risalah-Nya. Di antara bukti-bukti itu, ialah mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para rasul.

Di antara mukjizat tersebut seperti tidak terbakar oleh api sebagai mukjizat Nabi Ibrahim, mimpi yang benar sebagai mukjizat Nabi Yusuf, tongkat sebagai mukjizat Nabi Musa, Al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw dan sebagainya. Setiap rasul yang diutus itu bertugas menyampaikan agama Allah kepada umatnya.

Ajaran agama itu adakalanya tertulis dalam sahifah-sahifah dan adakalanya termuat dalam suatu kitab, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an. Ajaran agama itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai dasar untuk mengatur dan membina masyarakat, maka setiap agama yang dibawa oleh para rasul itu mempunyai asas “keadilan”.

Keadilan itu wajib ditegakkan oleh para rasul dan pengikut-pengikutnya dalam masyarakat, yaitu keadilan penguasa terhadap rakyatnya, keadilan suami sebagai kepala rumah tangga, keadilan pemimpin atas yang dipimpinnya dan sebagainya, sehingga seluruh anggota masyarakat sama kedudukannya dalam hukum, sikap dan perlakuan.

Di samping itu Allah swt menganugerahkan kepada manusia “besi” suatu karunia yang tidak terhingga nilai dan manfaatnya. Dengan besi dapat dibuat berbagai macam keperluan manusia, sejak dari yang besar sampai kepada yang kecil, seperti berbagai macam kendaraan di darat, di laut dan di udara, keperluan rumah tangga dan sebagainya.

Dengan besi pula manusia dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala macam alat perlengkapan pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraaan perang dan sebagainya. Tentu saja semuanya itu hanya diizinkan Allah menggunakannya untuk menegakkan agama-Nya, menegakkan keadilan dan menjaga keamanan negeri.

Baca Juga:  Surah Al-Hadid Ayat 26-27; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Sebuah ensiklopedia sains modern menggambarkan unsur-unsur kimia yang ada di bumi kita ini mempunyai variasi yang menakjubkan, beberapa di antaranya susah ditemukan tapi ada juga yang berlimpah. Ada yang dapat dilihat oleh mata telanjang karena berbentuk cairan dan padatan, tetapi ada juga yang tak tampak karena berupa gas.

Sekitar 300 tahun yang lalu hanya 12 unsur yang diketahui di antaranya adalah unsur Ferrum (Fe) yang bernomor atom 26 pada Tabel Susunan Berkala Unsur-Unsur. Fe ini lebih dikenal dengan sebutan besi. Besi merupakan salah satu unsur paling mudah ditemukan di Bumi.

Diperkirakan 5% daripada kerak Bumi adalah besi. Kebanyakan besi ditemukan dalam bentuk oksida besi, seperti bahan galian hematit, magnetit dan takonit. Juga diduga keras permukaaan bumi banyak mengandung aloi logam besi-nikel. Konon unsur besi bukan unsur asli “kepunyaan” bumi tapi ia berasal dari luar bumi.

Para pakar sependapat bahwa meteorit turut andil dalam pembentukan aloi besi-nikel yang ada di bumi. Barangkali, inilah “cara” Allah mendatangkan” unsur besi ke permukaan bumi jauh sebelum manusia ada.

Pada umumnya besi adalah logam yang diperoleh dari bijih besi, dan dijumpai bukan dalam keadaan bebas tetapi selalu dalam bentuk senyawa atau campuran dengan unsur-unsur yang lain. Karenanya untuk mendapatkan unsur besi, unsur lain harus dipisahkan yang biasanya dilakukan melalui proses kimia.

Seperti dalam industri besi baja, besi banyak digunakan yakni dalam bentuk logam campuran (aloi). Jenis campuran ada yang terdiri dari logam-logam yang berlainan tetapi ada juga bahan campuran yang digunakan berasal dari nonlogam, misalnya karbon. Semuanya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan dengan pertimbangan untuk menekan biaya produksi.

Sifat fisis unsur Fe jika dipanaskan terus menerus maka sebelum mencair ia akan mengalami fasa pelelehan. Fasa dimana besi dalam keadaan padat tapi ia memiliki sifat lunak. Karenanya pada fasa atau keadaan ini besi mudah dibentuk walaupun hanya dengan menggunakan teknologi tradisional yang sederhana seperti teknologi pandai besi (black-smith).

Dengan teknologi yang sederhana tadi maka dalam sejarah perkembangan manusia pemanfaatan besi telah digunakan banyak dalam aspek kehidupan manusia sehari-hari, termasuk juga untuk perang.

Sayyid Quthub dalam tulisannya menguraikan, “Allah menurunkan besi ‘ ?yang padanya terdapat kekuatan yang hebat?, yaitu kekuatan dalam perang dan damai. Kemudian ‘?Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasulrasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya? Penggalan ini mengisyaratkan jihad dengan senjata.

Sebuah penyajian yang selaras dengan konteks surah yang tengah membicarakan pengorbanan dengan jiwa dan harta.” Dalam pengetahuan biologi maka unsur besi (Fe) dalam bentuk zat besi juga amat dibutuhkan oleh semua makhluk organik, kecuali bagi sebagian kecil bakteria. Seperti dalam tubuh kita zat besi sangat diperlukan.

