Surah Al-Isra Ayat 37-38; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Isra Ayat 37-38

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra Ayat 37-38 ini, menjelaskan Allah melarang kaum Muslimin berjalan di muka bumi dengan sombong. Berjalan dengan sombong di muka bumi bukanlah sikap yang wajar, karena bagaimanapun kerasnya derap kaki yang dihentakkan di atas bumi, tidak akan menembus permukaannya dan bagaimanapun juga tingginya ia mengangkat kepalanya, tidaklah dapat melampaui tinggi gunung.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bahkan ditinjau dari segi ilmu jiwa, orang yang biasa berjalan dengan penuh kesombongan, berarti dalam jiwanya terdapat kelemahan. Ia merasa rendah diri, sehingga untuk menutupi kelemahan dirinya, ia berjalan dengan sombong dan berlagak dengan maksud menarik perhatian orang lain.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 37-38

Surah Al-Isra Ayat 37
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا

Terjemahan: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

Tafsir Jalalain: وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا (Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong) artinya berjalan dengan sombong dan takabur إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الْأَرْضَ (karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi) melubanginya hingga sampai batas akhir bumi dengan ketakaburanmu itu وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا (dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung) maknanya bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat mencapai hal tersebut, mengapa kamu bersikap sombong?.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 73-75 ; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman seraya melarang hamba-hamba-Nya berjalan dengan penuh kesombongan dan keangkuhan: وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا (Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong) Yakni, dengan penuh keangkuhan seperti jalannya orang-orang sombong.

إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الْأَرْضَ (Karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi) Maksudnya, kamu tidak akan bisa memotong bumi dengan jalanmu itu.

Firman-Nya: وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا (Dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung) Yakni dengan lenggak-lenggok, keangkuhan, dan kebanggaanmu pada diri sendiri. Bahkan, tidak jarang pelaku hal itu akan memperoleh kebalikan dari apa yang diharapkan.

Tafsir Kemenag: Allah swt menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dapat menembus bumi dan menyamai tinggi gunung. Hal ini bertujuan agar kaum Muslimin menyadari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada diri mereka, bersikap rendah hati, dan tidak bersikap takabur. Sebab, sebagai manusia yang memiliki kemampuan terbatas, mereka tidak akan sanggup mencapai sesuatu di luar kemampuan dirinya.

Di dalam ayat ini terdapat juga celaan bagi orang-orang musyrik yang suka bermegah-megah, menyombongkan diri karena harta kekayaan dan menghambur-hamburkannya, suka bermabuk-mabukan, dan berzina.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 32-36; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Al-Isra Ayat 38
كُلُّ ذَلِكَ كَانَ سَيِّئُهُ عِندَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا

Terjemahan: Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.

Tafsir Jalalain: كُلُّ ذَلِكَ (Semua itu) hal telah disebutkan itu كَانَ سَيِّئُهُ عِندَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا (Kejahatannya amat dibenci di sisi Rabbmu).

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman-Nya: كُلُّ ذَلِكَ كَانَ سَيِّئُهُ عِندَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا (Semua itu kejahatannya sangat dibenci di sisi Rabbmu) Adapun orang-orang yang membaca “sayyi-atun,” yakni perbuatan keji, artinya bahwa di sisi Allah semuanya itu telah dilarang. Yaitu sejak dari firman-Nya, “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan,” sampai ayat terakhir di atas. Semuanya itu merupakan perbuatan keji yang akan diberikan hukuman atasnya dan dibenci di sisi Allah Ta’ala. Allah sama sekali tidak menyukai dan tidak meridhainya.

Sedangkan orang yang membaca dengan bacaan sayyi-uhu maka artinya bahwa di sisi-Nya, semuanya itu adalah yang telah kami sebutkan dari sejak firman-Nya:

“Dan Rabbmu telah memerintabkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya,” sampai pada ayat terakhir di atas. Dengan demikian, kata sayyi-uhu berarti hal-hal yang buruknya benar-benar dibenci di sisi Allah. Demikianlah yang diarahkan oleh Ibnu Jarir.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 54-55; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Allah swt menjelaskan bahwa semua larangan-Nya yang disebutkan sebelum ayat ini, seperti mengadakan tuhan selain Allah, durhaka kepada kedua ibu bapak, berlaku boros, membunuh anak perempuan, berbuat zina, membunuh manusia yang diharamkan membunuhnya, memakan harta anak yatim, mengurangi atau melebihkan takaran dan timbangan,

mengikuti perkataan dan perbuatan yang tidak diketahui kebenarannya, dan bersikap sombong adalah perbuatan-perbuatan yang sangat dibenci-Nya. Para pelakunya patut diancam dengan hukuman yang keras dan harus dirasakan di dunia. Di akhirat mereka akan mendapat azab yang pedih.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Isra Ayat 37-38 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S