Surah Al-Isra Ayat 36; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Isra Ayat 36

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra Ayat 36 ini, menyeru agar kita tidak mengikuti apa yang tidak kita ketahui. Akan tetapi terlebih dahulu pastikan dan verifikasi(akan kebenarannya) dahulu. Sesungguhnya manusia akan dimintai pertanggung jawaban menggenai bagaimana ia menggunakan pendengaran, penglihatan, dan hatinya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Apabila dia mempergunakannya dalam perkara-perkara baik, niscaya akan memperoleh pahala, dan jika ia mempergunakannya dalam hal-hal buruk, maka dia akan memperoleh hukuman.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 36

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولً

Terjemahan: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 53; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: وَلَا تَقْفُ (Dan janganlah kamu mengikuti) menuruti مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ (apa yang kami tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati) yakni kalbu كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُو (semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya) pemiliknya akan dimintai pertanggungjawabannya, yaitu apakah yang diperbuat dengannya?.

Tafsir Ibnu Katsir: Qatadah mengatakan: “Janganlah kamu mengatakan: ‘Aku melihat,’ padahal kamu tidak melihat. Atau ‘aku mendengar,’ padahal kamu tidak mendengar. Atau ‘aku mengetahui,’ padahal kamu tidak tahu, karena sesungguhnya Allah akan meminta pertanggunganjawab kepadamu terhadap semua hal tersebut.”

Dan yang terkandung di dalam apa yang mereka sebutkan itu adalah bahwa Allah Tabaaraka wa Ta ala melarang berbicara dengan didasari dengan tetapi tanpa didasari pengetahuan, yang tidak lain hanyalah khayalan belaka.

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Rasulullah t bersabda: “Jauhilah oleh kalian prasangka, karena prasangka itu merupakan sedusta-dusta ucapan.” (Muttafaq ‘alaih), Sedangkan dalam kitab Sunan Abi Dawud diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda: “Seburuk-buruk kendaraan seseorang adalah apa yang mereka duga.”

Dan firman Allah: كُلُّ أُولَئِكَ (Semuanya itu) yakni pendengaran, penglihatan, dan hati; كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا (Akan diminta pertanggungan jawabnya) Maksudnya, seorang hamba kelak akan dimintai pertanggungan jawab mengenai hal itu pada hari Kiamat serta apa yang telah dilakukan dengan semua anggota tubuh tersebut.

Tafsir Kemenag: Allah swt melarang kaum Muslimin mengikuti perkataan atau perbuatan yang tidak diketahui kebenarannya. Larangan ini mencakup seluruh kegiatan manusia itu sendiri, baik perkataan maupun perbuatan.

Baca Juga:  Surah Al-Isra' ayat 80-81; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Isra Ayat 36 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S