Surah Al-Isra Ayat 49-52; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Isra Ayat 49-52

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra Ayat 49-52 ini, menerangkan Allah membantah keragu-raguan mereka terhadap akhirat, kebangkitan dan pembalasan. Allah menyatakan, dan mereka, orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan, berkata, apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang yang berserakan dan benda-benda yang hancur,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

terpisah satu dengan yang lain apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru’katakanlah wahai nabi Muhammad, jadilah kamu sekalian, apa saja, batu atau besi, niscaya tuhan akan mengembalikan kamu kepada keadaan semula ketika diciptakan.

Katakanlah wahai nabi Muhammad, jadilah kamu sekalian, apa saja, batu atau besi, niscaya tuhan akan mengembalikan kamu kepada keadaan semula ketika diciptakan. Atau jadilah kamu suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin mengalami hidup kembali menurut pikiranmu, karena lebih keras dari batu ataupun besi, niscaya tuhan akan menghidupkanmu dan membangkitkanmu.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 49-52

Surah Al-Isra Ayat 49
وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا

Terjemahan: Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”

Tafsir Jalalain: وَقَالُوا (Dan mereka berkata) dalam keingkaran mereka terhadap adanya hari berbangkit أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا (Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman seraya menceritakan tentang orang-orang kafir yang mengingkari terjadinya hari akhirat, dengan nada mengingkarinya mereka mengajukan pertanyaan: أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا (Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur) Yakni, menjadi tanah. Demikian yang dikemukakan oleh Mujahid.

أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا (Apakah benar kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?) Yakni pada hari Kiamat, setelah kami hancur dan jadilah kami tidak berwujud.

Tafsir Kemenag: Allah swt menjelaskan kepada Rasul-Nya apa yang dikatakan oleh kaum musyrikin Mekah mengenai hari kebangkitan. Mereka mengatakan bahwa apabila mereka telah mati dan menjadi tulang belulang yang lapuk dan tidak utuh lagi, apakah benar mereka akan dibangkitkan kembali seperti makhluk semula. Dari perkataan mereka ini tampak bahwa mereka tidak mau mempercayai adanya hari kebangkitan.

Surah Al-Isra Ayat 50
قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا

Terjemahan: Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi,

Tafsir Jalalain: قُلْ (Katakanlah) kepada mereka كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا (Jadilah kamu sekalian batu atau besi).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah menyuruh Rasulullah agar memberikan jawaban kepada mereka, di mana Dia berfirman: قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا (Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi”) Karena keduanya (batu dan besi) merupakan dua hal yang lebih kuat daripada tulang dan tanah.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 44; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Allah swt memerintahkan Rasul-Nya untuk memberikan jawaban dan menerangkan kepada kaum musyrikin Mekah bahwa Allah swt berkuasa membangkitkan mereka kembali setelah mereka mati seperti keadaan pada saat pertama kali diciptakan, bagaimanapun juga keadaan mereka, apakah ia berupa tulang, bangkai, batu, besi, atau apa saja menurut pemahaman mereka.

Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk mengatakan kepada mereka, “Jadilah kamu sekalian batu atau besi.” Maksudnya ialah meskipun mereka telah menjadi batu atau besi, atau menjadi benda apapun menurut dugaan mereka jauh kemungkinannya untuk hidup kembali, sebenarnya Allah swt berkuasa menghidupkan mereka kembali.

Surah Al-Isra Ayat 51
أَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَا قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ قُلْ عَسَى أَن يَكُونَ قَرِيبًا

Terjemahan: Katakanlah: atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”.

Tafsir Jalalain: أَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ (Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin hidup menurut pikiran kalian) artinya hal itu tidak mungkin dapat hidup lebih daripada tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, maka pasti roh akan kembali kepada kalian.

فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَا (Maka mereka akan bertanya, “Siapakah yang akan mengembalikan kami?”) untuk dapat hidup kembali قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ (Katakanlah, “Yang telah menjadikan kalian) yakni yang telah menciptakan kalian أَوَّلَ مَرَّةٍ (pada kali yang pertama.”)

sedangkan kalian pada waktu itu belum menjadi apa-apa; karena sesungguhnya Tuhan yang mampu menciptakan mampu pula untuk mengembalikannya lagi, bahkan untuk mengembalikan ciptaan jauh lebih mudah daripada memulainya.

فَسَيُنْغِضُونَ (Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan) menggerak-gerakkan إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ (kepala mereka kepadamu) sebagai ungkapan rasa takjub mereka وَيَقُولُونَ (dan berkatalah mereka) dengan nada mengejek مَتَى (“Kapan itu?”) hari berbangkit itu terjadi قُلْ عَسَى أَن يَكُونَ قَرِيبًا (Katakanlah, “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”).

Tafsir Ibnu Katsir: Dan mengenai firman Allah: أَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ (Atau kejadian yang sangat besar dalam pikiranmu) Mujahid mengemukakan: “Yakni langit, bumi dan gunung.” Dalam tafsir yang diriwayatkan dari Imam Malik, dari az-Zuhri, mengenai firman-Nya ini, Nabi bersabda, Malik berkata, mereka berkata, yaitu kematian.

Baca Juga:  Surah Al-Hadid Ayat 22-24; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dan firman Allah Ta’ala: فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَا (Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?”) Maksudnya, siapakah yang akan menghidupkan kita kembali jika kami sudah menjadi batu atau besi atau makhluk lain yang sangat kokoh?

قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ (“Katakanlah: Yang telah menciptakanmu pada kali yang pertama.”) Yaitu Yang telah menciptakan kalian, padahal kalian belum pernah ada sebelumnya. Setelah itu kalian menjadi manusia yang tersebar dimana-mana.

Maka sesungguhnya Dia mampu untuk menghidupkan kalian kembali meskipun kalian telah berubah menjadi bentuk apa pun dan dalam keadaan bagaimana pun, Sebagaimana yang difirmankan-Nya:

“Dan Dialah yang menciptakan manusia dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya.” (QS. Ar-Ruum: 27)

Firman Allah Ta’ala selanjutnya: فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ (Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu) Ibnu ‘Abbas dan Qatadah berkata: “Mereka menggerakkan kepala mereka sebagai bentuk pengejekan.”

Apa yang dikemukakan oleh keduanya itulah yang diketahui oleh bangsa Arab sebagai bagian dari bahasa mereka, karena kata al-in ghaadl berarti gerakan dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah.

Dan firman Allah Ta’ala: وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ (Dan berkata: Kapan itu [akan terjadi]?) Yang demikian itu merupakan pemberitahuan tentang mereka atas penolakan mereka akan terjadinya kebangkitan. Dan firman-Nya:

قُلْ عَسَى أَن يَكُونَ قَرِيبًا (“Katakanlah: ‘Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat.”) Maksudnya, berhati-hatilah karena yang demikian sudah sangat dekat dengan kalian, dan itu pasti akan mendatangi kalian. Dan semua yang akan datang itu pasti tiba.

Tafsir Kemenag: Allah swt memerintahkan Rasul-Nya untuk memberikan jawaban dan menerangkan kepada kaum musyrikin Mekah bahwa Allah swt berkuasa membangkitkan mereka kembali setelah mereka mati seperti keadaan pada saat pertama kali diciptakan, bagaimanapun juga keadaan mereka, apakah ia berupa tulang, bangkai, batu, besi, atau apa saja menurut pemahaman mereka.

Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk mengatakan kepada mereka, “Jadilah kamu sekalian batu atau besi.” Maksudnya ialah meskipun mereka telah menjadi batu atau besi, atau menjadi benda apapun menurut dugaan mereka jauh kemungkinannya untuk hidup kembali, sebenarnya Allah swt berkuasa menghidupkan mereka kembali.

Itulah sebabnya Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menjawab keraguan mereka dengan tegas bahwa yang akan menghidup-kan mereka ialah Zat yang menciptakan mereka pertama kali. Apabila Allah swt berkuasa menciptakan mereka pada kali yang pertama dari tanah, Dia pun berkuasa untuk menghidupkan mereka kembali setelah menjadi tanah.

Baca Juga:  Surah Al-Maidah Ayat 119-120; Seri Tadabbur Al Qur'an

Surah Al-Isra Ayat 52
يَوْمَ يَدْعُوكُمْ فَتَسْتَجِيبُونَ بِحَمْدِهِ وَتَظُنُّونَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا

Terjemahan: Katakanlah: yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.

Tafsir Jalalain: يَوْمَ يَدْعُوكُمْ (Yaitu pada hari Dia memanggil kalian) memanggil kalian dari alam kubur melalui lisan malaikat Israfil فَتَسْتَجِيبُونَ (lalu kalian mematuhi-Nya) menaati seruan-Nya dari alam kubur بِحَمْدِهِ (sambil memuji-Nya) dengan seizin-Nya; dan menurut suatu pendapat dikatakan bahwa yang diucapkan itu adalah kalimat walahul hamdu; artinya bagi-Nya segala puji,

وَتَظُنُّونَ إِن (dan kalian mengira, bahwa tiada lain) tidak lain لَّبِثْتُمْ (kalian tinggal) di dunia إِلَّا قَلِيلًا (kecuali sebentar saja) karena kalian sangat ngeri dan kaget melihat pemandangan pada hari itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya lebih lanjut: يَوْمَ يَدْعُوكُمْ (Yaitu pada hari Dia memanggilmu) yakni, Rabb yang Mahasuci lagi Mahatinggi. Dan panggilan itu hanya sekali perintah saja supaya bangkit. Tiba-tiba orang-orang pun keluar dari dalam bumi, sebagaimana yang difirmankan Nya:

يَوْمَ يَدْعُوكُمْ فَتَسْتَجِيبُونَ بِحَمْدِهِ (Yaitu pada hari Dia memanggilmu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya) Maksudnya, kalian semua menyahut sebagai jawaban terhadap perintah-Nya sekaligus sebagai bentuk ketaatan terhadap kehendak-Nya.

Sebagian mereka ada yang mengatakan: “Yaitu pada hari Dia memanggilmu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya.” Yakni, bagi-Nya segala puji dalam keadaan bagaimana pun.

Dan firman-Nya: وَتَظُنُّونَ (Dan kamu mengira) yakni, pada hari kalian bangkit dari kubur kalian; إِن لَّبِثْتُمْ (Bahwa kamu tidak berdiam) yakni di dunia; إِلَّا قَلِيلًا (Kecuali sebentar saja)

Tafsir Kemenag: Kemudian dijelaskan bahwa hari kebangkitan itu adalah hari ketika Allah swt memanggil semua manusia, lalu mereka akan mematuhi panggilan itu sambil memuji-Nya. Maksudnya ialah bahwa pada hari itu Allah dengan kemahakuasaan-Nya memanggil seluruh manusia. Lalu mereka bangkit dari kuburnya sambil memuji kekuasaan Allah yang telah membangkitkan mereka sesuai dengan janji yang telah ditetapkan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Isra Ayat 49-52 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S