Dalam tubuh manusia besi kebanyakan ditemukan dalam bentuk logamprotein (metalloprotein) yang stabil, jika tidak maka ia dapat menyebabkan timbulnya radikal bebas yang cenderung menjadi racun bagi sel. Dalam tubuh manusia zat besi terlibat dalam pembentukan sel? sel darah merah. Sementara sel-sel darah merah sangat penting keberadaannya karena dialah yang membawa zat asam (oksigen) dari paru-paru ke seluruh jaringan-jaringan yang ada dalam tubuh kita.

Jaringan hidup memerlukan persediaan zat asam. Lebih giat suatu jaringan maka semakin banyak ia membutuhkan zat asam. Kekurangan zat besi dalam darah dapat menyebabkan anemia, mungkin jumlah sel darah merahnya atau karena hemoglogin (bahan yang berisi zat besi berwarna merah yang dapat mengangkut zat asam) dalam sel darah merah berkurang dari biasanya.

Allah swt menerangkan bahwa Dia berbuat yang demikian itu agar Dia mengetahui siapa di antara hamba-hamba-Nya yang mengikuti dan menolong agama yang disampaikan para rasul yang diutus-Nya dan siapa yang mengingkarinya. Dengan anugerah itu Allah ingin menguji manusia dan mengetahui sikap manusia terhadap nikmat-Nya.

Baca Juga:  Surah Asy Syu'ara Ayat 111-115; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Manusia yang taat dan tunduk kepada Allah akan melakukan semua yang disampaikan para rasul itu, karena ia yakin bahwa semua perbuatan, sikap dan isi hatinya diketahui Allah, walaupun ia tidak melihat Allah mengawasi dirinya.

Pada akhir ayat ini Allah swt menegaskan kepada manusia bahwa Dia Mahakuat, tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya, bahwa Dia Mahaperkasa dan tidak seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari hukuman yang telah ditetapkan-Nya.

Tafsir Quraish Shihab: Kami benar-benar telah mengutus para rasul yang Kami pilih dengan membawa beberapa mukjizat yang kuat. Bersama mereka juga Kami turunkan kitab suci-kitab suci yang mengandung hukum, syariat agama, dan timbangan yang mewujudkan keadilan dalam hubungan antarmanusia.

Lalu Kami juga menciptakan besi yang dapat dijadikan alat untuk menyiksa orang lain dalam peperangan di samping mempunyai banyak manfaat lain pada masa damai. Itu semua agar manusia memanfaatkan besi dalam berbagai kebutuhan hidupnya dan agar Allah, dari alam gaib, mengetahui siapa saja yang membela agama dan rasul-rasul-Nya.

Allah benar-benar Mahakuasa karena diri-Nya sendiri, dan tidak memerlukan bantuan siapa pun. (1) (1) Besi merupakan salah satu dari tujuh unsur kimia yang telah dikenal oleh ilmuwan-ilmuwan zaman dahulu yaitu emas, perak, air raksa, loyang, timah hitam (plumbum), besi, dan timah, serta logam yang paling banyak tersebar di bumi.

Besi itu biasanya terdapat dalam komponen unsur kimia lain seperti dalam oksida, sulfida (sulfat), zat arang dan silikon. Sejumlah kecil besi murni juga terdapat dalam batu meteor besi. Ayat ini menjelaskan bahwa besi mempunyai kekuatan yang dapat membahayakan dan dapat pula menguntungkan manusia.

Bukti paling kuat tentang hal ini adalah bahwa lempengan besi, dengan berbagai macamnya, secara bertingkat-tingkat mempunyai keistimewaan dalam bertahan menghadapi panas, tarikan, kekaratan, dan kerusakan, di samping juga lentur hingga dapat menampung daya magnet. Karenanya, besi adalah logam paling cocok untuk bahan senjata dan peralatan perang, bahkan merupakan bahan baku berbagai macam industri berat dan ringan yang dapat menunjang kemajuan sebuah peradaban.

Selain itu, besi juga mempunyai banyak kegunaan lain untuk makhluk hidup. Komponen besi, misalnya, masuk dalam proses pembentukan klorofil yang merupakan zat penghijau tumbuh-tumbuhan (terutama daun) yang terpenting dalam fotosintesis (proses pemanfaatan energi cahaya matahari) yang membuat tumbuh-tumbuhan dapat bernapas dan menghasilkan protoplasma (zat hidup dalam sel).

Dari situlah zat besi kemudian masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan. Selanjutnya besi juga termasuk dalam komposisi kromatin (bagian inti sel yang mudah menyerap zat warna) dari sel hidup, salah satu unsur yang berada dalam cairan tubuh, dan salah satu unsur pembentuk hemoglobin (butir-butir darah merah). Dan dari situ, besi memegang peranan penting dalam proses penembusan dan peran biologis dalam jaringan.

Selain itu semua, besi juga terdapat dalam hati, limpa, ginjal, anggota badan, dan sumsum merah tulang belakang. Tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah tertentu yang harus dipenuhi dari sumber apa saja. Kurangnya zat besi akan menimbulkan penyakit, terutama anemia (kekurangan hemoglobin).

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Hadid Ayat 25 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S